4. Taking picture

2.7K 474 42
                                    

Club sepak bola sedang latih tanding. Mereka disuruh lari, push up, pull up, sit up dll. Pak Ego adalah pelatih club sepak bola. Bu Anri sebenarnya adalah guru di sekolah tetapi dianggap seorang manajer. Selain suka memberi bakso gratis kepada club sepak bola

Bu Anri juga suka memberi saran atau semangat kepada mereka. Bonusnya dapet siomay atau bakso bu Anri.

"Pak Ego, ada yang mencarimu", ucap Otoya kepada pelatihnya. 

"Siapa?", tanyanya.

"Dari club fotografi", jawab Otoya seadanya. 

Mendengar hal itu club sepak bola jadi penasaran karna kedatangan tamu. Tamu itu adalah kamu, sedang membawa kamera. Kamu mengekori Otoya dari belakang. 

Pak Ego sepertinya tau siapa yang datang. "Apa ketua club mu memberikan tugas merepotkan lagi?", tanya pak Ego.

Kamu hanya menghela nafas. "Seperti biasa pak Ego, mohon bantuannya", jawabmu.

"Terserah, apa tugasnya?", tanyanya kembali.

Kamu membuka catatan kecil. Kemudian membacanya. "Anggota club fotografi praktek memotret kegiatan olahraga lalu dicetak akan menjadi laporan aktif club", jelasmu.

"Baik, asal tidak menganggu", pak Ego memberi izin.

Bachira yang melihatmu langsung tersenyum. Ia menghampirimu kegirangan. "WAA, NGAPAIN KAMU DISINI? TERSESAT?", serunya.

"Aku bukan anak kecil.", ucapmu.

"Pagi, (Name)-san", sapa Isagi.

"Pagi"

Anggota club sepak bola jadi banyak bertanya padamu. Seishiro tak kalah. Bahkan dengan celetukannya yang membuatmu ingin menjadikannya samsak.

"Halo dek, sahut Seishiro.

"Anak SD darimana dek?", tanya Karasu.

"Mau permen dek?", tawar Otoya.

"Jangan nangis disini gaada balon dek", ledek Chigiri.

dak dek dak dek muka lu kesamber gledek, batinmu kesal.

Mentang-mentang lebih tinggi jadi manggil adek. "Berisik lu tua", balasmu sambil melotot.

Otoya dan Seishiro langsung berpose abang saleh amboii. "Uwih galaknya dek", ledek Karasu. 

"Oi udah-udah", lerai Isagi.

Kesabaran setipis kertas. "Gw pukul dada lu sampe bunyi ngik. Tuhan memang pemaaf tapi aku tidak.", ancammu bersiap memukul dengan sarung tinju.

"Dek-

PLAK

"Iyah iyah, ampun..."

Karna masih ada yang bingung dengan kehadiranmu. Kamu menarik nafas. "Perkenalkan aku (Name) dari club fotografi ingin mengambil potret kalian yang sedang latihan. Mohon kerja samanya. Tidak menerima yang suka memancing emosi", jelasmu.

Apakah mereka akan berhenti meledek? oh tentu tidak. Apalagi Seishiro kesenengan ngeledek sampe di lempar bola sama kamu. Yang lain meledek ada kadarnya karna takut bogemanmu, setelah melihat Karasu di bogem. Seishiro justru ada perbedaan perlakuan darimu.

Kamu membiarkannya meledeknya meski dia di cuekin. Seolah kamu sudah terbiasa dengan segala macam nyerocosnya Seishiro. 

"Oh iya, aku tidak sendiri. Aku ditemani oleh dua adik kelasku yang manis dan lucu", serumu.

"Emang kita ga manis dan lucu?", tanya Reo.

"Engga kaya topeng monyet"

Dua adik kelasmu datang sedikit ngaret karna lupa mengambil kamera dan buku kecil mereka. "Perkenalkan, mereka Asuka dan Hideo. Mereka membantuku. Terima kasih", tambahmu lagi.

𝐈𝐅𝐋𝐘 [ Seishiro Nagi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang