"aku tau Tuhan baik, tapi baik nya terlalu sakit buat aku..."
-Zela🧸📖
Angin yang berhembus di rooftop yang sedikit panas itu membuat krudung pastel yang Zela gunakan sedikita berterbang.
Zela duduk di kursi kayu yang sedikit usang. Ia memangku tas bekal nya.
Zela mengeluarkan satu persatu bekal yang di siapkan ibundanya, ada 3 roti yang di bungkus plastik dengan bermacam macam rasa, 1 air putih, 1 susu kotak dan tak lupa bekal utama yaitu nasi dengan nugget dan udang asam manis kesukaan Zela.
Zela mengambil kotak bekal nya dan menaruh roti dan sebagainya di dalam tas bekal.
Zela memandangi pandangan di depannya , terlihat langit yang berawan dan gedung gedung yang sangat tinggi.
"Zela gak salah kan bunda kalo Zela gak mau lihat mereka lagi, Zela mau normal... Zela gak mau ngerepotin orang lain bunda... kalo Zela kayak gini siapa yang mau temanan sama Zela?" Zela membuka kotak bekal nya, lalu tiba tiba airmata Zela menetes.
"Udah lama gak di buatin bekal sama bunda, bunda sama ayah udah jaga Zela kok waktu Zela masih kecil. Zela juga udah setujuan permintaan ayah bunda buat Zela sekolah di rumah tanpa berpikir panjang, lalu kenapa Zela minta buat nutup mata batin Zela kalian suruh Zela mikirin dulu?"
Zela mengaduk nasi putih nya. Lalu ia memakan bekal nya itu dengan perlahan.
"Gak Zel." Terdengar suara dari pintu rooftop.
Zela menoleh setelah menelan makanan di mulut nya.
Queen. Queen berjalan mendekati Zela. "Zel, jangan ya... Gue masih temenan sama lu Zel, masih ada yang mau temenan sama lu!" Queen sedikit menyentak. "Selama ini lu anggap gue apa kalo bukan temen?"
Zela menatap lurus ke depan tanpa mengubris ucapan Queen.
"Zela, lu jangan nyianyian kelebihan lu dari tuhan. Sabar Zel... Bersyukur."
Zela berdiri dari duduk nya. Bekal yang ia pangku tadi terjatuh. "Tau apa kamu Queen?"
"Kamu tau cuma aku di luar aja! Kamu gak pernah tau apa yang aku rasain!" Air mata Zela menetes. "aku tau Tuhan baik Queen tapi baik nya terlalu sakit buat aku..."
Zela berjalan menjauhi Queen. "Aku capek Queen... Aku mau normal! Kayak kalian."
Queen mendekati Zela. lalu mengelus pundak Zela. "Di sekolah ini gak lu aja yang kayak gitu masih ada Manda dan yang lainya, mereka juga bisa ngatasi hantu hantu itu."
Zela menepis tangan Queen. " AKU YA AKU MANDA YA MANDA GAK BISA DI SAMAAIN!" Zela berjalan ke kotak bekal yang tadi tumpah, ia membersihkan nya.
"Zel Udah! CUMA KETIKAN SAMPAH DARI BOY LU BISA HANCURIN PERTEMANAN KITA ZEL!"Queen berjalan mendekati Zela yang sedang Fokus mengambil nasi dan lauk yang jatuh. "Zel... Cukup boy yang pergi lu gak usah... Lu berarti buat gue Zel... Lu yang buat gue seceria sekarang, nanti kalo keluarga gw balik kayak dulu siapa yang mau membela gue lagi..." Air mata Queen menetes.
Zela terkekeh. "Sadar gak sih Queen kalo kamu hampir aja celaka gara gara aku? Bukan kamu aja Dylan juga." Kata Zela. "Masih mau temenan sama aku lagi? Kalo udah kayak gitu? Gak takut Queen? Kalo kamu kenapa Napa aku gak mau di salahin lagi Queen."
"Sadar Zel, Sadar itu lu sadar kok gue kalo lu mau lempar lampu meja ke gue gak ke gue doang tapi ke Dylan sampe akhirnya yang kena Boy."
"TERUS KENAPA KAMU GAK PERGI QUEEN? AKU BAKAL NGELUKAIN KALIAN!" Zela berdiri dan teriak Zela menghadap Queen dengan air mata yang terus menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELA
FanfictionRasa sedih saat berpisah tidak menjadi masalah jika dibanding dengan kegembiraan saat bertemu kembali. Zela gadis indigo yang memutuskan untuk tinggal di rumah lamanya yang berada di Jakarta. Ini keputusannya karena saat ia umur empat tahun Zela mer...