Bintang memang tidak pernah bersinar melebihi terangnya bulan,namun dengan adanya bintang mampu membuat langit malam terlihat sangat cantik dengan sinar redupnya
*
*
*
Happy reading
***
Entah kehidupan apa yang saat ini bintang jalani, ada saja hal yang membuatnya semakin menderita dalam menjalani kehidupannya, ia terbaring di RS tanpa ada keluarga yang menemani dan sekarang hanya ada bintang dan laki-laki yang tadi bintang tolong
"Kenapa lo bego banget sih! nggak kenal juga pake nolongin gue segala," ujar laki-laki tersebut
Bintang pun menulis sesuatu pada notebook nya
"Menolong seseorang tidak harus saling mengenal."
"Tapi ya lo pikir dulu dong sebelum nolong seseorang, lo mampu nggak beladiri aja nggak bisa, malah so mau nolongin orang."
"Saya tidak ingin melihat seseorang menderita di depan mata kepala saya sendiri tanpa saya tolong, saya hanya berusaha meskipun saya tidak bisa beladiri tapi setidaknya saya sudah berusaha."
"Usaha yang sia-sia kalo ujung-ujungnya lo juga ikut masuk rumah sakit."
"Lo nggak telfon keluarga lo buat jemput lo disini?"
"Nggak! saya bisa pulang sendiri kok, kamu sendiri nggak telfon keluarganya buat jemput kamu?"
"Hh! Kalo gue sih aman, orang tua gue terlalu sibuk buat mikirin keadaan anaknya."
"Maksudnya?"
"Nggak usah banyak nanya!! gue nggak kenal sama lo."
"Yaudah kalo gitu kenalin nama saya bintang."
"Bintang tuh diatas bukan disini."
Bintang pun akhirnya lebih memilih tidur karna kata dokter mereka harus tetap dirumah sakit dan baru boleh pulang besok, namun bintang sudah terlebih dulu izin ke cafe untuk tidak masuk hari ini, dan ketika bintang hendak memejamkan matanya tiba-tiba laki-laki remaja yang mungkin seumuran dengan bintang kembali mengeluarkan suaranya yang membuat bintang tak jadi tidur
"Nama gue Brayen, dan thanks karna lo udah nolongin gue."
Bintang pun tersenyum kearah Brayen lalu menulis lagi pada notebook nya"sama-sama."
"Sebenarnya gue paling nggak suka ditolong, karna gue nggak mau utang Budi sama seseorang."
"Saya tidak berfikir ini sebagai utang budi, niat saya hanya menolong dan tidak lebih dari itu."
"Tapi tetep aja gue ngerasa ini utang Budi."
"Tidak Brayen! jangan berfikir ini sebagai utang Budi, anggap saja ini pertolongan dari Tuhan yang memang menginginkan kamu untuk masih tetap menjalani kehidupan."
"Ck! nggak penting gue mati atau nggak juga orang tua gue nggak perduli."
"Nggak ada orang tua didunia ini yang nggak perduli dengan anaknya."
"Lo bisa ngomong kaya gitu karna lo nggak pernah ngerasain apa yang gue rasain, tiap hari gue pulang tapi orang tua gue tetep fokus sama kerjaan gue. Sakit pembantu dirumah gue yang rawat gue, bahakan mungkin gue mati juga mereka nggak akan perduli."
"Apa yang orang tua lakukan adalah untuk kebaikan anaknya, mereka rela bekerja dari malam sampai pagi itu untuk membuat anaknya hidup dalam berkecukupan, mungkin mereka tidak pernah bertanya bagaimana keadaan kamu, tapi dihati mereka pasti ada perasaan khawatir tentang keadaan anaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang [Park Jisung]✓ END
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] ⚠️ terdapat kata-kata kasar dan kekerasan harap bijak dalam membaca ⚠️dilarang keras plagiat karna mikir alur nggak semudah bikin kue Inilah cerita bintang Aditama yang hidup dengan sejuta luka namun ia balas dengan senyu...