9. hambar|🧸✨

336 34 11
                                    

Haloo
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Semoga sehat selalu ya^_^

"Jika kamu tidak mencintainya putuskan lah saja, percuma menjalin hubungan dengan satu rasa. Kalau yang satu manis dan yang lainya hanya hambar maka percuma saja."
— shela

🧸📖

07.30

"Zergan kemana pa?" Tanya Haidar —saudara tiri Zergan —

Bima— ayah zergan—yang tadi nya membaca koran sekarang melihat ke anak sambung nya itu. "Sekolah, gak lihat ini jam berapa?"

"Ouh, yah minta uang buat nongki dong."

"Ck, berapa?" Tanya Bima.

"Dua juta."

Bima membelakan matanya, dua juta untuk nongki apa buat beli ponsel Baru? "Gak, kemarin Lima juta udah ayah kasih gak ada sisa?"

"Kan buat beli buku kuliah ayah." Ucap Haidar.

"Gak! Sekarang mana buku nya!?" Bima berdiri dari kursi nya. "Gak ada kan? Kemarin kamu malah pulang malam dengan kondisi mabuk." Bima mengelengkan kepalanya pelan.

"Ayolah, papa juga kasih Zergan uang kan? Bahkan mungkin lebih banyak dari yang aku minta."

"Tapi Zergan tidak memintanya setiap hari, coba kamu contoh adik mu itu beberapa dia berprestasi di non akademik. Gak kayak kamu yang kerjanya cuma mabuk, mabuk dan mabuk!" Sentak Bima.

Haidar terkekeh pelan. "Kerjaan Haidar gak cuma mabuk mabukan tapi Haidar juga nunguin mama di rumah sakit, gak kayak Zergan dan papa yang cuma leha leha."

"Tapi sekarang mamah mu sudah di rumah kan?"

Tuk!
Tuk!

Suara langkah kaki menuju ke arah mereka berdua. Dengan baju batik dan dasi yang terpasang di kerah nya.

"Minta uang dua ratus buat benerin ban montor." Ucap pria itu yang tak lain adalah Zergan.

Zergan memandangi papanya dengan tatapan datar. Setelah itu memandangi Haidar yang berada tak jauh dari papanya.

"Buat apa lu!" Sentak Haidar.

"Gak denger ya lu? Makanya di bersihin dulu kuping lu." Lanjut Zergan.

Lalu Bima memberikan dua ratus ribu ke Zergan.

Haidar yang melihat papa nya memberikan uang dengan mudah nya membuat ia tambah benci dan marah.

"Cukup?" Tanya Bima.

"Hm."lalu Zergan mengambil uang tersebut dan segera pergi dari rumah itu.

"Papa gak tanya kenapa Zergan balik ke rumah, padahal ini jam delapan kurang." Kata Haidar dengan sedikit menyentak.

"Kamu mau dua ratus ribu?" Tanya Bima sambil membuka kembali dompet nya.

"Gak, dua ratus ribu buat apa nongki aja gak bakal dapet apa apa." Lanjut Haidar.

ZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang