AUTHOR OF CANNIBAL
Rena terbangun dengan rambut yang acak-acakan dan keringat dingin yang membasahi baju yang di pakainya. Mimpi nya malam tadi sangat mengerikan dan lebih mengerikan lagi saat dia baru menyadari bahwa kedua tangan nya berlumur darah segar.
Sambil menahan teriakan bak kucing kecebur ke air, dia berlari menuju kamar mandi dan langsung membasuh kedua tangan nya di wastafel.
"Loh, kok gak perih ?"
Gumam nya heran setelah selesai membersihkan darah yang tadi nya melumuri kedua tangan nya. Semenit yang lalu dia berpikir jika malam tadi secara ajaib binti aneh dia berjalan dalam tidur dan kemudian berjalan di dalam kegelapan kamar nya yang lampu nya memang sengaja di matikan lalu tanpa sengaja menggores sebuah benda yang tajam dan mengakibat kan luka yang darah nya melumuri kedua tangan nya.
Dan dalam sekejap, seluruh teori yang berkecamuk dalam pikiran nya hancur seketika ketika sadar bahwa tak ada satupun luka di kulit tangan nya yang mampu mengeluarkan darah. Apalagi darah yang ada di tangan nya tadi lumayan banyak.
"Apa itu darah orang lain ?" gumam nya sambil meneliti kamar nya dengan teliti. Sprei kasur nya tetap bersih tetapi di selimut abu-abu nya terdapat beberapa bercak darah. Di kusen jendela dan lantai dekat ranjang nya juga terdapat beberapa bercak darah.
Tanpa pikir panjang, dia membersih kan bercak darah itu bahkan sambil bersiul. Setelah selesai, dia mengambil remote tivi nya dan menyalakan kotak ajaib itu.
Sebuah berita langsung tampil dan menayangkan seorang wanita berjas merah yang merupakan seorang reporter. Dia berdiri di sebuah taman yang seperti nya menjadi saksi bisu sebuah kejadian.
Rena melihat taman yang terlihat di tivi dengan dahi mengernyit.
"Loh, bukan nya itu taman kota yang dekat sini ?"
Lalu, dia melihat baris tulisan berita yang ada di bawah gambar si reporter. Mata nya membulat saat membaca tiap kalimat berita itu.
"PEMBUNUHAN SADIS MEMAKAN TIGA KORBAN"
Kalimat itu adalah tajuk utama nya.
"Ketiga korban adalah anggota DPR yang tersangkut kasus korupsi impor beras"Kalimat tadi berada di bawah kalimat tajuk utama. Rena mendengarkan berita dengan baik saat si mbak reporter sedang mewawancarai seorang saksi yang wajah nya sudah sepucat seragam putih anak SMP.
"Bagaimana keadaan ketiga korban saat anda menemukan nya ?"
Tanya si reporter
"Mereka udah gak punya daging lagi bu, yang di ambil tim forensik dari kepolisian tadi hanya kepala sama tulang saja lagi yang masih utuh. Kalau tubuh nya sih, udah gak ada lagi daging yang melekat di sana"
Rena merasa sangat beruntung karena dia belum sarapan. Jika dia menonton berita ini saat sedang makan atau sudah makan. Bisa di pastikan, dia akan memuntahkan semua nya gara-gara si saksi yang blak-blakan nya keterlaluan ini.
"Gila tu saksi. Bikin aku gak nafsu makan aja !" gerutu Rena sambil membuka kulkas nya. Masih kosong melompong karena dia belum berbelanja bahan makanan.
Tiba-tiba terdengar suara ribut dari arah dapur. Rena berjalan mendekati asal suara sambil membawa panci sebagai senjata nya.
Di dapur, semua nya terlihat baik-baik saja. Tetapi, di tempat sampah terlihat ada sesuatu yang masuk ke dalam nya. Kucing ? gumam Rena sambil melihat tempat sampah nya yang kini berisi segumpal bulu berwarna putih dan benda itu menggeliat-geliat di dalam tempat sampah.
Rena mengangkat tempat sampah dan membalik nya ke lantai agar benda yang dikira nya kucing itu bisa keluar. Tapi yang keluar malah....
"Serigala ?" Pekik Rena sambil menghindari makhluk berbulu putih itu. Serigala nya memang imut sih karena masih anak-anak. Tapi siapa pun akan berlari ketika melihat gigi si serigala yang berlumuran darah.
Serigala itu membuka mulut nya dan secara ajaib, bisa berbicara....
"Hai Rena, petualangan malam tadi seru juga ya ?" Sapa si serigala sambil menatap Rena dan memasang senyum di wajah nya.
Bahu dan rahang bawah Rena serasa jatuh ke lantai ketika si serigala menyapa nya dengan mudah.
"Si, Siapa kau ?!" Tanya Rena sambil mengacungkan panci nya dan berharap benda itu bisa berubah jadi pistol atau peluru bius.
Si serigala tersenyum dan kembali bicara
"Nama ku Jack, aku yah seperti yang kau lihat. Aku adalah seekor serigala. Bulu ku berwarna putih karena asal ku dari Rusia"
"Tapi, jika bulu mu berwarna putih. Kau akan mudah di incar mangsa karena kau mencolok"
"Memang. Untung nya, bulu ku bisa berubah warna jadi hitam di malam hari. Entah bagaimana cara nya"
"Omong-omong bagaimana cara mu agar bisa bicara ?"
"Mungkin karena serum yang di suntikkan nya pada ku"
"Serum ? serum apa ?"
"Aku sendiri tak tahu serum apa itu. Tapi yang jelas, setelah aku di suntik dengan serum itu aku bisa bicara. Bahkan dalam bahasa Indonesia ! Padahal aku berasal dari Rusia"
"Lalu kenapa gigi mu berwarna merah ?"
"Karena aku memakan manusia malam tadi"
"APA ?!"
Rena mengacungkan panci nya ke hadapan Jack. Serigala itu hanya memasang tatapan innocent pada Rena.
"Hei, kau tidak tahu ? Kita berdua ini kanibal tau !"
"Tidak mungkin ! Aku hanya seorang mahasiswi biasa !"
"Tugas mu adalah membunuh para koruptor keparat itu dan memberi daging mereka pada ku !"
"Tidak mungkin...."
"Mungkin saja!! Jika kau di suntik dengan serum yang sama dengan ku !"
Rena hanya bisa terdiam sambil menatap Jack. Dengan terburu-buru, dia berdiri di depan cermin lemari baju nya dan melihat bagian leher nya yang memang terasa agak perih di sana. Dan benar saja, ada luka bekas suntikan di sana....
TO BE CONTINUED.
5 vote buat di lanjutin !!! Saya tunggu vote dan komentar kalian ya!!
salam
HunyuTheHamster27

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CANNIBAL (Hiatus)
Science FictionKehidupan Rena Pertiwi berubah 180 derajat saat dia terbangun dengan tangan berlumuran darah.... "Aku adalah kanibal? Yang benar saja!"- Rena "Nasib negara ini ada di tangan orang jujur sepertimu"-Jack