6- minta cucu

232 6 1
                                        

Jarum jam menunjukan pukul 4 sore, pekerjaan Bella sudah selesai, ia segera membereskan meja kerjanya dengan hati yang gembira, ucapan Bryan di telepon tadi pagi terngiang terus dipikiran Bella.

"Ayo balik Re,". ajak Bella pada Reva.

"Lo duluan aja deh bell, gue masih ada kerjaan nih". jawab Reva yang matanya masih fokus pada layar laptop.

Bella mengangguk, "gue duluan ya".

"Eh tunggu!". Cegah Reva membuat Bella menghentikan langkahnya.

"Kenapa?".

"Di luar ada suami lo tuh". jelas Reva.

Bella memutar bola matanya malas. "Mau ngapain tuh orang kesini segala".

Reva mengangkat bahunya, "mana gue tahu, makanya sana cepet, kasihan dia udah nungguin dari tadi".

Bella menghela nafasnya kasar, kemudian dia berjalan ke luar tanpa menanggapi lagi ucapan Reva sahabatnya itu.

Benar saja, baru saja lima langkah, mata Bella sudah bertemu dengan lelaki yang statusnya adalah suaminya itu.

"Ngapain Lo kesini?". Tanya Bella dengan nada lima oktaf.

"Assalamualaikum cantik". jawab Arhan dengan senyum manisnya.

"Waalaikum salam".

"Yang ikhlas dong". Ucap Arhan.

Bella menarik napasnya dalam kemudian dihembuskannya napas itu,  dengan tangan yang mengelus dadanya.

"Iya ikhlas, ngapain kesini?" Jawab Bella dengan raut wajahnya yang sudah kesal dari tadi.

"Mau jemput istri tersayang dan tercinta aku dong". Jelas Arhan.

Ck.

Bella memutar matanya malas, kemudian berlalu meninggalkan Arhan.

"Bell, tungguin suamimu dong". Arhan melangkahkan kakinya lebar-lebar demi mensejajarkan langkahnya dengan Bella.

Arhan membukakan pintu mobil untuk Bella, kemudian Arhan berjalan untuk masuk ke pintu kemudi.

"Siap sayang?". Tanya Arhan pada Bella.

"Terserah".

"Oke kita ke rumah ya cantik, soalnya ayah dan ibu ada di rumah" ucap Arhan.

Bella mengernyitkan dahinya, "sejak kapan?".

"Apanya yang sejak kapan?".

"Ayah dan ibu ada di rumah". Jelas Bella.

"Sejak 4 jam yang lalu" jawab Arhan santai.

"Tapi ayah dan ibu akan tinggal di hotel kan selama di Jakarta?" Tanya Bella penuh harap.

"Di rumah kita dong cantik, rumah kita kan besar, jadi masih masuk untuk ditinggali ayah dan ibuku". ucap Arhan sambil menatap Bella.

"Mereka ayah dan ibuku Bel, jadi nggak mungkin aku nyuruh mereka untuk tinggal di hotel" jelasnya lagi.

"Tapi kan tetap saja".

"Aku udah lama nggak ketemu sama ayah dan ibuku Bel, kamu juga tahu itu kan? Bahkan pas hari pernikahan kita saja ayah dan ibu nggak bisa hadir karena ada suatu kendala. Jadi, tolong mengertilah".

Arhan tersenyum saat melihat anggukan dari Bella.

"Tapi kita kan beda kamar?" Tanya bella.

Arhan tersenyum, "kamu tenang aja, aku sudah pindahin barang-barang kamu semua ke kamar aku, jadi kita tidur sekamar lagi".

Suami BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang