Wira Prana memerintahkan bawahannya untuk mencari tiga kembang dari tujuh kembang rupa yang telah disebutkan.
Pencarian tiga kembang membutuhkan waktu, pada hari ketujuh Wira Prana sudah memiliki ketiga kembang itu. Mekar Serayu mulai meramu.
"Tuan-tuan saya membutuhkan tenaga dalam tuan-tuan untuk membantu," ujar Mekar Serayu pada ketiganya tanpa berbalik.
Yang diminta menyalurkan tenaga dalamnya ke punggung Mekar Serayu.
Kenapa dalam meramu atau pengobatan Mekar Serayu meminta bantuan tenaga dalam? karna dua alasan pertama dia tidak terlalu kuat untuk menggunakan tenaga dalam terlalu lama, kedua terkadang sifat obat akan berlainan satu sama lain dibutuhkan kontrol tinggi tenaga dalam dan tidak boleh terputus, kurang atau berlebihan. Terlepas dari Ajian Penyembuh kuncinya terkadang adalah Tenaga dalam. Maka dari itu Mekar Serayu membutuhkan tenaga dalam tambahan dalam waktu tertentu.
Proses meramu membutuhkan waktu enam jam. Mekar Serayu menyelesaikan proses meramu dan berkata.
"Sudah tuan-tuan" Wira Prana, Bringas dan Arya Lengka menghentikan penyaluran tenaga dalam mereka.
"Obatnya telah siap saya akan membantu meminumkannya,"
Mekar Serayu meminumkan obatnya serta membantu jalan obat.
Setelah itu ia duduk bersila didepan ranjang menggunakan Ajian Tapak Srebuti, Ajian Pati Bumi. Pengobatan berlangsung dua hari dua malam. Dalam dua hari dua malam ini sudah dua kali Mekar Serayu muntah darah tapi proses pengobatan masih berlanjut.Mereka yang menunggu sangat cemas melihat keadaan Mekar serayu yang belumuran darah, hendak hati membantu tapi ragu takut gagal.
Di alam lain Mekar Serayu bertarung dengan orang yang memiliki Ajian Sumpit Ular, di alam ini ia tidak dapat meminta bantuan gurunya atau orang lain. Mekar Serayu kewalahan melawan orang itu ia menerima banyak serangan, akhirnya ia berhasil mengalahkannya didetik terakhir.
Tepat waktu Mekar Serayu menghentikan pengobatan, sebelum ia muntah darah lagi kali ini benar-benar hitam sehitam tinta, ia roboh ke tanah.
"Kisanak!" teriak mereka.
Wira Prana menahan Mekar Serayu.
"Pulih, saya menerima serangan berat...tokoh...hitam...sakti..." hanya itu yang sempat dikatakan Mekar Serayu sebelum ia tak sadarkan diri.
Bringas memeriksa tubuh Mekar Serayu mendapati luka dalam, luka lebam dan sayatan dimana-mana.
Wira Prana cepat membaringkan Mekar Serayu di ranjang lain. Bersama-sama mereka mengobati Mekar Serayu.
"Kita tidak dapat mengobati lukanya, luka kisanak ini terlalu parah terpaksa kita harus meminta bantuan..." ujar Bringas.
Wira Prana meminta bantuan adik seperguruannya. Bringas,Arya lengka meminta bantuan Raden Aji Suliwa dan seorang kenalannya. Saat ini mereka hanya menunggu kedatangan Raden Aji Suliwa.
Raden Aji Suliwa bersama adiknya sedang berada di Pamotan mengurus suatu hal.
"Raden ini saya Arya Lengka, saya hendak meminta bantuan Raden untuk membantu kami mengobati kisanak yang terkena serangan tokoh sakti golongan hitam, Kami berada di sebuah gua di gunung sebelah utara Tepi Alas Purwo. Kami menunggu Raden." ujar Arya Lengka melalui telepati.
Raden Aji Suliwa yang mendapatkan pesan telepati dari Arya Lengka berkata. "Baik saya akan ke sana,"
"Kita harus segera ke gua gunung sebelah utara Alas Purwo" ujar Raden Aji pada adiknya Raden Sukma Aji.
Mereka bergegas sepanjang siang dan malam, diikuti oleh pasukan Raden Aji. Tiga hari kemudian mereka tiba didepan gua.
"Raden" ujar Arya Lengka, Bringas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mekar Serayu
DiversosAwal mula kisah ini dimulai dari sebuah pertarungan dari pihak Kepala desa dari sebuah desa yang dimana banyak warganya yang kehilang anak gadis mereka yang entah dijadikan tumbal atau dijual atau dijadikan sebagai pemuas nafsu. Mekar Serayu yang ba...