Sekarang hari rabu, dua hari semenjak aku dan dua orang ini pergi ke festival. Itu cukup menarik. Ada banyak ragam budaya yang ditonjolkan. Walau kurasa yang paling mayoritas adalah budaya Jepang dan Korea. Aku tahu, kedua budaya itu sedang menempati puncak popularitasnya di Asia.
Namun ini masih meninggalkan ruang hampa yang tak tersentuh oleh kami. Dan itulah yang membuat Yurlov seperti sekarang.
Aku menengok ke arah Yurlov yang tengah terbaring itu. Dia menatap langit-langit ruangan sambil sesekali bergumam. Ia tampak gelisah. Bukan, bukan karena ada masalah. Dia kesal karena tak mendapat cukup informasi. Ia penasaran akan harga bonsai ini. Kenapa tiba-tiba bisa mahal? Apa yang menyebabkannya begitu?
"Vascoooo, ada ide?"
Dia memanggil namaku dengan "o" panjang. Mulutnya juga ikut-ikutan membentuk huruf "o" dan sengaja membuatnya terdengar sedikit bergema. Mirip anak kecil yang baru menyadari teknik bermain dengan suara. Untung dia tak menepuk-nepuk depan mulutnya agar muncul suara seperti suku Indian di film-film itu.
"Ide? Ide apa?" balasku.
"Jangan pura-pura bodoh" balasnya lagi dengan sewot. Dia benar-benar seperti anak kecil sekarang.
"Aku sudah menyatakan banyak hipotesis sebelumnya. Ya, dan aku juga tak yakin akan hal itu"
"Tapi masih tak masuk akal, kok harganya bisa tiba-tiba naik?"
"Jika ada yang memonopoli maka ini masuk akal" jawabku.
Aku ingat dengan cerita Yurlov saat ia bertanya pada pedagang itu. Mereka semua tergabung dalam kelompok yang sama, dan orang-orang itu hanya bertugas memasarkan saja. Mereka mendapat komisi berdasar berapa banyak yang terjual.
"Memonopoli?"
"Yep, anggap saja ada sebuah perusahaan besar yang memonopoli industrinya. Mereka dapat dengan mudah menentukan harga, bukan?"
Dengan anggapan bahwa industri bonsai ini belum terpantau pemerintah secara detail. Maka besar kemungkinan ada permainan dari pengusaha.
"Ini seperti pengertian Pasar Monopoli, di mana sebuah perusahaan mengungguli produk tertentu"
Aku memperlihatkan sebuah perusahaan baru itu. Sebuah perusahaan dengan nama PT. Bonsai Naga Perak Nusantara. Aku sedikit terkikik saat membaca ini.
"Hahaha"
Yurlov juga tampaknya juga merasakan itu. Dia terbahak-bahak saat mendengar nama perusahaan tersebut. Ini mirip dengan nama perguruan di komik-komik silat itu. Namanya memiliki aura mendominasi dari pesilat-pesilat tangguh. Mereka pikir ini rimba persilatan atau apa?
"PT ini mendominasi hampir seluruh pasar" terangku.
Aku bicara ini berdasarkan fakta. Aku memeriksa banyak situs daring dan hampir semuanya adalah penyalur barang dari PT ini. Mereka sudah menjadi gurita bisnis tanpa disadari. Ini memang permainan lihai dari seorang pengusaha kurasa.
"Gilaaa" ujar Yurlov.
Ia tampaknya melihat total terjual dari masing-masing barang itu. Ada ribuan pembelian dari satu jenis bonsai yang harganya mencapai puluhan juga. Ini gila, demam ini sudah mencapai puncaknya.
"Harga sepuluh juta dan ada sepuluh ribu yang membeli. Ini saja sudah seratus miliar" Yurlov hampir berteriak, namun sukses menahan suaranya sehingga terdengar agak tercekik.
Itu memang pandangan horor di mana ditunjukkan betapa gilanya masyarakat saat ini. Untung Jelita tak ada di sini sekarang, jika tidak mungkin dia akan terbelalak juga saat melihat jumlah pembelian ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/330856845-288-k376459.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif Kode #4: Bisnis Online Skema Ponzi
Mystère / ThrillerVasco dikejutkan dengan harga bonsai yang tiba-tiba menjadi tinggi. Perubahan tak wajar itu membuat masyarakat dimabuk bisnis baru itu. Ini merusak nama pecinta bonsai, alih-alih sebagai hobi ini malah dipakai sebagai modus kejahatan baru. Perdagang...