Sullyoon tidak henti-hentinya bergidik ngeri tatkala aura dingin nan mencekam ruang sekretariat OSIS menyerang. Apalagi di sini hanya ada dia seorang. Pasca adegan pemanggilan di aula yang sukses membuat dirinya seketika menjadi sorotan satu angkatan, senior perempuan osis yang melakukan pengumuman menuntunnya ke tempat ini. "Jangan kemana-mana. Aku tidak akan mengunci ruang OSIS karena aku harap kamu sudah tahu kesalahanmu dan mau bertanggung jawab. Yang akan memberikanmu hukuman bukan aku, melainkan ketua OSIS sendiri." Ucap senior perempuan tadi sebelum meninggalkannya.
Sullyoon sebenarnya takut, tapi ya sudahlah, ia akui kesalahannya fatal, sudah memanjat tembok demi menghindari pemeriksaan gerbang depan, ditambah melarikan diri setelah ketahuan. Double fault from Seol Yoon A. Tapi kenapa ketua OSIS yang menghukumnya? Bukankah seharusnya seorang guru? Atau bahkan kepala sekolah? Agak berlebihan memang, tapi jujur awalnya ia mengira diperintahkan untuk datang ke ruangan kepala sekolah.
Iseng, Sullyoon berkeliling untuk melihat-lihat ruangan. Ia kira ruang OSIS hanyalah ruangan kosong, bersih, yang akan berguna untuk rapat anggota saja. Ternyata salah, ruangan ini bahkan cocok disebut basecamp kumpul-kumpul karena isinya benar-benar variatif. Ada lukisan, ada karya dari tanah liat, ada beberapa macam alat musik, foto-foto yang dipajang-sepertinya itu foto-foto kenangan anggota OSIS-di sebuah papan tulis rusak, bahkan berbagai macam camilan.
"Wah, banyak sekali makanannya." Gumam Sullyoon sambil memegang-megang kumpulan camilan yang ada di dalam sebuah keranjang.
"Sekarang mau jadi pencuri?"
Sullyoon sontak membalikkan tubuh. Dapat ia lihat laki-laki yang sama yang memergokinya memanjat tembok samping tadi pagi.
"Kamu hebat! Hebat banget! Siswa baru yang sangat special. Really appreciate it!" Ucap sarkas laki-laki itu sambil bertepuk tangan dan menghampiri Sullyoon.
Tanpa sadar, Sullyoon memundurkan langkahnya sampai-sampai bahunya menabrak jajaran loker yang ada di belakang ruangan. Sedangkan, seniornya itu terus mendekatkan diri kepadanya hingga jarak di antara mereka tidak sampai setengah dari tinggi badan Sullyoon.
"Seol Yoon A. Enaknya hukuman apa yang pantas untukmu?" Ucap Jay sembari sedikit membungkuk untuk menyamakan matanya dengan mata Sullyoon.
Napas Sullyoon tersendat. "An-anda Ketua OSIS?" Tanyanya kikuk.
Jay kembali menegak. Sambil bersedekap, ia menjawab, "iya. Saya ketua OSIS."
Sullyoon terdiam. Kini ia benar-benar takut. "Kenapa Anda yang menghukum saya? Jika memang saya benar-benar salah bukankah seharusnya yang memberikan saya hukuman itu guru ya, bukan Anda?" Meski begitu bukan berarti mulutnya tertutup.
Jika sekilas melihat, Sullyoon memang tampak seperti anak yang kalem dan lemah. Tapi, berbanding terbalik dengan visualnya, ia memiliki nyali yang cukup besar.
"Aku sudah usul supaya kepala sekolah yang menghukum mu, tetapi karena ini hari pertama semester baru dan seluruh guru sibuk mempersiapkan orientasi, maka kewenangan hukuman diberikan sepenuhnya kepada OSIS dan Komisi Kedisiplinan Siswa." Jelas Jay.
Sullyoon lagi-lagi terdiam. Bahkan, kini ia menundukkan kepala.
"Kenapa? Takut? Beda ya dengan Seol Yoon A yang memanjat dinding tadi pagi dan melarikan diri, padahal sudah jelas-jelas tertangkap basah." Cibir Jay.
"Hukumannya apa kak?" Tanya Sullyoon yang tidak ingin berlama-lama mendengar ocehan Jay.
"Berhubung liburan kemarin cleaning service sekolah tidak bisa bekerja. Aku mau kamu bersihkan semua toilet perempuan. Se.mua tanpa terkecuali." Ungkap Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Impasse | Sullyoon Jay
Fanfiction[Sullyoon (Seol Yoon A) NMIXX x Jay Park (Park Jeong Seong) ENHYPEN] Ini adalah sebuah kisah kecil mengenai lika-liku hubungan antara Sullyoon dengan senior SMA-nya, Jay. Semula, hubungan mereka baik-baik saja. Hingga suatu hari, Sullyoon yang merup...