Tiga

365 51 6
                                    

Vote dan komen!!!

Beberapa hari berlalu, Mark bersikap biasa saja. Meski teman-temannya menjauhinya dan bersikap aneh kepadanya. Mark tidak peduli jika teman-temannya menjauhinya dan memilih untuk mendukung Jeno.

Di dalam ruangan osis, Mark duduk sambil melihat lekat satu persatu lembaran kertas-kertas itu. "Mark, lo yakin nggak kenapa-kenapa?" tanya seorang perempuan yang duduk di samping Mark itu.

"Lo nggak perlu khawatir soal gue, Sodam." ucap Mark.

"Tapi temen-temen lo bersikap aneh dan jauhi lo."

"Biarin aja."

Sodam menutup satu buku tebal itu dengan kasar. Napas perempuan itu nampak berat, "Mark, kenapa Lo bersikap gini? Apa mereka jauhi lo, Karna peraturan yang lo buat tentang di larang memiliki hubungan cinta sesama jenis?" tanya Sodam.

Mark nampak kesal. Tapi laki-laki itu tetap mencoba untuk stabil dan tidak habis pikir dengan Sodam.

"Mark!"

"Sodam, lo nggak perlu mikir apa soal apapun." kalimat singkat dari Mark membuat Sodam kesal.

Perempuan itu adalah kekasih Mark. Mereka menjalin hubungan dan hanya beberapa orang yang tau, Jika Semua tau tentang hubungan keduanya pasti akan menjadi kehebohan, apalagi mereka adalah Ketua osis dan juga Wakil osis.

"Mark, gue ini pacar lo! Gue pengen lo terbuka ke gue. Jangan lo simpen semua beban sendiri! Gue selalu dukung pemikiran-pemikiran dari lo. Tapi untuk peraturan kali ini, lo bener-bener bikin gue bingung." ujar Sodam.

Suasana ruangan semakin panas meski cukup dingin di pagi Hari. "Sodam, kalo lo emang nggak suka sama peraturan dari gue. Lo bisa ikut temen-temen gue dan mungkin murid lain, buat menentang gue!" ucap Mark. Laki-laki itu kembali fokus melihat lembaran-lembaran kertas itu.

Sikap Mark yang dingin dan cuek itu membuat Sodam sedih dan merasa sesak. "Mark, lo bener-bener nggak melihat gue sebagai pacar atau wakil osis?" tanya Sodam. perempuan itu meremas spidol di tangannya itu.

"Lo tau gue jadi kayak gini, Mark? Karna gue nggak bisa miliki Sodam. Gue suka sama dia dari kelas 3 SD sampai sekarang. Tapi akhirnya, dia jatuh ke pelukan lo! Yang sahabat gue sendiri. Gue nggak jahat, jadi gue nggak mau rebut Sodam dari lo!" Kalimat panjang itu teringat jelas oleh Mark. Dua hari lalu dia bertemu dengan Jeno dan Jeno mengatakan hal yang membuat dirinya merasa bersalah.

"Mark!"

"Apapun itu, jangan sama-samain soal hubungan kita." ucap Mark.

Sodam terkekeh dengan rasa sesak itu. Perempuan itu mengangguk pelan. "Oke. Nggak apa-apa. Lo bener-bener beda dari Jeno!!" Kalimat itu Sodam katakan ke Mark dengan nada keras.

Sodam bangkit dari duduknya dan hendak pergi, Karna berlama-lama dengan Mark berdua dengan kondisi seperti ini hanya akan menjadi canggung. 

Ponsel Sodam berdering ketika perempuan itu hendak membuka pintu, "Apa? Lo semua main ke sekolah gue?"

"Di depan? Oke, gue keluar." ucap Sodam. Tiba-tiba expresi perempuan itu berubah menjadi senyum tipis dan semangat dan dia pergi meninggalkan Mark begitu saja.

•••

Hidup Atau Cinta || NCTDREAM ft SECRET NUMBER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang