31.

10.2K 1.2K 312
                                    

Hai selamat datang kembali(。♡‿♡。)

Btw, dulu gue alay banget ternyata HAHAHA masa awalnya mau di panggil 'bie' trus ganti lagi mau di panggil 'kura-kura' aduh jauh banget😭😭

Gue juga bikin cerita ini gak nyambung sih di liat-liat, jadi maaf ya kalo banyak dari kalian kecewa sama cerita ini, gue juga masih dalam proses belajar untuk terus perbaiki cara penulisan gue.

Gue mau cerita dikit gapapa engga si? Gapapa lah ya wkwk. Disini pasti ada beberapa orang yang baca cerita gue sebelumnya, maksudnya cerita 'Transmigrasi Mia' tuh cerita pertama gue pas jaman masih SMP dan sekarang gue dah naek ke SMK, sekedar ngasih tau><. Dan gak tau kenapa banyak yang mau meminang cerita itu untuk terbit jadi buku, padahal gue bikin cerita itu iseng, dan temen-temen gue banyak yang nyuruh buat terbitin aja lumayan katanya. Ya, gue bingung dong gimana nih? Gue harus apa? Itu yang ada di otak gue waktu itu. Asli, gue sebenernya cuman pengen pemikiran iseng gue itu ada di wattpad doang, gak sampe berfikir akan nerbitin buku. Dan yh akhirnya gue memutuskan untuk cerita gue yang 'TM' cuman ada di wattpad. Enggak jelas yh? Emang sih gatau gue juga wkwk.

°°°•Happy reading•°°°

Nama Alteleo Marcheluan John, sangat asing di ingatan Bulan dulu sebelum ia memasuki novel ini. Seingatnya tidak ada nama keren itu di dalam novel, kalau pun ada perannya akan dia ingat akan seperti apa karakter Marcheluan dalam novel.

Banyak sekali orang baru hingga mengusiknya, sampai gadis itu melupakan tujuan awalnya hanya untuk membuat tokoh antagonis tidak menghalangi protagonis untuk bahagia.

Gadis rambut coklat itu mendengus. Informasi tentang Marcheluan yang dia dapat dari mulut ke mulut hanya terdengar klasik. Luan hanya murid biasa pada umumnya yang hanya gemar pada bola basket, tidak terlalu menonjol dan tidak semua orang mengenalnya. Tidak seperti Sagara atau Antartika yang di kenal orang-orang bahkan banyak yang menyukai.

Namun, anehnya keberadaan Marcheluan tidak bisa di tolak oleh orang-orang, seperti mempunyai magnet tersendiri untuk menatapnya. Dia mempunyai warna yang berbeda di dalam dirinya yang tidak semua orang punya.

Bahkan, Bulan sendiri bingung sampai tidak bisa menjelaskannya. Intinya, cowok itu berbeda. Misterius dan menarik. Itu kesan pada pertemuan pertama dengan cowok itu.

Bolehkah ia penasaran? Sungguh ini mengusiknya, harusnya ia sendiri tidak sebegitu penasaran dengan kehidupan cowok bernama Marcheluan.

Gadis rambut coklat itu menghembuskan nafas sembari menendang angin di setiap langkahnya menuju kantin. Sekarang adalah waktu jam istirahat kedua, setelah menghabiskan waktu di perpustakaan pada jam istirahat pertama, akhirnya Tuan Putri merasakan lapar juga.

"Hai? Enggak nyangka ya kita ketemu lagi sekarang." Suara seseorang menghentikan langka kecil milik gadis itu.

"Lo mau ke kantin, ya? Kalo gitu bareng deh, gue juga kebetulan mau ke sana juga."

Bulan refleks memandang horor. Cowok yang beberapa menit lalu mengganggu pikirannya itu sekarang tengah mengajaknya ke kantin? Wow. Tidak bisa berkata-kata.

Gadis itu tanpa mengucap apapun melanjutkan jalannya. Ia masih tenggelam dalam pikirannya, sampai tidak menyadari kalau sedari tadi cowok itu mengikuti langkahnya dari belakang. Bisik-bisik siswa mulai terdengar saat dirinya memasuki area kantin.

Bulan sebenarnya sudah biasa mendengar orang-orang yang membicarakannya, sudah jadi makanan sehari-hari. Namun kali ini berbeda orang-orang itu bukan hanya membicarakan tentangnya tapi tentang seorang laki-laki yang berada di belakangnya juga.

BULAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang