5. Salting time

2.5K 444 7
                                    

Kegiatan club mulai aktif. Kamu hari ini tidak berkegiatan club. Kamu duduk diam di perpustakaan sambil membaca buku dalam waktu yang cukup lama. Sejam disana sudah baca 3 buku novel. 

Tidak berisik seperti hari sebelumnya. Kamu pergi ke tempat duduk yang teduh di halaman sekolah. Mendengarkan musik sambil membaca buku.

"KYAAA, REO MAKANLAH BEKAL INI"

"EMUACH"

Suara fangirlnya Reo. Kamu melihat Reo sedang di kerumuni fansnya, mereka kompak menawarkan makanan. Club olahraga sedang istirahat. Tiba-tiba ada kalimat yang lewat di pikiranmu.

Kenapa tidak memberikan makanan kepada rambut ubanan itu?

Blush! kamu menggeleng-gelengkan kepala cepat. Dengan cepat menghilangkan pikiran itu. Tapi godaan terlalu banyak dari fansnya Reo memberi makanan, orang pacaran lagi makan bersama, dan suap-suapan.

Kamu menarik nafas lalu membuangnya perlahan. Tenang... jangan tergoda jangan kalah sama hawa nafsu... GABISA. Ayo beli susu untuk Seishiro.

Kamu pergi ke kantin dan membeli susu. Bahkan dirimu masih meruntuki diri. Kamu melihat kanan kiri untuk menemukan Seishiro, si rambut ubanan itu. 

Yang kamu temukan adalah Seishiro yang sedang dikerubuni para perempuan. Mereka memuji-mujinya dan memberinya permen. Seishiro terlihat acuh tak acuh dengan mulut silangnya. 

Dia tidak tertarik justru memilih kabur. Padahal impian semua lelaki. Kalau kata Seishiro, ada hati yang sedang saya jaga. Cailah.  Tapi karna melihatnya dikerubuni para perempuan niatmu terhenti.

• 📚 •

Kamu pergi ke perpustakaan dimana arah jendela perpus mengarah ke lapangan bola. Kamu melihat dia. Ya. Orang yang suka menganggumu, kalau chat pertanyaan nda jelas, suka bikin mind blowing, ngeselin. 

Kamu sebenarnya tidak terganggu justru senang. Sepertinya membuatmu perlahan membuka hati lagi. Cepat atau lambat. Sadar atau tidak. Kamu mulai menyayangi lelaki itu.

Kamu melamun cukup lama. "Cebol", panggil lelaki yang berbicara di sampingmu lewat jendela.

Kamu tersadar akan lamunanmu dan melihat kearahnya. "Nagi? bukannya lagi latihan?", tanyamu.

Seishiro mendengar itu tiba-tiba tersenyum. "Nagi? tumben kamu memanggilku nagi", ucapnya sambil terkekeh.

Sial, senyumannya membuatmu berdebar. Sebab lamunan itu membuatmu jadi tak sadar mengucapkan nama marganya. 

"Kenapa? ga suka di panggil begitu? dasar ubanan", elakmu sambil melirik ke arah lain supaya tak bisa melihat wajahnya.

"Engga, aku suka kok", katanya menatapmu lekat. 

Hatimu seakan sedang bahagia. Kamu menatapnya kembali dengan tatapan heran. Yang benar saja, lelaki ini seakan menobrak pintu hatimu.

"Huh?"

"Aku suka semua panggilan yang kau buat", ungkapnya sambil tersenyum.

"Aku suka semua tentangmu", tambahnya.

Blush! seakan kupu-kupu masuk ke dalam perutmu dan berkeliaran.

Dengan tegap kamu menanggapinya meski salting brutal. "Pret", ucapmu.

Kamu mengeluarkan susu yang kamu beli tadi. Kamu memberinya sambil memalingkan wajah. "Buatku?", tanyanya.

"Iyalah! buat siapa lagi? disini cuman ada gw sama lu", jawabmu.

Seishiro mengambilnya lalu tersenyum. "Makasih (Name)", ucapnya langsung meminumnya.

Kini giliran Seishiro memanggil namamu. Membuat jantungmu seperti pindah pemilik. Hari ini seperti melibatkan perasaan. Tidak seperti biasanya. Kamu masih mengingat perempuan yang mengerubuni Seishiro.

"Hey, ubanan", panggilmu.

"Apa?", sahutnya sambil minum susu.

"Kau udah punya pacar?", tanyamu.

"Belum", jawabnya. Syukurlah. Jawabannya membuatmu lega.

"Kenapa?"

"Engga gapapa, takutnya ada yang cemburu kalau lu udah punya"

Keduanya kini sepertinya sama-sama membuka hati. Seishiro melihatmu yang memegang buku. Dia ingin melihatmu terus. Dia melamun memandangimu seakan memuji seribu kata cantik dan jelita.

"Kenapa manggil ubanan lagi sih", protesnya.

Lah katanya suka semua panggilan buatanmu. "KATANYA SUKA PANGGILAN BUATANKU!", kesalmu.

"Bukan itu... aku lebih senang kalau kau memanggil namaku", ujarnya melirik ke arah lain.

SUDAH CUKUP! INI MEMBUATKU GILA, batinmu salting brutal.

"ah berisik! sana latihan!", teriakmu.

Seishiro menurut. Dia berbalik lalu senyum-senyum sendiri. Dia teringat wajahmu sehabis teriak tadi. Sepertinya dia menyadari kondisimu saat itu. Salting? batinnya.

Seishiro menghabiskan susunya lalu membuang ke tong sampah. Ah.. kayaknya aku suka dia, batinnya lagi.

tbc . . .

𝐈𝐅𝐋𝐘 [ Seishiro Nagi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang