𝐈𝐅𝐋𝐘 [ Seishiro Nagi ]

6. Problem

Tok tok tok

Suara pintu yang mengetuk kamar. Yukimiya Kenyu, adalah pemilik kamar itu. Dia diam sebentar melihat kearah pintu. Kebiasaan... batinnya sambil menghela nafas.

"Kenyu, gw tau lu denger. Buka pintunya sekarang. Dasar mata empat!", teriaknya.

Kenyu berjalan kearah pintu kamar dan membukanya. Rambut pendek dengan kacamata bulat. "Ngaca lu juga mata empat, dasar merepotkan. mau menginap lagi?", tanya Kenyu.

Orang yang di depan pintu adalah (Name). Dia enggan pulang ke rumah. Sayaka mengira kamu mau pulang ke rumah pada sore itu karna terlihat baik-baik saja dengan Seishiro sambil bercanda ria. Nyatanya kamu kabur ke rumah sepupumu, Yukimiya Kenyu.

Kamu menaruh tasmu di bangku belajar Kenyu dan rebahan di kasurnya. "Mandi dulu, lu bau", suruh Kenyu.

Kamu menuruti ucapan Kenyu. Setelah mandi kamu memakai baju yang di siapkan Kenyu. Sebenarnya menginap di rumah sepupunya tidak sekali dua kali. Bajumu kadang suka ketinggalan dirumah Kenyu makanya Kenyu punya bajumu. 

Hampir setiap hari menginap di rumah Kenyu. Alasannya simpel, kamu tak mau bertemu ayahmu dan pulang ke rumah yang membuat pengalaman terburuk.

Sesekali pernah pulang ke rumah. Yang di temuinya pertama kali adalah pelacur dan om-om mata duitan. Hampir di lecehkan oleh mereka tapi pada akhirnya berhasil membela diri. Padahal kamu hampir di lecehkan, ayah malah mendukung tindakan mereka. 

Kalau mau pulang kerumah kamu lewat jendela kamarmu supaya tidak bertemu mereka.

Kamu duduk di bangku belajar Kenyu sambil meregangkan tubuh. "Nyu, ada makanan ga? mau makan laper hehe", tanyamu sambil tersenyum.

"Ada di dapur, bikin sendiri. Mama lagi tidur jangan manja", jawabnya.

"Oke, tapi nanti aja. Aku mau isi energi buat makan"

"Kemarin kau bilang pulang ke rumah lewat jendela, kenapa ga kesana lewat jendela lagi?", tanyanya.

Mendengar itu membuatmu terdiam. "Aku tak mau kesana lagi", jawabmu.

"Aku takut..."

Kenyu melirik kearahmu sebentar. Kenyu tau apa yang membuatmu takut pulang ke rumah. Bahkan hal sepele untuk pulang saja menjadi hal yang paling berat buatmu. Diluar memang seperti kelihatan anak galak tapi kalau kamu bersama Kenyu seperti anak kecil manja.

Kenyu terbiasa denganmu yang begini sejak umur 11 tahun. Tanpa sadar, orang yang Kenyu anggap sepupu sekarang menjadi seorang adik. Dia tersenyum tipis lalu terkekeh.

Kenyu berdiri. "Mau nonton Evangelion? ayo kebawah. Kubuatkan popcorn", ajak Kenyu sambil tersenyum.

"AYOK!"

Kenyu menyalakan televisi untuk menonton film Evangelion. Kamu duduk santai di lantai beralaskan karpet bulu yang nyaman. Sedangkan Kenyu beralih ke dapur untuk membuat popcorn.

Kenyu datang membawa popcorn lalu memberikannya kepadamu. "Di sekolah, soal foto itu", ucap Kenyu memulai pembicaraan.

"Oh itu, foto hoax aku bersama om-om, kan? itu jadi topik hangat di sekolah. Club fotografi ingin mengeluarkanku dari club. Aku juga terancam dikeluarkan dari sekolah", jelasmu.

"Aku tau itu bukan kamu. Mukanya jangan keliatan sedih gitu", ujarnya.

"HABISNYA MEREKA KENAPA LANGSUNG PERCAYA SIH? KAN BISA DULU DITANYA SUMBER DARIMANA. HOAX GA? BENER GA? MEREKA LANGSUNG FITNAH TERUS BAWA-BAWA AYAH", serumu frustasi.

Kenyu mencubit mulutmu. "Berisik, mama lagi tidur", peringatnya.

"Uh... kenapa sih ada aja orang yang kayak setan. Sabar... sabar... gabisa anying pengen tonjokkin orang", lirihmu dengan air mata air terjun.