Choji; "Sahabatku"

319 63 9
                                    

[ Before You Go | Lewis Capaldi ]

Kamu pasti ditemukan oleh orang yang menganggap kehadiran kamu adalah hal luar biasa yang semesta berikan untuk mereka. Yang bersyukur akan hadirnya kamu di sisi mereka.

(!) Tolong tetap aman.

(!) 7000+kata

••• Still, Always; Choji •••

Choji dan yang lainnya muncul di tengah ruang tamu sebuah rumah sederhana namun nyaman.

Lampu menyala menerangi ruangan yang tidak termakan gelapnya malam hari.

Mereka menoleh ke asal suara dari arah belokan. Muncul seorang wanita dengan bentuk tubuh yang berisi, membawa sebuah nampan dengan dua cangkir yang masih mengepul. 

Wanita itu menatap lurus, wajahnya bergaris penuaan dini juga kerutan kesedihan. Terlihat sangat lelah, seolah wanita itu telah dikuras habis energinya.

Wajah Choji mulai menyendu melihat wanita yang akan melewati mereka, wanita cantik dan hebat itu adalah ibunya.

Matanya mulai memburam karena air mata yang menggumpal. Choji merasakan usapan dari sisi lainnya di mana Naruto berdiri. Choji meneguk kesedihan yang membengkak di tenggorokannya.

Tercekat ketika langkah ibunya berhenti tepat di depannya. Menjadi meremang apakah ibunya dapat merasakan kehadirannya atau melihat sosoknya.

Naruto dan yang lain juga ikut tercekat, mewanti-wanti apakah ibunya Choji, dari ingatan yang mereka bagikan, berhenti di depan mereka, tepat di depan Choji, yang masih di posisi akan berjalan ke depan, mengetahui keberadaan mereka.

Mata Choji tak berkedip saking takut juga berharap bahwa ibunya bisa melihatnya.

Perlahan ibunya Choji bergeser ke samping, masih dengan nampan berisi dua cangkir di atas nampan, menoleh tepat di mana Choji berdiri.

Wajah sendu wanita itu mengukir senyum ke arah Choji.

Buram di mata Choji bertambah parah ketika melihat ibunya tersenyum ke arahnya, tidak tahu apakah ibunya yang tiba-tiba berhenti berjalan lalu menoleh ke tempatnya berdiri, lalu tersenyum ke arahnya, bisa melihatnya atau merasakan keberadaannya.

“Ibu, Choji pulang ...” Choji menyapa lirih, ingin mengatakan dengan lantang untuk memberitahu kepulangannya pada ibunya yang ada di hadapannya jika ibunya bisa melihatnya tetapi malah menjadi bisikkan yang lirih.

Choji menelan cegukan yang ingin keluar dari mulutnya ketika ibunya yang ada di hadapannya mulai mengerut sedih, akan menangis, nampan yang digenggam sedikit bergetar.

Naruto dan yang lain mencoba menjaga perasaan Choji, tetap kuat membantu Choji menghadapi semua ini tetapi Ino dan Kiba tidak bisa menahan kesedihan mereka yang sudah menangis diam yang sesekali isak tangis lolos dari bibir Ino.

“Kau melamun lagi, Sayang.”

Suara berat mengalihkan mereka termasuk ibunya Choji ke asal si pemilik suara asing. Seorang pria dewasa yang tak jauh memiliki bentuk tubuh berisi seperti ibunya Choji berjalan ke arah ibunya Choji.

“Ayah ...” gumam Choji.

Pria dewasa yang ternyata ayahnya Choji itu memeluk sisi tubuh istrinya, mengambil nampan berupa teh hangat yang akan dinikmati oleh mereka untuk menghabiskan malam sebelum waktu tidur mereka di teras rumah, telah dibuat menunggu beberapa lama setelah istrinya pamit untuk membuatkan teh, ia yang sudah curiga , beranjak dari kursinya dan kecurigaannya benar, istrinya melamun lagi. 

STILL, ALWAYS [ SasuNaru & Friends ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang