Jarum jam masih menunjukkan pukul 3 pagi, tapi Arhan sudah membuka matanya, untuk kedua kalinya saat membuka mata dia langsung melihat istri cantiknya dalam jarak yang begitu dekat. Arhan tersenyum saat melihat tangan Bella yang melingkar di perutnya.
Arhan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik istrinya, ditatapnya istri cantiknya itu dengan hikmat.
Tangan Arhan mengusap lembut rambut, kemudian mata, hidung sampai ke bibir.
"Astaghfirullah, jangan sampai aku khilaf" ucap Arhan sambil mengusap wajahnya prustasi.
Bagaimanapun Arhan harus bisa menahan nafsunya itu, sampai Bella cinta padanya, dia tidak mau menyakiti istrinya kalo dia melakukannya tanpa cinta.
Arhan kemudian bangkit dari tidurnya, dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Setelah itu Arhan menggelar sejadahnya, dan memulai takbiratul ikhrom.
Arhan setiap hari selalu menyempatkan untuk sholat malam, karena Arhan selalu mengingat seberapa banyak dosa yang telah ia perbuat, untuk menghapus banyaknya dosa dia berusaha untuk mewajibkan yang sunnah, seperti sholat tahajud, duha, puasa Senin Kamis.
Tahajud adalah Sunnah yang paling digemari oleh Arhan, karena selain waktunya yang tenang, jika sholat ini dilakukan setiap hari maka insyaallah bisa menghapus dosa kita.
Seperti dalam sebuah hadist Rasulullah Saw bersabda: "Shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari penyakit.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu doa kita bisa terkabul, bisa menjadi jembatan masuk surga, bisa menjadi amalan di akhirat nanti, menjaga kesehatan rohani dan jasmani.
Setelah sholat dan dzikir, Arhan mendengar adzan subuh berkumandang, Arhan segera membangunkan istrinya untuk segera melakukan sholat subuh.
Lagi-lagi Arhan tersenyum, dia melihat wajah istrinya dengan seksama, kemudian membelai rambut istrinya itu.
"Sayangku, ayo bangun kita subuhan"
"Sayangku Bella" lanjutnya lagi.
Tidak ada sahutan dari sang istri, Arhan berpikir untuk menjahili istrinya itu, dia meniup-niup wajah Bella, menekan hidung nya sampai istrinya itu bangun.
"Woylah, gue ngga bisa nafas"
Bella memukul wajah tampan Arhan, "ngapain Lo disini?, Lo mau buat gue mati ya?" Tanyanya kesal dengan nafas yang tersenggal.
"Suudzon kamu bel, ayo subuhan dulu"
"Lo aja duluan, gue bisa nanti" ucap Bella, dia menaikan selimutnya untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu.
"Jangan menunda-nunda sholat, itu ngga baik bell" ucap Arhan, dia menarik selimut yang Bella pakai, tapi Bella masih memejamkan matanya.
"Sayangku Bella, bangun atau aku guyur kamu pakai air"
"Hmm.."
Arhan menggelengkan kepalanya, ia mengelus dadanya melihat kelakuan istrinya itu.
Byurr...
Satu gelas air Arhan tumpahkan ke wajah Bella.
"Anj*ng Lo ya" Bella bangun, kali ini dia langsung menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Lagi-lagi Arhan mengelus dadanya.
"Yaallah sabarkanlah hatiku ini" ucapnya.
Bella kembali dengan wajah kesalnya, ia segera memakai mukenanya.
"Ayo"
Arhan tersenyum kemudian ia berdiri di depan Bella untuk jadi imam sholat.
"Allahuakbar"
Takbiratul ihram tanda sholat dimulai, Arhan membaca surah Al-fatihah dilanjut dengan surah Al-fil di rokaat pertama, dan untuk rokaat kedua Arhan membaca surah Al-fatihah dan Al-insyirah, ia ingin selalu dilapangkan hatinya setiap saat.
"Assalamualaikum warohmatullah..."
"Assalamualaikum warohmatullah..."
****
Bella membangunkan tubuhnya, dia melihat jam diatas nakas menunjukan pukul 9 pagi, tadi sehabis sholat subuh dia tidur lagi karena mengantuk. Bella buru-buru masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya, kemudian siap-siap untuk pergi ke butiknya.
Bella hanya membutuhkan 15 menit untuk mandi dan merias diri, dia meninggalkan kamarnya, dia menuju dapur untuk mencari sesuatu. Tiba-tiba saja senyumnya mengembang begitu saja saat melihat ada sandwich dan susu cokelat diatas meja.
Sarapan ya cantik, cuma ada ini. Maaf ya, aku ngga bisa anterin kamu ke butik. Semangat sayang! Love you more.
"Lebay banget nih orang"
Setelah memakan sarapannya Bella pun berangkat mengendarai mobilnya sendiri. Ya memang siapa lagi kalau bukan dirinya sendiri.
Ditengah perjalanan ponselnya berbunyi, di melihat ada nama Bryan tertera disana, buru-buru Bella mengangkat panggilan itu.
"Hallo sayang"
"Hai sayang, kamu apa kabar? Maaf ya baru sempet ngabarin kamu"
"Kabar ku baik, iya ngga papa kok, kamu gimana kabarnya?"
"Aku baik"
"Kamu kapan pulang? Aku kangen banget loh, kamu ngga kangen aku apa?"
"Sabar ya sayang, aku juga lagi berusaha buat nyelesain ini dengan cepat"
Bella mengangguk begitu saja.
"Aku tutup ya sayang, kamu jaga diri disana"
"Hmm..." Ucap Bella malas.
"I Miss you.."
"Miss you too"
Bella menghela napasnya saat sambungannya terputus.
Sudah 2 bulan dirinya tidak bertemu dengan Bryan, rasanya rindu itu sudah menumpuk.
Bella menancapkan gas mobilnya, melanjutkan perjalanannya yang tertunda.
Tidak butuh waktu banyak, akhirnya Bella sudah sampai di butiknya, dia tersenyum kepada seluruh karyawan nya. Termasuk Reva sahabatnya itu.
"ko udah masuk bell, cepet banget sih bulan madunya?"
"Diem deh Re, gue lagi males debat"
"Lo lagi pms bell? Emosi banget sih" tanya Reva yang melihat wajah emosi Bella.
"Tadi Bryan nelpon re, kirain gue dia mau balik, ternyata malah kerjaan dia nambah" ucap Bella tak terima.
"Bagus dong kalo gitu. Lo bisa fokus ke suami Lo"
Bella menjitak kening Reva dengan sekuat tenaga, sampai sahabatnya itu meringis kesakitan.
"Sakit anjir" ucap Reva sambil mengelus keningnya.
"Lagian kalo ngomong yang bener re, gue kan udah bilang ke Lo, kalo gue itu cintanya sama Bryan"
"Cinta tak selamanya indah deekkk"
Hampir saja tangan Bella mengenai kening Reva, tapi kali ini Reva menepis cepat tangan Bella.
"Bell, gue ini sahabat Lo, gue mau yang terbaik buat Lo, Lo mending terima suami Lo aja deh bell"
"Lo sahabat gue apa sahabatnya si Arhan sih re" tanya Bella tak terima.
"Gue sahabat Lo bell, makanya gue mau Lo terima suami Lo, gue ngga mau kalo Lo pisah sama Arhan, Lo malah kecewa sama Bryan"
"Bryan setia sama gue re, udah deh gue mau kerja, gue ngga mau bahas ini" ucap Bella kemudian duduk di kursi kebanggannya.
***
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Bucin
RandomFollow dulu sebelum membaca. Kata siapa nikah muda itu enak?. Ya, meskipun awalnya dipaksa mama dan papa. Tapi asli, enak banget loh ternyata, apapun yang dilakukan berdua ternyata ada pahalanya. Apalagi nikahnya sama Mas Arhan, yang selalu membimbi...