03.

54 17 5
                                    

Halo Guys

Aku balik Lagi

Hehe...

*
*
*
Happy Reading


Hari yang cerah, secerah wajah Fanya. Ia sudah bersiap memakai pakaian sekolah barunya, menata rambut didepan cermin disertai senyuman manis dihari pertama bersekolah. Sebenarnya Kaira Sudah kelas 3 SMA Sih, Tapi ini kan hari pertamanya bersekolah menggunakan tubuh Fanya.

Kalau dilihat-lihat, Fanya itu cantik. Mata sipit dengan netra hazel, hidung kecil, dan bibir tipis merah muda.

Mungkin memang Si Zefran-zefran itu buta, atau rabun, orang cantik gini ditolak. Tapi tidak apa, itu bukan masalah dan tujuan nya sekarang. Yang harus ia pikirkan untuk saat ini adalah bagaimana cara nya agar ia bisa menghubungi mereka, untuk datang ke Indonesia, tanpa sepengetahuan dia.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu kamar, membuat Pikiran rumit Fanya buyar.

"Siapa?" Tanya Fanya setengah berteriak.

"Ini gue. Udah siap belum? Mama suruh gue manggil lo, buat sarapan." Jawab Shaka memberitahu.

"Iya. Ini udah siap kok." Ucap gadis itu sambil berjalan kearah pintu, lalu membukanya.

Wajah tampan Abang barunya menyapa indra penglihatan Fanya.

"Aduh. Ganteng banget abang gue." Ujar Gadis itu dengan senyum manis menyertai.

Menatap malas Fanya. Zefran berlalu tanpa membalas perkataan adiknya itu.

Namun jika diperhatikan lebih jelas, telinga pemuda itu memerah, dengan kedutan samar dibibir tebalnya.

Dengan memperbaiki sedikit tas yang berada dipunggung nya, Fanya mengikuti langkah Shaka melewati tangga dan berjalan kearah ruang makan.

"Pagi Mama cantik." Sapa Fanya, Pada maudi.

"Pagi juga sayang. Ayo duduk, mama udah bikinin nasi goreng kesukaan kamu." Balas maudi Hangat.

Gadis bermata sipit itu, duduk di samping shaka, menatap nasi goreng buatan mamanya. Sebenarnya Kaira Tak terlalu suka, sarapan dengan nasi goreng, ia terbiasa dengan roti tawar diolesi selai coklat. Namun karena mama nya yang membuatkan nya, maka harus ia makan.

Dan ... Boleh kah Kaira menggangap maudi ibunya? Mengingat sedari dulu ia tak pernah merasakan masakan buatan mamanya barang sekali pun, Kaira rasanya ingin selalu menikmati posisi fanya Untuk selamanya.

"Ini sayang. Dimakan sampai habis ya." Ucap nya sambil menaruh nasi goreng itu dipiring, disertai senyum hangat yang diberikan untuk Gadis itu

"Oke. Mama Cantik." Jawab fanya sambil menyengir lucu.

Sedangkan dua laki-laki berbeda usia yang juga berada dimeja makan itu, hanya memperhatikan dalam diam interaksi hangat antara putri dan ibu.

Hati Arslan menghangat. Akhirnya hari yang selalu ia tunggu-tunggu kini benar-benar terjadi.

Jika kalian menganggap Arslan tak menyukai Fanya, maka itu salah besar. Ayah mana yang tidak menyukai putrinya, ia sangat menyayangi Fanya. Putrinya adalah kenangan terakhir Sonya—Ibu kandung dari gadis yang sekarang tengah tersenyum hangat kepada ibu sambung nya—Hal yang tak akan Fanya lakukan dulu.

"Ayo Mas, Shaka, Dimakan. Kok kalian berdua mala ngelamun." Ujar Maudi Melihat Keterdiaman Mereka.

"Ah Ya." Jawab Arslan, dan Shaka mengangguk saja sebagai tanggapan.

Complicated  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang