Namira Athalia

333 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Namira Athalia, itulah namanya. Gadis berparas cantik, dengan rambut coklat panjang bergelombang, juga poni tipis menutupi keningnya. Hidung sedikit mancung, bibir tipis, dan tubuhnya cukup mungil, sekitar 153 sentimeter. Kulitnya kuning langsat, mulus tanpa noda dan rambut halus. Ia tergolong cantik di antara banyaknya mahasiswi yang berkuliah di Universitas Nusa Indah.

Berkutat dengan buku adalah kebiasaannya setiap hari, tidak kenal yang namanya hari Minggu. Baginya, semua hari adalah belajar. Orang tuanya menuntut Namira untuk berkuliah dengan benar karena ia bukan berasal dari golongan keluarga mampu. Sebisanya, ia tidak pernah ketinggalan satu mata kuliah apapun.

Hari ini, hari terakhir ujian. Selain itu, hari ini adalah tenggat dimana Namira harus membayar tagihan kosannya. Ia memang sudah mencoba untuk menghemat, tapi apalah daya hidup di kota besar memakan biaya hidup yang sama besarnya.

"Namira, langsung balik lo?"

Gadis yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya. Matanya fokus pada benda pipih di dalam genggaman tangannya.

"Kalo gitu, gue duluan ya! Mau jalan sama Arka!" pamit Nadia. Ia salah satu teman Namira.

Namira akhirnya menengok ke arah Nadia. Ia memasang tampang kagetnya. "Hah? Beneran?" tanyanya tak percaya.

Senyum jahil Nadia terangkat. "Iya, dong! Gue ada job, nih."

"Job apaan, tuh?" tanya Namira tak peduli. Ia sebenarnya sedikit kesal mendengar Nadia akan menemui gebetannya, Arka. Kakak tingkatnya.

"Gue baru join Girlfriend Rent, Nam," jawabnya. "Maaf ya, gue pinjem dulu Kak Arka-nya. Lo kurang gesit deketinnya, sih."

Namira tak terima mendengarnya. "Heh! Gue ini tipikal orang yang fokus belajar! Nggak kayak lo yang cuma bisa ngejek gue doang," ungkapnya sebal.

Nadia tertawa mendengarnya. "Lagian udah beres ujiannya." Nadia bangkit dari kursi di samping Namira. "Gue pamit, ya! Bye!"

Namira menatap punggung Nadia yang semakin menjauh dari jangkauan pandangnya. Ia mendengus kesal. Pekerjaan sialan. Untuk apa Arka menggunakan servis itu kalau lelaki itu bisa memintanya menemani? Namira merasa harga dirinya telah diinjak oleh lelaki itu. Pasalnya, mereka sudah dekat dan tinggal memperjelas hubungan lagi. Ah, memikirkan itu jadi kesal sendiri. Dasar pria tukang ghosting!

"Biasa aja mukanya. Asem banget!" ejek Leon.

Namira baru menyadari bahwa Leon memperhatikannya dari depan kelasnya. "Berisik lo!"

***

Namira berjalan ke arah kantin. Setidaknya ia butuh hiburan sejenak sebelum kembali ke kosnya. Kedua tangannya sibuk memegangi buku, sedangkan di pundak sebelah kanannya tersampir totebag dengan gambar animasi boygroup kesukaannya, NCT.

Mommy Rent?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang