PROLOG

61 15 12
                                    

Suara teriakan seorang gadis berhasil membuyarkan lamunan carina. Ia mengenal suara ini, ini seperti suara sahabatnya. Lalu ia menoleh dan benar saja dugaannya itu suara teriakan sahabatnya yaitu Riri.

Carina tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang sedang menahan marah sambil berjalan ke arah dirinya.

"Carina apa yang kau lakukan disini?!dari tadi aku panggil kamu ngga dengar cape tau!!"ucap Riri marah

"Ya maaf, salah sendiri siapa suruh teriak teriak samperin kan bisa,"jawab Carina disertai dengan kekehannya.

"Ihh asal kamu tau ya aku tuh lagi mager jalan, kalau bukan disuruh pak Tomi mana mau aku panggil kamu," jawab Riri masih dengan raut wajah kesalnya.

"Iya maaf deh, oh iya btw tumben pa Tomi manggil ada apa?"tanya Carina bingung.

"Udah samperin dulu ajah, nanti kamu susul aku ke kelas, aku mau ngomong penting,"jawab Riri sambil meninggalkan Carina yang masih bingung memikirkan perkataan Riri.

"Ngga biasanya Riri kaya gini aneh,"gumam Carina.

Dari pada pusing memikirkan perkataan Riri, Carina pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan taman sekolah dan berjalan menuju ruang guru. Baru saja Carina akan mengetuk pintu, tetapi pintu sudah terbuka terlebih dahulu.

Dilihatnya pak Tomi terseyum ke arah Carina dan menyuruh nya masuk dan duduk.

"Maaf ya pak ada apa bapak manggil saya, ngga biasanya?"tanya Carina to the point.

"Carina, bapak panggil kamu karena bapak mau tanya kenapa dari seminggu ini kamu bapak lihat sering melamun dan tidak fokus belajar. Kamu murid pintar dan berprestasi di sekolah ini tidak biasanya kamu melakukan kesalahan seperti ini, apa ada masalah?" ucap pak Tomi

"Maaf pak, belakangan ini Carina memang sering melamun, Carina akui itu Carina janji deh pak ngga akan mengulanginya lagi,"jawab Carina lesu.

Pak Tomi hanya bisa menghela nafasnya melihat wajah Carina yang tidak bersemangat, dengan hati hati pak Tomi bertanya

"Apakah bapak boleh berbicara dengan kedua orang tuamu?berikan nomor orang tua mu kepada bapak"ucap pak Tomi.

Carina hanya diam mematung, dia bingung ingin mengatakan apa, dengan berat hati Carina berbohong dengan mengatakan

"Maaf pak, percuma bapak menghubungi kedua orang tua Carina , mereka tidak akan menjawab karena sibuk dan jika bapak mau bertemu dengan kedua orang tua Carina pasti tidak bisa, karena mereka sedang pergi keluar negeri untuk perjalanan bisnis,"jawab Carina dengan suara gemetar menahan agar tangisannya tidak pecah .

Pak Tomi pun hanya menatap Carina dengan iba,"Baiklah kalau begitu bapak maafkan tapi jangan diulangi lagi,"ucap pak Tomi.

"Baik pak, Carina permisi,"pamit Carina dengan meninggalkan ruang guru.

Melihat kepergian Carina, membuat pak  Tomi heran.

"Sebenarnya apa yang terjadi,"gumam pak Tomi.

Setelah Carina keluar dari ruang guru Carina segera menghapus air mata yang sudah jatuh di pipinya entah sejak kapan air matanya ini mengalir. Sambil menghapus air matanya Carina ingat dia harus menyusul Riri ke kelas hampir saja Carina melupakannya.

Tetapi setibanya di kelas Carina tidak melihat Riri, Carina berlari menyusuri setiap sudut sekolah tetapi tidak menemukan sosok Riri dimanapun. Bahkan di kantin pun tidak ada padahal kantin merupakan tempat favorit gadis itu, akan tetapi Carina tidak menemukan sosok Riri disana.

Tiba tiba saja ada yang memanggil Carina, dan dirinya tak mengenal gadis itu,"sepertinya dia adik kelas,"gumam carina.

Lalu dilihatnya ternyata sosok gadis itu sudah ada dihadapannya.

Carina Bellatrix ( Bisakah Aku Bahagia ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang