Seperti biasanya, Doyoung kembali menyelinap diam-diam ke dalam rumahnya. Entah kenapa dia merasa seperti seorang maling di rumah sendiri. Tapi tentu saja itu percuma, jika di rumahnya ini masih ada manusia bernama Kim Junkyu.
"Minimal jika ingin menyelinap, lewat pintu belakang." Cibir Junkyu yang hanya dibalas helaan nafas pendek dari Doyoung.
"Kau ini memang suka sekali mengusikku," ucap Doyoung.
"Justru kau yang mengusikku, bodoh. Untuk apa pulang malam-malam begini? Kau darimana saja?" Tanya Junkyu sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.
"Tugas kuliah," jawab Doyoung singkat.
Duk!
Junkyu menjitak keras kepala adiknya itu, "jangan bohongi aku, bocah. Seongmin memberitahuku jika kau pergi berkencan dengan seorang wanita, dia juga melihatmu pergi bersama wanita itu. Apa benar?"
"Tidak." Jawab Doyoung datar kemudian langsung pergi masuk ke kamarnya.
Ya, sejujurnya Junkyu percaya dengan jawaban adiknya. Tidak mungkin Doyoung berkencan dengan seseorang terlebih lagi dengan wanita yang umurnya jauh lebih tua darinya. Tapi, ada sesuatu hal mengganjal di hatinya.
"Bagaimana bisa kau mengenal Yoo Jimin?" Gumam Junkyu kecil.
***
"Jadwal anda lumayan padat hari ini, Nona." Ujar Yoshi pada Yoo Jimin yang masih menikmati kopi paginya.
"Hanya di pagi dan siang hari saja, kan?" Tanya Yoo Jimin memastikan yang sayangnya dibalas gelengan oleh Yoshi.
"Ada pertemuan makan malam dengan Le—
"Jeno?" Potong Yoo Jimin yang kemudian diangguki oleh Yoshi.
Wanita itu sempat terdiam sebentar, "kalau begitu tolong minta pelayan untuk menyiapkan bajuku nanti."
Yoshi menatap Yoo Jimin dengan perasaan terkejut. "Kau akan menemuinya, Jimin?" Tanya pria itu.
"Ya, sudah saatnya aku menghadapi permasalahan lama ini. Lagipula ada banyak yang harus kubahas dengan Jeno, terutama soal perjodohan kami." Jawab Yoo Jimin tenang.
Hati Yoshi langsung mencelos mendengar jawaban Yoo Jimin, perasaannya langsung gelisah membayangkan sesuatu tentang perjodohan sahabatnya itu.
"Jadi, mau sampai kapan kau terus berada disampingku, Yoshi?"
***
"Jadi kau benar-benar berkencan dengan seorang wanita?!" Pekik Seongmin yang langsung dihadiahi pukulan keras oleh Doyoung.
"Tidak, bodoh. Bagaimana mungkin aku berkencan dengan wanita, tertarik pada perempuan saja tidak pernah." Ucap Doyoung.
Seongmin pun langsung tersenyum menggoda, "yakin? Lalu kau pikir Yujin bukan perempuan?"
Doyoung memutar matanya malas, temannya ini memang rada-rada. "Terserahmu saja, aku lelah jika harus menjelaskan berulang kali. Pada intinya, wanita yang bersamaku kemarin itu adalah sepupuku."
Sebut saja Doyoung pembohong karena berani menyebut Yoo Jimin sebagai sepupunya.
"Hm, begitu. Tapi entah kenapa aku merasa wajahnya tidak asing." Tukas Seongmin.
Doyoung sendiri langsung kelabakan dibuatnya, "ya mungkin kau pernah melihatnya di suatu tempat atau mungkin ada seseorang yang mirip dengannya."
"Ya, mungkin saja."
Keduanya pun lanjut berjalan menuju ke gedung fakultas mereka, namun tiba-tiba saja, seorang mahasiswa berlari kencang dari arah selatan dan tanpa sengaja menubruk Doyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
'Till The End
FanficSetelah 5 tahun kematiannya, lantas bagaimana dengan project rahasia milik Karina? Apa akan ada seseorang yang melanjutkan project itu? Lalu untuk menyelesaikan project itu, apa saja yang dibutuhkan untuk menyempurnakannya? Setelah sempurna pun, ter...