21] Hello, New Memb!

38 4 0
                                    

"Kau pasti bercanda, Jimin."

"Sepertinya bagimu, seluruh hidupku hanya lah sebuah candaan," ucap Yoo Jimin membuat Yoshi memasang wajah tak terimanya lagi. Lagi-lagi ia dituduh.

"Bukan seperti itu, maksudku, kau menyukainya? Yang benar saja? Lalu bagaimana dengan Je—

"Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Jeno," potong wanita itu cepat.

"Lalu?"

Yoo Jimin terdiam sembari mengaduk mienya berulang kali, "aku bisa gunakan dia. Jika dilihat dari kemampuannya, dia pasti cukup hebat, dan partner yang cocok untuk Doyoung."

Raut wajah Yoshi langsung berubah begitu saja mendengarnya. "Menyatukan seorang pencuri dengan bocah ambisius seperti Doyoung, kupikir tidak akan menyenangkan."

Mendengar pernyataan Yoshi membuat Yoo Jimin tertawa lepas, "menurutmu mungkin seperti itu. Tapi menurutku, mereka sangat cocok. Lagipula, aku tidak mungkin bisa bersama Doyoung di setiap misi."

"Kenapa?" Tanya Yoshi

"Karena aku tidak ingin banyak melibatkan diri, selain itu juga aku masih ada urusan mengenai hubunganku dengan Jeno."

"Ah begitu, kau sudah bicara dengan orang tuamu?"

Yoo Jimin tersenyum kecil, "sudah, kami akan mengadakan pertemuan keluarga untuk menetapkan tanggal pertunangan."

"Secepat itu ya," gumam Yoshi pelan.

"Tidak juga, Yoshi-kun. Butuh waktu yang lama hingga aku dan Jeno sampai ke tahap ini."

"Benar juga."

"Oh, bagaimana dengan kumpulan preman yang kau urus?" Tanya Yoo Jimin.

Yoshi menghela napas, "bisa tidak sehari saja jangan membahas tentang pekerjaan saat bersamaku?"

"Oho, Yoshinori. Biasanya pun kau yang terus-menerus membahas pekerjaan ketika bersamaku." Ujar Yoo Jimin dengan nada jahil.

"Orang-orang itu sudah aku bereskan, mereka tidak akan lagi berani mengusik Kavelle. Dan juga bocah itu, aku sudah lakukan sesuai dengan perintahmu."

Yoo Jimin tersenyum kemudian menepuk bahu Yoshi, "kau memang paling bisa aku andalkan."

"Omong-omong, apa yang akan kau lakukan dengan bocah itu? Aku rasa dari gelagatmu kemarin, kau tidak akan mungkin memasukkannya ke penjara bawah tanah Kavelle." Ujar Yoshi penasaran.

"Aku memberinya pekerjaan yang paling sesuai dengannya."

***

"Kau dimana?" Tanya Yoo Jimin.

"Kampus."

"Kau bilang tidak ada kelas hari ini, untuk apa kesana?" Tanya Yoo Jimin heran.

"Aku perlu beberapa buku untuk referensi tugas, selain itu juga ada sedikit urusan dengan temanku, setelah ini aku ke markas."

"Baiklah, kalau bisa cepat." Ucap Yoo Jimin kemudian mematikan panggilan telepon.

Wanita itupun berjalan ke dalam markas dengan seseorang yang mengekor di belakangnya, padahal seharusnya yang melakukan ini Yoshi, tapi pria itu menolak mentah-mentah. 

"Selamat datang di markas," ucap Yoo Jimin.

Jeongwoo menatap seisi rumah tersebut dengan tatapan takjub, ia tidak pernah melihat rumah semegah ini dalam hidupnya. "Apa yang kau maksud dengan markas?" Tanya pemuda itu.

"Mulai hari ini, kau akan bekerja untukku. Seperti yang sudah aku jelaskan padamu sebelumnya, pekerjaan ini bersifat rahasia dan perlu tempat untuk menyusun rencana dan merancang senjata, jadi anggap saja sebagai tempat perlindungan." Ujar Yoo Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang