16. tumben |🧸✨

130 20 51
                                    

Haloooo

Happy reading all ♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

🧸📖

BUG!

tulang pipi boy terhantam pukulan dari Dylan."GUE SURUH LU JAGAIN QUEEN TAPI MALAH LU BIKIN KAYAK GINI!"

"INI BUKAN SALAH GUE! INI KECELAKAAN!" Sentak Boy

Suasana koridor rumah sakit terlihat ricuh banyak pasang mata yang memandangi Boy dan Dylan.

"udah woy! ini rumah sakit." Ucap Airo menenangkan keduanya.

Boy membalikan badan dan melangkah pergi dari sana.

"KEMANA LU? KAYAK GAK PUNYA PERASAAN BERSALAH AJA! Main nyelonong pergi." Dylan menurunkan nada suara nya di akhir kalimat.

Zergan mengikuti langkah kaki Boy, sebenarnya boy Sadar bahwa ia di ikuti tapi dia diam dan fokus ke jalanya.

"Mau kemana sih lu?" Tanya Zergan yang masih mengikuti langkah kaki Boy.

Boy Diam dan tidak menjawab nya.

sampailah mereka di rooftop rumasakit, di rooftop banyak sekali bangker yang sudah rusak dan juga kursi kursi yang rusak.

"Ngapain ngikutin gue?" Tanya Boy tanpa membalikan badan.

"Biar lu gak bundir." Zergan tiba tiba terkekeh. "Kan gak lucu kalo lu stres gara gara ini terus bundir."

"Gak bakal." Lanjut boy.

Zergan duduk di kursi yang ada di sana walaupun sudah tidak layak untuk di duduki. "Gue ngikutin lu karena mau tau kronologi nya."

Boy membalikan badan. "Emang penting lu tau?"

"Penting biar lu gak di salahin lagi." Jawab Zergan.

Boy mulai menceritakan kronologi nya dari mulai ia menemui Dylan dan Queen di pinggir jalan yang kebingungan karena ban bocor hingga sampai di kecelakaan.

"Lu gak salah,tapi lu juga salah." Kata Zergan, lalu ia berdiri dari duduk nya. Ia mendekati Boy.

"Kalo lu gak mau bantu mending balik aja." Lanjut Boy.

Zergan mengerutkan keningnya."gue masih ada pertanyaan yang mau gue tanyain."

Boy diam ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menyalakannya.

"Apa permasalahan lu dengan Zela?" Ucap Zergan

"Bukan urusan lu." Kata Boy sambil memandang ponsel nya

"Lu sahabat gue, lu tau teluk beluk gue lu juga tau masa lalu gue terus kenapa gue gak boleh tau masa lalu lu?" Zergan menepuk pundak Boy. "Kadang masa lalu sama masa depan masih berhubungan."

Boy menepis tangan Zergan. "Kalo gue ceritain berguna buat lu?" Boy memasukan kembali ponselnya ke dalam kantung.

"Maybe?"

ZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang