Poster Aneh

265 18 4
                                    


"Aku lebih memilih berteman dengan penjahat daripada memiliki teman yang ternyata jahat"

Aku meneliti tulisan yang ada di poster besar di tepi jalan kampus itu. Ini agak unik karena semuanya diselimuti oleh poster-poster dengan kata yang mungkin mereka anggap bijak itu. Tulisan itu hanya salah satu dari segudang tulisan lain di sini.

Hari ini adalah acara literasi kampus di mana mahasiswa berpartisipasi mengirimkan kata-kata puitis mereka untuk dipajang seputar jalan kampus ini. Ini adalah ide yang unik dan sesaat membuat kampus ini terasa seperti halaman sosial media seseorang.

Banyak kalimat alay, bijak, ataupun sekedar lelucon yang mereka kirimkan. Belum lagi tulisan-tulisan besar pada spanduk yang mungkin dianggap paling menarik oleh panitia saat menyeleksinya.

Aku suka tulisan ini dan mengambil beberapa gambar. Ini menggambarkan suatu pengetahuan dengan cukup bagus. Pengetahuan akan seseorang bisa menyelamatkan kita dari bahaya dimasa datang.

Berteman dengan orang yang kita sudah tahu kalau ia jahat, tentu kita lebih berhati-hati agar tak terlibat kejahatannya. Namun jika ternyata teman kita selama ini adalah orang jahat, tanpa sadar mungkin kita sudah berada dalam pengaruhnya. Atau mungkin dia memiliki niat jahat pada kita.

Kita bisa membatasi diri jika tahu kalau orang itu jahat. Namun terlambat namanya, jika baru tahu kalau orang itu jahat dikemudian hari. Entah sudah berapa banyak kerusakan yang ia sebabkan.

"Hmm, ini juga menarik"

Aku melangkah menuju poster yang ukurannya lebih besar. Tampaknya jika panitia merasa ia semakin menarik, maka ukuran kertasnya juga akan semakin besar.

"Jika kematian datang, aku akan memeluknya dengan erat. Aku takut untuk mencarinya, namun aku sangat merindukannya. Adakah kematian yang indah? Aku rasa semua kematian itu adalah keindahan sempurna. Adakah kematian yang cepat? Aku takut. Aku takut akan rasa sakit."

"Hmm?"

Jujur aku rasa kalimat pertama jauh lebih baik dari kalimat yang berkonotasi bunuh diri itu. Apakah panitianya salah atau bagaimana? Ini seperti buku diary anak SD yang terobsesi untuk terlihat keren akan keberaniannya terhadap kematian.

Awalnya aku kira jika semakin besar maka semakin bagus. Poster-poster jumbo berisi kata-kata dari orang-orang terkenal itu misalnya. Namun yang satu ini malah terasa aneh. Ukurannya lebih besar namun isinya tak terasa apa-apa. Mungkin inilah yang mereka sebut jika ukuran bukanlah segalanya?

Oke, aku bercanda. Namun poster ini jelas membuatku mengerutkan jidat. Isinya cuka glorifikasi tentang kematian, dan takut akan rasa sakit saat menghadangnya. Ini kisah dari seseorang yang ingin mati namun takut akan rasa sakit saat mati itu sendiri.

"Hmm?"

Aku tak percaya dengan apa yang kulihat dan mencoba meneliti kertas poster itu satu persatu. Ada sesuatu yang aneh. Bahan kertas ini sama sekali berbeda.

"Haaa, sekilas memang tampak sama, namun ada perbedaan ketebalan atntara dua kertas ini"

Aku ingat pernah bertanya tentang jenis-jenis kertas ini dahulu. Tukang fotocopy dekat kontrakan yang ternyata berpengetahuan luas itu.

Kertas dengan isi quotes yang bagus itu ternyata menggunakan kertas yang lebih tipis. Ini biasanya dipakai untuk sampul buku, kertas yang dikenal dengan nama Art Paper.

Ini sama persis dengan sampul buku kebanyakan, walau yang mereka gunakan sekarang berwarna putih polos.

Sedangkan quotes jelek ini menggunakan kertas Art Carton alias jenis kertas yang biasanya dipakai dalam pembuatan poster. Sekilas memang mirip, namun art carton ini jauh lebih tebal.

Detektif Kode #4: Bisnis Online Skema PonziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang