15. Resolusi

1 0 0
                                    

Malam tahun baru biasanya banyak orang kelayapan bersama pasangan atau teman satu gengnya. Namun, Nelsa lebih memilih tidur ketimbang menghamburkan uang untuk memanggang ayam. Yah, tidak harus dengan ayam, sih, untuk merayakannya, mungkin intinya ada di kebersamaan dan sukacita menyambut yang baru.

Akan tetapi, di tengah malam itu, saat orang-orang asyik menyaksikan kembang api, Nelsa malah tak bisa tidur. Ia terpikirkan sesuatu.

Mengapa orang hanya merayakan kedatangan tahun baru, tapi tidak merencanakan resolusi di tahun yang akan datang? Resolusi atau rencana tak mesti dengan prestasi gemilang atau kebendaan yang harus dimiliki, cukup dengan pribadi yang lebih baik, itu juga suatu bentuk resolusi, kan?

Entahlah, Nelsa tidak mau banyak menduga-duga. Toh, bisa saja sebenarnya orang-orang yang ia anggap menyepelekan masa depan itu sudah menyusun sedemikian rupa strategi agar mimpinya terwujud di tahun ini.

Atau dengan tak punya resolusi, cukup tetap hidup dan finansial stabil, itu juga resolusi, kan?

Nelsa juga tidak membicarakan resolusi tahun 2023 pada teman-temannya. Ia tidak mau membicarakan dirinya. Bisa dikatakan hanya perasaannya saja atau bagaimana, tetapi tiap Nelsa menceritakan apa yang akan ia lakukan untuk mewujudkan mimpinya, semua rencana itu sebatas wacana yang tak jelas kapan dilaksanakannya.

Nelsa tidak mau mengingkari janjinya pada diri sendiri. Yah, minimal ia tidak lagi banyak mengeluh dan bermalas-malasan.

Baginya, makna tahun baru bukan di bagian merayakan dengan kembang api tepat pukul 00.00, tapi pada pagi hari esoknya, ia harus siap bergerak maju. Terus berkembang dengan kegiatan-kegiatan yang ia suka.

Namun, apa yang sudah ia rancang kadang suka seenaknya meleset. Kepalanya boleh canggih dalam menyusun apa-apa saja yang harus ia lakukan, tetapi semuanya harus diimbangi dengan tubuhnya yang mau diajak berkompromi.

Nelsa jadi takut, apakah tahun ini akan seperti tahun-tahun yang lalu? Segala hal yang sudah ia konsep, ambyar dan semuanya kacau balau.

Memikirkannya membuat Nelsa takut. Tidak, ia tidak mau gagal lagi. Namun, dengan ia melakukan sesuatu karena dibayangi ketakutan seperti ini, membuat dirinya tak nyaman.

Helaan napas keluar dari mulut Nelsa.  Ia bergumam, "Aku harus bergerak, tapi di satu sisi jangan terlalu berharap. Semoga tahun ini setidaknya ada mimpiku yang tercapai. Dan semoga aku selalu merasa cukup."

Sebab realistis juga perlu, apalagi semenjak ia mengenal kata dewasa. Semuanya suka berjalan semena-mena. []







01 Januari 2023
Saya pun tidak tahu sedang mengetik apa

Semua yang Tertimbun dan TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang