"Turunkan gadis-gadis itu!" teriak pak Kuwu.
"Gadis-gadis ini,hahaha tidak akan lebih baik gadis-gadis ini kami tumbalkan hahaha....."
"Biadab! Rupanya kalian yang selama ini menculik gadis-gadis kami"
"Ya,memang kami," jawab gerombolan itu dengan sombong.
"Untuk apa kalian menculik para gadis-gadis itu?"
"Kalian tak perlu tau yang jelas tuan kami menginginkan gadis-gadis ayu ini"
"Kalau begitu, terimalah"
Pak Kuwu dan pasukannya menyerang bandit namun pasukan Pak Kuwu kewalahan, satu persatu di antara mereka mulai terluka.
"Ahrghh..."
"Jaka..."
"Pak Kuwu maaf kami tidak dapat menyelamat gadis gadis itu"
"Sudah puluhan gadis gadis desa kami diculik tidak tahu hidup atau mati, Jaka pergilah ke kadipaten mintalah bantuan untuk menyelamatkan gadis gadis desa."
"Baik Pak Kuwu, saya undur diri"
.....
Mekar Serayu hendak beristirahat tak sengaja sebuah desa yang tak jauh dari tempatnya. Mekar Serayu memasuki Desa Kembang Padi, langkahnya terhenti di gerbang desa. Mekar Serayu menatap kesekitarnya, firasatnya mengatakan jika desa ini dihuni oleh sedikit orang dan kebanyakan pendudukanya laki-laki. Dia melanjutkan langkahnya memasuki sebuah warung
Mekar Serayu duduk dibangku disudut warung.
"Kisanak, mau pesan apa?," tanya seorang pelayan pada Mekar Serayu.
"Apa yang ada saja"
"Baik, silahkan tunggu kisanak," Mekar Serayu menganguk ramah.
Sembari menunggu Mekar Serayu mendengar obrolan seling dari para pengunjung warung.
"Bagaimana ini jika benar semua gadis-gadis diculik oleh para bandit itu pasti keamanan dan ketentraman sangat terganggu," seorang warga lain menjawab.
"Ya, ini tidak bisa dibiarkan kita harus melawan,"
"Saya dengar keponakannya Pak Kuwu pun ikut jadi korban para bandit itu sejak diculik tidak ada kabar dan tidak pernah kembali."
Mekar Serayu yang mendengar kabar tersebut ingin bertanya kepada para pengunjung namun pelayan datang mengantar pesanannya. Mekar Serayu menatap air digelas bambu, melalui tatapan pada air Mekar Serayu bertanya pada gurunya. Namun Ki Imam sang guru tidak menjawab pertanyaan Mekar Serayu. Mekar Serayu menggunakan ilmunya untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Dari air gelas bambu ia dapat melihat segerombolan bandit yang memiliki bintang di pergelangan tangan menculik gadis-gadis tengah malam. Melalui Ilmu Semilir angin Mekar serayu memindahkan pesanannya ke dalam kantung bajunya. Ia melangkah membayar dan seketika lenyap dari pandangan.
Di lain tempat Lembang pimpinan bandit tertawa dengan sombongnya memuji dirinya sendiri karna berhasil memculik dua puluh satu gadis yang akan dijual atau dijadikan wanita penghibur. Sumpit, kaki tangan Lembang menerima perintah untuk kembali beraksi malam nanti.
Malam hari, ketika Sumpit beraksi bersama kelompoknya mereka dihadang oleh Mekar Serayu. Sumpit memaksa seorang gadis untuk berjalan cepat.
"Cepat atau ku bunuh kau!"
Gadis itu menuruti perkataan Sumpit karna takut akan dibunuh. Tiba-tiba, Mekar Serayu datang entah dari mana menghadang langkah Sumpit.
"Apa tujuan gadis ayu sepertimu menghadang langkahku?"
"Aku memang tidak pernah punya urusan dengan orang sepertimu. Lepaskan saja gadis-gadis itu atau aku lepaskan jari-jarimu,"
Mekar Serayu menghadapi Sumpit.
"Tidak semudah itu aku memberikan tulang yang ku dapatkan," jawab Sumpit.
"Aku tidak meminta berbagi hasil buruanmu danganku,tapi aku ingin merampasnya."
Mekar Serayu menyerang Sumpit dan kelompok, ia mengeluarkan Ilmu Totok Jiwa dan berhasil membawa gadis-gadis itu dangan secepat kilat dan mengantarkannya ke depan gerbang Desa Kembang Padi. Kembali menghilang lenyap tak bersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mekar Serayu
RandomAwal mula kisah ini dimulai dari sebuah pertarungan dari pihak Kepala desa dari sebuah desa yang dimana banyak warganya yang kehilang anak gadis mereka yang entah dijadikan tumbal atau dijual atau dijadikan sebagai pemuas nafsu. Mekar Serayu yang ba...