08

969 153 15
                                    


Pagi ini, lelaki bersurai coklat itu terlihat sedikit pucat. Beberapa kali Iwaizumi dan Kenma menyuruhnya untuk istirahat dirumah saja. Tapi lelaki itu tetap bersikeras untuk tetap ke kantor.

"Oikawa, jangan dipaksa jika kau lelah." Ucap Iwaizumi untuk kesekian kalinya.

Oikawa menggeleng pelan, "Aku tak apa, sungguh." Jawabnya sembari memperlihatkan senyum tipis.

"Aku akan mengantarmu dan Akira, ayo." Lanjutnya.

"Tidak perlu, aku yang akan menyetir dan membawamu ke rumah sakit." Ucap Iwaizumi.

"Iwa-chan, aku benar tak apa. Ayolah, jangan terlalu menghawatirkanku." Ucap Oikawa.

"Tak perlu menyembunyikan, aku tahu kau menahan pusing, wajahnya terlihat pucat." Sahut Kenma.

"Ayolah, biarkan aku pergi kali ini. Aku bisa menjaga diri." Ucap Oikawa menyakinkan keduanya.

Iwaizumi dan Kenma akhirnya menyerah, membiarkan Oikawa pergi ke kantornya dengan syarat jika dia merasakan pusing harus segera menghubungi Iwaizumi atau Kenma.

.
.
.
.

"Kau benar tak apa?" Ucap Iwaizumi lagi saat dia sampai di tempatnya mengajar.

"Papa tak perlu memaksakan diri." Sahut Akira.

"Aku benar tak apa, kemarilah." Ucap Oikawa.

Akira menghampiri sang papa dan mencium pipinya, begitupula sebaliknya. Lalu Oikawa beralih ke Iwaizumi, dengan cepat Oikawa menangkup kedua pipi Iwaizumi dan mencium keningnya.

Iwaizumi mematung ditempat. Ayolah, mau ditaruh dimana wajah Iwaizumi? Oikawa menciumnya didepan publik.

"Mama, ayo masuk" Ajak Akira.

Iwaizumi tersadar, dan segera menggandeng tangan kecil Akira. Dia juga menyapa orang tua yang mengantarkan anak mereka.

Setelah mengantar Akira, Iwaizumi pergi ke ruangannya.

"Sepertinya ada yang sedang kasmaran, dasar anak muda." Celetuk teman Iwaizumi, Sugawara.

"Iya Tante." Cetus Iwaizumi.

"Loh?! Kita seumuran, jahat sekali kau." Seru Sugawara.

"Ya kita memang seumuran, tapi kau lebih dulu menikah dan memiliki anak." Sahut Iwaizumi.

Ya, Sugawara Koushi sudah menikah dengan Sawamura Daichi dan anak mereka Sawamura Yuu yang sekarang berumur 5 tahun, seumuran dengan Akira.

"Ya selama 5 tahun aku menikah sampai punya anak, kau kemana saja?! Bilang saja sibuk foya-foya." Gerutu Sugawara.

Belum sempat Iwaizumi menjawab, bel masuk berbunyi. Tandanya mereka harus menuju kelas yang akan mereka bimbing. Kebetulan Iwaizumi dan Sugawara mengajar di satu kelas yang sama.

"Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini? Semangat untuk belajar?" Ucap Sugawara dengan senyuman.

"Tentu!!" Jawab anak-anak serentak.

"Baiklah, hari ini kita akan belajar berhitung, lanjutan materi kemarin okay?" Ucap lembut Iwaizumi.

"Okay, sensei!!" Jawab mereka dengan serentak lagi.

Mereka mengajar dengan biasanya, sampai saat jam istirahat.

Sebagian anak-anak pergi keluar kelas untuk bermain di taman yang disediakan. Atau ada yang hanya dikelas entah itu memakan bekal atau bermain yang disediakan di kelas.

Sugawara sendiri kembali ke kantor dengan Yuu yang mengikutinya. Sementara Iwaizumi di kelas mengawasi anak-anak yang bermain disana, termasuk Akira.

"Sensei!!" Panggil salah satu anak disana.

new mom [ OiIwa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang