"Jangan terlalu peduli padaku, aku jahat dihadapan orang yang merasa paling benar. Aku hanya tidak ingin melukai siapapun. Tapi luka adalah seni terbaik yang pernah di alami sehingga menjadikan kebahagian semata"
-Bianca Maurelia-
.
.
.Jam menunjukkan sudah pukul 19.10 WIB bianca sudah menunggu geng yuda dan akhirnya mereka datang untuk duel.
"Wah berani juga lo ya" kata yuda yang duduk diatas motornya "Motor lo juga keren" ucapnya lagi
"Gausah ngebacot lo kita mulai aja" kata bianca dengan lantang
"Kalau lo kalah, lo harus tidur sama gue malam ini" kata yuda membuat bianca melotot
"Ga, bisa ga permintaan lo yang lain?" tanya bianca mendidih "Lo kira gue perek" ucap bianca
"Gue mau itu...lo turuti aja. Lagian gue tertarik sama body lo yang sexy" ucap yuda memiringkan sebelah bibirnya
"Diam lo bajingan, cuih" bianca meludah ke arah kaki yuda"
"Santai sayang" goda yuda sambil mencoel dagu bianca sehingga raut wajah bianca memanas
"Lo takut? tapi lo jago balap motor. Kalau ga, lo ngaku kalah aja udah" ujar yuda dengan memiringkan sudut bibirnya lagi
"Kebanyakan ngoceh mulut lo yang basi itu. Okay, kita duel! Kalau lo kalah motor lo ini sama gue" kata bianca "Tiga kali putaran" ucap bianca membuat yuda menerima
Bendera biru sudah dinaikan keatas oleh gio dan sorai-sorai dari temannya yuda, 3x putaran akan dilakukan mereka berdua. Satu putaran sudah berlalu dan di raih oleh yuda.
"Huhh yuda" teriak temannya "Bisa puas lo malam ini" ucap nya lagi
"Keparat, gue ga boleh kalah sama bocah prik itu. Gue ga cewek murahan anjing yang harus tidur satu ranjang sama dia" kata bianca memanas
"Udalah baby, malam ini lo bisa puas sama gue" kata yuda dibalik helmnya
Putaran kedua bianca berhasil mengalahkan yuda
"Sialan seri lagi" kata yuda "Okay bi, putaran ke tiga jangan harap"Putaran ketiga yuda sudah didepan sedikit lagi dia akan melewati garis finish tapi ternyata bianca mampu membuat kecepatan diatas rata-rata sehingga bisa mendahului yuda di garis finis.
"Ah bitch!Kenapa lo harus menang sih" kesal yuda
Bianca menunggu yuda di garis finish---
"Kan udah gue bilang jangan macam-macam sama gue. Besok jumpai gue di sini lagi gue butuh motor lo. Jangan ingkar janji kalau ga lihat aja apa yang akan terjadi. Polisi bisa menjemput lo semua" ucap bianca membuat mereka melotot dan ketakutan
"Sialan" ucap yuda dalam hati "Iya gue antar motor gue besok. Lo tenang aja" kata yuda
Bianca langsung pergi meninggkan mereka dengan kecepatan kencang. Diperjalanan saat ingin pulang tiba-tiba lampu motor bianca mati.
"Lah kenapa lampu nya mati, motor botot ini nampak ga pernah di service" ucap bianca di balik helmnya.
Tapi bianca terus jalan membawa motornya karena masih ada lampu jalan yang menerangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Rivano [ON GOING]
Teen FictionWELCOME TO MY STORY. THIS IS MY STORY BUT NOT MY PERSOANAL EXPERIENCE WITH MY IMAGINATION, I WAS ABLE TO CREATE THIS PLOT:) [SO SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN UNTUK MEMFOLLOW MY ACCOUNT HEHE!] . . . Siapa sangka seorang dr Muda Spesialis yang ganteng, ga...