33.

16.5K 1.4K 555
                                    

Hallo semua selamat datang kembali!!!

Absen dulu dong, sesuai nama kota kalian ya!!

Udah vote kan? Baiklah, kalian sudah boleh lanjut ke ceritanya, enjoy man teman.









'''Happy reading'''

Pagi telah bersinar, semuanya sudah berkumpul di meja makan. Namun suasana pagi hari kali ini terasa berbeda. Suram, karna tiba-tiba saja mereka menambah satu personil di meja makan.

Sadewa menatap gadis asing itu tajam, lalu berpaling menatap putra tertua. "Ekhm, bisa kamu jelaskan Gara? Mengapa kamu bisa membawa gadis asing ke rumah saya?"

Sagara menghembuskan nafas pelan, kemudian ia pun menjelaskan kejadian semalam tanpa melebihkan. Ia juga mengatakan jika gadis asing itu tidak memiliki rumah.

Sedangkan Bulan, ia memakan roti sesekali mendengar ocehan Sagara dengan malas. Sedikit melirik gadis asing itu yang hanya diam menunduk takut.

Mereka mendengar penjelasan Sagara dengan seksama. Sebelum Sadewa kembali berucap, Skala menyela karna ia tidak setuju dengan tindakan Sagara yang terbilang tidak masuk akal.

"Gak bisa gitu dong bang! Lo kalo mau berbuat baik mikir dua kali lah, gak seenaknya lo bawa orang asing ke rumah!!" ucap Skala dengan keras. Tanpa sadar Skala tidak lagi menggunakan kata saya-kamu. Mereka sebetulnya setuju dengan perkataan si bungsu.

Gadis asing itu ketakutan, ia menggenggam erat bajunya hingga kusut.

"Lo kenapa jadi nyalahin gue? Apa salahnya gue cuman ngasih dia tinggal sementara di sini!" kata Sagara tidak terima dirinya di salahkan.

"Ya salah lah pake nanya lagi! Gila lo? Lagian lo bisa sewa apartemen kalo mau nolongin dia. Gak mampu lo sewa apartemen? Miskin!" hardik Skala kesal.

"Ucapan lo di jaga! Gue ini abang lo kalo lo lupa!!"

Skala mendengus kasar. Begini lah kalo mereka berantem, Skala muak ketika abangnya selalu merasa dirinya paling tua di sini!

"Udah-udah kalian jangan berantem. Gadis manis siapa namamu?" ujar Rani menengahi sekaligus bertanya pada gadis asing itu. Gadis asing itu yang semula menunduk takut kini mendongak menatap Rani takut. Bermacam-macam tatapan yang ia dapatkan sehingga membuatnya gugup.

"A-aku.. hmm nama aku Celli, Tante." lirih gadis bernama Celli menunduk.

"Wah, nama kamu Celli? Anak manis jangan takut ya sama kita, kita nggak gigit kok!"

Celli masih menatap mereka takut, tapi setelah mendengar ucapan Rani sedikit lega. Ia pun mengangguk kaku.

"Maaf.. karna adanya aku di tengah-tengah keluarga ini, kalian jadi nggak nyaman.." gumam Celli kecil, seperti menarik simpati Rani.

Bulan memutar bola mata jengah mendengar itu. Iya adanya lo di sini bikin suasana jadi muram tau gak?! Dirinya kesal dengan gadis asing itu yang membuat rasa kasian tertera di raut mama Rani.

"Eh enggak gitu Celli, kita nyaman kok. Oh ya Celli umur berapa? Apa seumuran sama Bulan atau Skala?"

"Celli umur 15, Tan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang