EMPAT mayat ?!

519 37 13
                                    

Rena dan Jack melompat dari satu gedung ke gedung lain. Dengan bulu Jack yang berubah warna jadi hitam dan Rena yang memakai pakaian tempur hitam legam membuat mereka berdua sulit di lihat di tengah kegelapan malam.

"Ingat rencana kita Rena ! Aku ke kantor DPR " bisik Jack

"Dan aku ke kantor pusat kepolisian. Aku ingat Jack" balas Rena.

Mereka berdua berpisah di pertigaan jalan.

¤¤¤¤¤

Rena mengintip target nya dari balik jendela. Seperti yang dia dan Jack duga, si target sedang melakukan transaksi mencurigakan di dalam ruangan kantor nya. Rena melempar selembar kertas penyadap pemberian Jack dan bersembunyi di semak-semak sambil mendengar kan proses transaksi itu

"Jadi bagaimana menurut mu ? Proyek ini sangat menguntungkan. Jika kau berhasil, aku akan bagi hasil nya sama rata"

"Mmmm boleh juga. Berapa biaya proyek ini secara keseluruhan ?"

"Secara keseluruhan, biaya nya 500 miliar"

"Lumayan. Besok, temui aku di bioskop 21. Kita jalankan saja di sana. Kalau di sini, mungkin sudah ada yang mengintai kita"

"Kau benar. Apalagi KPK saat ini sedang rame-rame nya memburu para koruptor"

Rena melepas Headset nya dan mengambil rekaman dari kertas penyadap tadi dan sebagai ganti nya menaruh sebuah bola seukuran kelereng di luar ruangan itu dan langsung menjauh.

15 detik setelah nya, ruangan itu meledak.

¤¤¤¤¤

Jack menelusup di antara tiang-tiang bangunan. Saat ini bulan tak bersinar dan hal itu semakin mendukung pergerakan nya. Salah satu ruangan di kantor DPR lampu nya tengah menyala terang. Pasti di sana ! gumam Jack, senang.

Dengan cepat dan tangkas, Jack memanjat jendela demi jendela di bangunan kantor itu. Berkat serum aneh itu, dia memiliki semacam kekuatan untuk memanjat gedung. Apalagi gedung nya memang mudah untuk di panjat karena banyak sisi -sisi dinding yang berlebih untuk pijakan.

Jack sampai di jendela yang menyala itu. Saat menengok ke jendela itu, dia melihat seorang pria berjas dan bertubuh tambun sedang melihat benda di depan nya. Jack tercekat saat merasakan aura gelap dan kelam yang keluar dari tubuh pria tambun itu.

Suara dering handphone membuyarkan perhatian si pria terhadap benda di depan nya. Tangan nya mencari-cari handphone di kantong nya.

"Halo ?"

"......."

"Oh kamu rupa nya. Ada apa ?"

"........"

"Kan sudah saya bilang. Kalau mereka nuntut kita, kita teror saja mereka ! Kirimin paket bom atau sewa penembak jitu kan bisa !!"

"......."

"Dasar kamu ini. Kamu nya yang terlalu ber hati-hati"

"......."

"Terserah kau. Kita langsung saja ke pokok masalah"

"......."

"Aku 50 dan kau sisanya. Bagaimana ?"

"......."

"Mmm bagus. Baiklah, nanti kuhubungi lagi"

"......"

"Kau tenang saja. Ponsel ini tak akan kugunakan lagi. Nanti kukirimi nomor baru ku"

"......"

"Kau kira aku bodoh ?"

"......"

"Iya deh. Sudah ya !"

THE CANNIBAL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang