Sullyoon-yang berusia 16 tahun-berlari sekencang mungkin menuju gerbang sekolah dari halte bus terdekat. Ini hari pertama ia masuk SMA, hari pertama orientasi peserta didik baru juga tentunya. Sayangnya, di hari yang super penting ini, ia justru bangun kesiangan. Salahkan pada drama baru yang sudah ia tunggu-tunggu rilisnya sejak tahun lalu sebab ia yang seharusnya tidur awal justru jadi begadang.
Sullyoon bisa melihat beberapa anak yang juga berlari bersamanya. Sedikit perasaan lega terbesit di hati sebab setidaknya hari ini yang mungkin telat tidak hanya ia seorang diri. Sambil berlari, ia melihat jam tangannya. "Hah?! Satu menit lagi masuk?!?! Argh!" Ia mempercepat larinya sambil mengeluh.
Sementara itu, di gerbang Haneul Art High School sudah berjaga lima orang siswa yang merupakan bagian dari komisi kedisiplinan siswa, serta empat orang anggota OSIS. Kalian bisa membedakannya dari gelang lengan yang mereka kenakan, yang kuning merupakan gelang identitas komisi kedisiplinan siswa, sedangkan yang merah merupakan gelang identitas anggota OSIS. Tidak seperti hari-hari biasa dimana hanya siswa dari komisi kedisiplinan siswa yang berjaga, OSIS ikut turun ke lapangan mengawasi anak-anak yang terlambat dan melanggar aturan, mungkin karena ini hari pertama masuk sekaligus hari pertama masa orientasi siswa baru, jadi penjagaan kedisiplinan aturan diperketat.
Kring!!!
Dengan kaki yang sudah sangat pegal, keringat yang mengalir deras, serta riasan yang berantakan, Sullyoon tiba di gerbang depan tepat ketika gerbang itu sedang akan ditutup. Beberapa siswa berusaha menerobos masuk, namun pada akhirnya mereka ditangkap oleh siswa yang berjaga di gerbang tadi.
Sullyoon memutar otak, ia tidak ingin ditangkap oleh siswa-siswa kedisiplinan itu. Bagaimana pun, ini hari pertamanya sebagai siswa SMA. Ia tidak ingin ada hal buruk apa pun.
Sullyoon memutuskan untuk mencari jalan pintas. Ia pun ingat perkataan kakak sepupu perempuannya, Son Chaeyoung, yang merupakan alumni Haneul Art High School. "Dulu ketika aku kelas dua, aku pernah sekali membolos kelas. Aku pergi dengan lompat dari tembok samping dekat jalan setapak yang menuju perkampungan terdekat. Temboknya rendah sekali, aku yang pendek saja bisa melewatinya. Hahahaha!!!" Setelah teringat akan cerita tersebut, Sullyoon pun mencari tembok yang dimaksud.
"Ketemu!" Seru Sullyoon. Ternyata tembok itu berada di samping kanan area sekolah, tepat di depan sebuah mini market kecil. Betul kata Chaeyoung, tembok itu benar-benar pendek. Tingginya hanya sebatas siku Sullyoon.
Tanpa berpikir panjang, Sullyoon langsung melempar ranselnya lalu memanjat tembok. Setelah berhasil turun dengan selamat, Sullyoon mengambil ranselnya kembali.
"Huft! Nice info Kak Chaeyoung." Gumamnya dengan senyuman lebar.
"Nice try!"
Sullyoon spontan menjerit ketika seseorang berdiri di hadapannya tepat saat ia hendak berlari menuju kelasnya. Matanya melebar, kedua tangannya menggenggam erat tali ransel yang menjuntai, jantungnya berdetak sangat cepat. Dapat ia lihat sesosok laki-laki berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Impasse | Sullyoon Jay
Fanfiction[Sullyoon (Seol Yoon A) NMIXX x Jay Park (Park Jeong Seong) ENHYPEN] Ini adalah sebuah kisah kecil mengenai lika-liku hubungan antara Sullyoon dengan senior SMA-nya, Jay. Semula, hubungan mereka baik-baik saja. Hingga suatu hari, Sullyoon yang merup...