Hari ini Sullyoon berniat untuk mengembalikan jaket milik Jay yang dipinjamkan kepadanya beberapa waktu lalu. Terbesit perasaan tidak enak di hatinya sebab baru dua minggu kemudian ia baru bisa mengembalikan jaket itu. Itu karena Ayahnya memakai jaket Jay tanpa tahu bahwa jaket itu bukan jaket orang rumah. Selama seminggu lamanya pasca Ayahnya memakai jaket milik Jay untuk pergi ke pasar bersama Ibunya, jaket itu tergantung tanpa nasib di belakang kamar orang tua Sullyoon. Barulah saat Sullyoon tengah bersih-bersih seluruh rumah di akhir pekan, ia menemukan jaket itu, kemudian mencucinya.
Sullyoon meletakkan kepalanya di meja, menghadap Bae yang duduk di samping kirinya; dekat jendela kelas. "Bagaimana ini, Bae? Apa aku taruh saja ya di loker kelasnya? Aku malu jika bertemu dengannya. Tidak enak juga."
"Berikan langsung saja kenapa sih, Sul? Lebih baik begitu kan? Bukankah justru tidak sopan kalau kamu hanya meletakkan jaket Kak Jay di lokernya begitu saja? Kesannya tidak berterima kasih." Ujar Bae.
Sullyoon menghembuskan napas. "Benar juga sih. Ah, tapi tetap saja aku maluuuu." Rengek Sullyoon.
Bae nampak berpikir. "Bagaimana, kalau kau mengembalikan jaketnya sekaligus memberinya sesuatu sebagai ucapan maaf?"
Sullyoon menegak. "Hadiah, begitu?"
Bae mengangguk. "Cokelat, atau apa gitu?"
Sullyoon diam, ia berusaha memikirkan ide. "Tapi jaketnya kan sudah kubawa hari ini. Hadiahnya bagaimana?"
Bae menghela napas sambil memutar bola matanya. "Di sekolah ini ada kantin dan mini market Sullyoon sayang. Kau bisa membeli sesuatu dari sana bukan?"
Mata Sullyoon melebar, senyumnya merekah. "Benar juga! Kenapa aku tidak memikirkan itu." Ucapnya sambil menjentikkan jari.
"Ayo, Bae temani aku ke mini market." Pinta Sullyoon.
"Sekarang?"
"Iya dong! Mau kapan lagi?"
"Malas ah. Sebentar lagi masuk."
"Yang benar saja! Istirahat makan siang baru dimulai lima menit yang lalu. Kita masih ada waktu setengah jam. Ayolah, Bae. Pleaseee." Sullyoon gelendotan di tangan Bae.
"Tapi ada syaratnya." Ucap Bae.
"Apa?"
"Belikan aku es krim!"
"Oke!" Sullyoon menyetujui permintaan Bae dengan cepat.
Sullyoon dan Bae pun segera menuju ke mini market sekolah. Setibanya di sana, Bae langsung menuju ke bagian es krim, sedangkan Sullyoon langsung menuju ke bagian makanan ringan dan minuman.
"Hm..." Sullyoon bergumam sambil melihat-lihat makanan ringan. "Kak Jay lebih suka manis atau asin ya..." Monolognya.
"Asin."
Sullyoon mengangguk-angguk kecil. Matanya masih terfokus pada etalase camilan di depannya. "Oke, asin." Ia pun mengambil beberapa camilan yang condong ke arah asin.
Sullyoon memutar tubuhnya. Kini ia menghadap jajaran lemari pendingin yang berisi minuman-minuman ringan. "Susu, soda, minuman energi... Apa ya kira-kira untuk Kak Jay." Gumamnya lagi.
"Cola saja."
Mendengar itu, Sullyoon pun lagi-lagi mengangguk pelan. Tangannya dengan cepat mengambil cola. "Oke! Yuk udah, Bae, kita bayar."
Sesampainya di kasir, Sullyoon sadar akan suatu hal. "Ngomong-ngomong, Bae, kamu memang tahu selera Kak Jay atau hanya asal-asalan menyebut?" Tanyanya tanpa menoleh sambil meletakkan satu persatu barang yang ia ambil ke meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Impasse | Sullyoon Jay
Fanfiction[Sullyoon (Seol Yoon A) NMIXX x Jay Park (Park Jeong Seong) ENHYPEN] Ini adalah sebuah kisah kecil mengenai lika-liku hubungan antara Sullyoon dengan senior SMA-nya, Jay. Semula, hubungan mereka baik-baik saja. Hingga suatu hari, Sullyoon yang merup...