Delapan

236 37 4
                                    


• Maaf typo dan bahasanya acak-acakan

•••

Cerita ini tidak memiliki latar, tempat dan waktu. Semuanya terserah imajinasi kalian.

•••

Rabu, 4 Januari 2023

Matahari sudah ada tepat di atas kepala mereka, Waktu pagi beranjak pergi dan terganti dengan siang yang terasa terik itu. Semua remaja itu hanya diam dan tidak ada yang bersuara sama sekali.

"Jen, apa kita bakal di selamatkan?" tanya Jaemin yang duduk di samping Denise yang pucat pasi.

"Jaemin, gue yakin kita bakal di selamatkan." ujar Denise. Kali ini perempuan itu memilih menyenderkan kepalanya di pundak Jaemin.

"Lo nggak apa-apa, kan?" tanya Jaemin ke Denise yang tidak menjawab sama sekali.

Jeno melihat semua teman-temannya dan matanya tertuju pada Mark yang menunduk lesu itu. Jeno bangkit dan dan segera mendekati Mark itu.

"Apa lo kehilangan harga diri lo dan kehilangan kepercayaan diri yang selalu lo anggap penting itu?!" Kalimat dari Jeno yang duduk di sampingnya itu membuat Mark mengangkat kepalanya.

"Ini bukan saatnya gue mikir itu." Balas Mark.

Jeno tersenyum sumir. "Lo mikir apa? Apa yang bakal lo lakuin sebagai ketua osis? Semua orang disini berharap yang terbaik buat hidup mereka." jelas Jeno.

Mark segera bangkit dan melihat sekeliling dengan berlari kesana-kemari, membuat semuanya memperhatikan gerak-geriknya. Sodam yang duduk itu hanya bisa melihat Mark tanpa bisa melakukan apa-apa.

"Apa yang di lakuin, Mark?" tanya Chenle.

"Entahlah. Gue yakin dia bakal lakuin hal yang bikin kita harus--" Kalimat dari Renjun terpotong oleh jisung.

"Gue harap Mark ngelakuin hal yang bener-bener baik kali ini." ujar Jisung.

Haechan menggeleng dengan ucapan ketiga temannya itu. "Lo bertiga. Ini bukan saatnya buat kita ngomongin hal-hal yang nggak baik soal si Mark." ujar Haechan menegur teman-temannya itu.

"Gue setuju sama Haechan. Lo bertiga nggak seharusnya ngomong kayak gitu. Sekarang nyawa kita semua nggak terjamin." setuju Jaemin. Laki-laki itu membuka suara.

Zuu melihat lekat Denise yang duduk di samping Jaemin dengan tidak nyaman itu. Zuu bangkit dan mencoba untuk mendekati Denise itu. "Lo nggak apa-apa?" Tanya Zuu memegang tangan Denise yang gemetar itu.

Jaemin yang berada di samping Denise itu menoleh melihat Denise dan Zuu terlihat khawatir. "Denise, lo kenapa?" Tanya Jaemin.

Denise menggeleng, "Gue nggak apa-apa." terang perempuan itu.

Zuu melihat sekilas Jaemin yang terlihat khawatir itu. "Gini, kayaknya cewek lo sakit deh." ucap Zuu. Perempuan itu tidak tau bahwa Denise dan Jaemin bukan sepasang kekasih.

"Sakit?"

"Tadi, pas di ruang penyiaran dia kelihatan syok banget pas lihat hp buat lihat kekuatan gempa dan udah kelihatan pucat waktu itu juga." Jelas Zuu ke Jaemin.

Hidup Atau Cinta || NCTDREAM ft SECRET NUMBER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang