04.

48 9 1
                                    

Hay guys

Aku balik lagi

Hehe..

*
*
*
*
Happy Reading

Selepas perkenalan diparkiran tadi, kemudian dilanjutkan dengan upacara bendera selama beberapa menit, sekarang Fanya telah berada di kelas bersama dengan Aksan, yang tengah duduk disampingnya.

Ngomong-ngomong tentang Shaka, Fajar dan Rafa, mereka berada dikelas berbeda. Aksan dan Fanya ada dikelas 11 IPA 2, Fajar dan Rafa berada di kelas 11 IPA 3, sedangkan Shaka di kelas 11 IPA 1.

Sebenar nya Shaka dan Fanya hanya berbeda beberapa bulan, namun kan tetap saja Shaka yang lebih dulu lahir dari pada fanya. Jadi Arslan menyuruh putrinya, memanggil Shaka dengan Embel-embel Abang atau kakak.

Dan Fanya lebih memilih memanggil Shaka dengan sebutan Abang.

Biar kayak di Wattpad-wattpad Katanya.

"Emang kita dulu, sebangku yah?" Tanya Fanya penasaran.

"Nggak. Gue duduk disana." Jawab pemuda itu, dengan jari telunjuk mengarah ke kursi pojok barisan ketiga.

"Owh. Terus ngapain lo duduk bareng gue?"

"Mau ngejagain lo dari parasit."

"Parasit?"

"Iya."

"Siapa?"

"Nanti lo juga tau."

Fanya mengangguk saja sebagai respon terakhir. Merasa bosan dengan suasana kelas, ia membuka tas, kemudian merogoh benda persegi panjang, yang beberapa hari lalu diberikan oleh Arslan.

"Lo ganti Handphone?" Tanya Aksan yang sedari tadi, memperhatikan dalam diam aktivitas gadis disamping nya.

"Iya. Handphone yang lama gue rusak, pas kecelakaan." Jawab Fanya.

Aksan mengangguk. Dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal dengan gugup. "Gue .... Boleh nggak, minta nomor ponsel lo?" Ucap pemuda itu dengan Ragu.

"Boleh. Tulis aja nomor lo." Balas fanya, dengan tangan menyodorkan benda seharga jutaan itu.

Aksan menerima nya dengan mata berbinar, kemudian tangan nya bergerak lincah dipapan tombol angka, menuliskan beberapa digit nomor ponsel miliknya.

"Nih."

"Oke."

Gadis bermata sipit itu, mengetik beberapa huruf, sebelum menyimpan kembali handphone miliknya. Tidak ada yang menarik untuk dilihat. Semuanya membosankan.

"Aksan." Panggil seorang pemuda yang baru saja datang ntah dari mana.

Fanya tak tau.

Pemuda manis itu melirik cemas kearah gadis disamping nya yang terdiam menatap Zefran. semoga saja Fanya itu tak terpesona untuk kedua kalinya pada Zefran, seperti pada saat pertemuan pertama mereka.

Namun bukan nya Tatapan tertarik ataupun terpesona, ia mala melihat tatapan yang tak bisa Aksan jabarkan. Tapi itu hanya sementara, sebelum netranya kembali menatap bingung kearah sahabatnya.

"Kenapa." Jawab Aksan merespon.

"Kenapa lo pindah?" Tanya Zefran penasaran.

"Karena gue nggak mau duduk sama dia." Balas Aksan santai.

Dahi Zefran berkerut bingung. Kemudian melirik gadis yang duduk disamping sahabatnya.

Oh. Sekarang Zefran mengerti. Pasti fanya yang menghasut Aksan untuk pindah, dan duduk bersama gadis menyebalkan itu.

Complicated  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang