HALEOOO SEMUAA !!
MAAF YA SAYA INGKAR JANJI KALAU MAU UPDATE MINGGU DEPAN. SAYA DAPAT PANGGILAN DARI ALAM BUAT NGELANJUTIN NOVEL INI.
OKE, SEKALI LAGI. DITUNGGU KOMENTAR SAMA VOTE NYA YA !!SALAM
HUNYUTHEHAMSTER27
¤¤¤¤¤Seorang gadis berdiri di depan sebuah gedung kosong. Bibir nya terkatup rapat dan keringat dingin bergulir di dahi nya. Dengan keyakinan kuat, dia melangkah masuk ke dalam gedung itu.
Tak di sangka, gedung kosong itu ternyata adalah sebuah laboratorium. Seorang pria dengan pakaian serba putih seperti dokter telah berdiri di depan pintu masuk. Di nama dada nya tertulis 'Rikian Atmojo'.
Gadis itu tersentak saat pria itu menyeringai pada nya.
"Anu.... saya ke sini untuk melamar pekerjaan"
"Silahkan masuk. Saya sudah menunggu anda"
Mereka masuk ke dalam ruang kerja. Riki mempersilahkan gadis itu untuk duduk dan mengeluarkan sejumlah berkas dari lemari nya.
"Nah, sekarang silahkan anda tanda tangani dulu semua berkas ini. Saya mau keluar sebentar. Ada yang mau di ambil"
"Baiklah"
Riki keluar dari ruang kerja. Sedangkan si gadis sibuk menandatangani berkas-berkas yang ada di hadapan nya. Dahi nya mengernyit saat melihat ruang kerja Riki.
"Ruang kerja yang aneh. Kenapa semua dinding nya berwarna putih ?"
Tiba-tiba lampu di ruangan itu mati. Gadis itu memekik pelan sambil menggerutu. Tanpa di sadari nya, seseorang berdiri di belakang nya sambil memegang selembar saputangan....
¤¤¤¤¤
Orang itu menutup mulut dan hidung Rena dengan saputangan beroleskan Cloroform. Rena langsung tersungkur ke lantai setelah menghirup saputangan itu.
Seorang pria lain datang dengan suntikan.
"Hei, apa kau yakin ini cara yang tepat ?" tanya si pria pertama sambil menggendong tubuh Rena yang tertidur pulas.
Si pria kedua mengangguk dan mengangkat suntikan nya.
"Jangan khawatir. Aku bisa jamin keselamatan kita"
"Tapi, bagaimana dengan yang lain?"
"Mereka tidak boleh tahu ! Lebih tepat nya, jangan sampai mereka tahu !"
"Tapi, kenapa ?"
"Aku yakin mereka tidak akan setuju akan hal ini. Tapi yang jelas aku melakukan ini demi negara kita"
"Kau benar"
"Demi Indonesia !!"
"Demi Indonesia !!"
Kedua pria itu lalu saling berjabat tangan dan menyeringai
"Lalu, gadis ini di taruh di mana ?"
"Taruh di Lab ku dulu. Biar ku suntikkan serum nya, baru kita lepas"
"Baiklah"
Kedua pria itu lalu berjalan keluar dari ruang kerja....
¤¤¤¤¤
Rena POV
Aku merasakan sakit yang menusuk di kepala ku. Aku membuka mata ku dan melihat pak Riki berdiri di samping ku.
"Hei.... ayo bangun"
Hah ? Apa aku tertidur ?
Riki melihat ku yang membuka mata ku dan dia tersenyum. Aku mengangkat kepalaku yang terasa sangat berat dan memandang Riki.
"Apa aku tertidur tadi ?"
Riki mengangguk, kulihat dia mulai tersenyum geli.
"Kau tertidur sejak 6 jam yang lalu "
"APA ?!"
Aku berteriak dengan kalut dan Riki malah menertawakan ku.
"Hhh.... itu lama sekali tau ! Jangan tertawa !"
"Iya deh maaf"
"Anu.... apa aku di terima ?"
"Maaf Rena. Pekerjaan yang kau incar ternyata sudah diisi orang lain jadi.... kau di tolak pimpinan ku"
Aku tertunduk lesu, saat Riki menepuk bahuku.
"Kau pasti bisa mencari di tempat lain. Aku percaya kok !"
"Terima kasih. Aku pulang dulu"
"Sama-sama. Sekali lagi, maaf Rena."
"Tak masalah Riki. Itu bukan salah mu"
Aku berjalan keluar dari gedung itu dan menyetop sebuah taksi yang kebetulan berhenti di depan ku. Setelah mengatakan alamat tujuan ku pada sopir taksi, Aku dapat duduk dengan nyaman di bangku belakang.
Setelah perjalanan hampir satu jam karena kami terjebak macet tadi, akhir nya Aku bisa pulang kembali ke rumah. Hal yang paling ku tunggu saat ini adalah kasur ku yang nyaman, cukup nyaman untuk melepas stres dan kepenatan karena kuliah pagi tadi dan lowongan pekerjaan yang gagal total.
Aku membuka kunci rumah dan menaruh tas ku asal-asalan. Rumah ini kutinggali sendiri karena kedua orangtua ku sudah meninggal karena kecelakaan. Dan aku hanya sendiri karena aku anak tunggal.
Ku lepas jaket hijau daun ku dan langsung melompat ke atas kasur ku dengan kemampuan layak nya peloncat indah yang sudah pro.
Dalam sekejap, aku langsung tertidur lelap. Tanpa kusadari, kunjungan ku ke laboratorium itu dapat merubah hidup ku hingga 180 derajat....
To be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CANNIBAL (Hiatus)
Science FictionKehidupan Rena Pertiwi berubah 180 derajat saat dia terbangun dengan tangan berlumuran darah.... "Aku adalah kanibal? Yang benar saja!"- Rena "Nasib negara ini ada di tangan orang jujur sepertimu"-Jack