14. Zela & Zergan?|🧸✨

125 23 2
                                    



"Haidar gila"-Zergan.

Klek

Pintu rumah besar itu terbuka, cukup membutuhkan sedikit tenaga Zergan untuk membuka pintu tersebut.

Jarang sekali Zergan pulang sekolah ke rumah nya ini biasanya ia pulang ke apartemen.

Zergan ke sini untuk bertemu Haidar.

Zergan naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar nya. Kamar yang berdebu. Tempat tidur yang Zergan tak pernah ia tiduri.

Zergan membuka seragam nya ia Menganti dengan kaus lengan pendek.

Tok... Tok...

"Gue Haidar." Suara Haidar terdengar dari dalam Kamar Zergan.

Zergan berjalan ke arah pintu kamar dan segera ia membuka pintu kamar nya.

"Masuk." Ucap Zergan dengan ketus.

Haidar masuk ke kamar Zergan lalu Zergan menutup kembali kamar nya.

Zergan duduk di sebelah Haidar dengan memandang Haidar dengan tajam.

"Kenapa sih lu gak ngebiarin gue hidup tenang?" Tanya Zergan. "Stop ganggu temen temen gue. Cukup keluarga gue yang lu ganggu."

Haidar membalasnya dengan kekehan.

"Lu" Zergan menunjuk ke wajah Haidar. "Stop ganggu Zela. Dia gak ada hubungan sama gue walaupun ada hubungan apa urusan nya sama lu?"

"Ada, karena gue suka lu."

"LU GILA!?" Zergan dengan spontan berdiri dari duduknya dan sedikit menjauh dari Haidar.

"Gue normal" jawab Haidar dengan santai. Haidar menyilangkan kaki nya.

"WAH GAK BENER LU!" Zergan berusaha mengambil tas nya.

Tapi.... lengan tangan nya di hentikan oleh Haidar. bulu yang ada di pergelangan tangan Zergan menegang seketika.

"Lepasin gue b4ngs4t" sentak Zergan. Zergan bersi keras melepaskan pergelangan tangan nya yang tergenggam oleh Haidar. Dan akhirnya terlepas.

"Gue selalu marah sama lu karena gue cari sensasi aja biar kita bisa Deket." Haidar memandang wajah Zergan dengan senyuman tulus.

"Udah gak waras ni orang."Zergan segera mengambil tas nya dan mengambil kotak kecil diloker meja belajar nya. Dan memasukan kotak tersebut ke dalam tasnya dan segera pergi dari kamar tersebut.

Seperti nya Zergan Sangat syok dengan pernyataan suka dari Haidar.

Haidar yang melihat Zergan itu terkekeh. Ingatan Haidar kembali ke beberapa jam yang lalu sebelum ia ke kamar Zergan

"Mama kapan pulih?" Tanya Haidar dengan perasaan khawatir.

Yumi -mama Haidar - tersenyum lemah. "Ini udah pulih, cuma belum pulih total."

Haidar hanya menghembuskan nafas kasar.

Yumi melihat anak nya itu ia tersenyum tulus lalu memegang tangan anak nya. "Nak sayangilah Zergan... Mama gak suka lihat kamu berantem sama Zergan terus."

"Zergan anak nya ngeselin mah, ngeselin tengil lagi." Ucap Haidar.

"Tanpa Zergan kita gak bakal bisa tinggal di sini." Yumi mengelus tangan Haidar. "Sayangi Zergan demi mama."

"Cara nya?"

"Kamu coba ngomong berdua sama Zergan terus ajak lebih dekat, atau pakek cara kamu sendiri."

ZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang