Ch 3 - Empty

321 42 3
                                    

Lisa melemas sedangkan Duke Ortega mulai tersenyum melihat ekspresi Lisa yang seakan kehilangan semangat hidupnya.

Tanpa berkata-kata duke Ortega langsung melemparkan sebuah kepala yang ia penggal di hadapan Lisa yaitu kepala adiknya satu-satunya yang melindungi Lisa namun kini telah tiada.

"TIDAAAKKKK, HARLEY" teriak Lisa

Gadis itu langsung memeluk kepala tanpa tubuh milik adiknya itu, Lisa menangis sejadi-jadinya. Dadanya menjadi sangat sesak, bahkan ia tak dapat bersuara lagi.

Lisa memandang Duke Ortega dengan tatapan marah dan batinnya berkata 'andai saja aku lebih kuat darinya pasti akan ku penggal kepalanya'

"Kalau saja adikmu itu diam pasti dia masih hidup, tapi beraninya dia mengirim pembunuh bayaran ke mansion ku. Sekarang sudah tak ada lagi yang akan menghalangi pernikahan kita" Duke Ortega memandangi Lisa lekat

"Tubuhnya akan segera sampai, kau tunggulah dan akan kuberi waktu kau berkabung kali ini" Duke Ortega meninggalkan tempat

"Tubuhnya akan segera sampai, kau tunggulah dan akan kuberi waktu kau berkabung kali ini" Duke Ortega meninggalkan tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa benar-benar putus asa. Kehilangan ayah ibu dan adiknya berarti kehilangan sosok yang melindungi dirinya selama ini.

Lisa tau kalau Duke Ortega hanya menginginkan kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki keluarga Archer namun kenapa ia begitu ingin menikahi Lisa.

Padahal ia bisa saja memenggal kepala Lisa. Gadis itu merasa tak sanggup hidup lagi menerima kenyataan tak ada sosok yang benar-benar tulus ada di pihaknya.

Namun Lisa begitu takut mengakhiri nyawanya sendiri. Yang bisa ia lakukan kala itu hanyalah menangisi kepergian orang-orang yang di cintainya.

"Kasihan sekali, itulah akibatnya jika terlalu ambisius. Lagipula kenapa gadis itu tak mau menurut dinikahkan dengan duke Ortega? Dia sangat tampan" ucap salah satu bangsawan

"Kurasa gadis itu memang sial sejak dulu, bahkan kaisar menolaknya. Bukankah sekarang bukan waktunya untuk pilih-pilih pasangan lagi? Dia gadis, bagaimana mungkin mengelola keluarga Archer sendiri." Ucap bangsawan lain

Pemakaman Harley kala itu terasa begitu bising, orang-orang membicarakan nasib Lisa yang seorang diri. Harley di semayamkan di makam samping ayah dan ibunya dimakamkan.

"Apakah memang seperti ini etika para bangsawan ketika berada di pemakaman? Apa mungkin otak para bangsawan tertinggal di rumah?" Ucap seorang pria berkulit tan yang bersandar di pepohonan

"Apa yang salah dengan ucapan kami semua? Memang benar kalau lady Archer harus menikah untuk mendapat perlindungan dan bisa mengelola keluarga. Ku dengar dia tak memiliki keahlian apapun." Ucap salah satu bangsawan

Lisa tak menghiraukan perkataan mereka, saat itu perasaan dan pikiran Lisa sedang benar-benar merasa berduka.

"Mereka bahkan tidak tau apa-apa namun sudah berkata seenaknya kepada Lisa." Ucap Jiselle anak dari adik mendiang duchess Archer

"Wajar saja mereka hanya bisa menyeruput teh dan membelanjakan uang mereka, kurasa mereka tidak bisa berpikir apapun" Rose menggenggam tangan Lisa

"Sudahlah, biarkan saja mereka orang tak penting" Jennie mendatangi mereka

Jiselle, Rose dan Jennie adalah teman Lisa, namun mereka jarang sekali berkumpul bersama karena mempunyai kesibukan dan jarak rumah mereka yang jauh.

Kemudian seeorang berjalan mendekati Lisa yang membuat semua orang menbungkukkan badan seketika yaitu putra mahkota Jake Jovian.

Kemudian seeorang berjalan mendekati Lisa yang membuat semua orang menbungkukkan badan seketika yaitu putra mahkota Jake Jovian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perlukah ku cabut lidah mereka untukmu?" Pangeran menatap Lisa

Lisa menatap putra mahkota lama kemudian menunduk dan memejamkan matanya.

"Tenanglah pangeran anda menakuti lady yang sedang berduka" lelaki berkulit tan angkat suara lagi yaitu Marquis Vincent Orlov

"Ah maaf, aku turut berduka untukmu. Semoga mereka semua diberi kemuliaan disisi dewa" ucap putra mahkota

"Terimakasih yang mulia" Lisa membungkukkan badannya.

"Kalian semua bubarlah, dan Lisa kau juga pulang kemudian istitahat. Kau sudah seperti mayat hidup" Ucap putra mahkota

Kemudian semua orang memisahkan dirinya masing-masing dan kembali ke kediaman.


To Be Continue

I am not (Lisa Blackpink x Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang