Pertengkaran

73 9 0
                                    

Jay menghembuskan napas dengan perasaan kesal. Kedua tangannya berkacak di pinggang. Di depannya, berdiri sosok Yena sambil menundukkan kepala dengan kedua tangan yang saling bertaut. Saat ini, keduanya sedang berada di bagian paling belakang bangunan panti jompo.

"Kok bisa?! Kok bisa, Na, terjadi hal seperti ini?" Keluh Jay.

"Maaf, Jay." Ucap Yena dengan suara kecil dan lemas.

"Kenapa bisa seceroboh ini!?" Ucap Jay marah.

"Maaf..." Ucap Yena lagi.

"Masalah ini kelihatannya sepele, tapi resikonya besar, Na!"

Yena memberanikan diri untuk menatap Jay. "Iya, aku tahu makanya-"

"Nggak! Kamu nggak tahu! Kalau kamu tahu, kamu tidak akan berbuat hal sefatal ini!" Jay lagi-lagi menaikkan nada suaranya.

"Jay, ada alasannya!" Yena masih berusaha meyakinkan Jay dan mengontrol emosinya.

"Aku tidak peduli! Kamu ceroboh!"

Yena membelalakkan mata. "Kenapa kamu semarah ini sih?!"

"Yenaaaa!!! Kamu tahu kan OSIS sedang kelabakan?! Kenapa kamu menambah masalah?!"

Alis Yena menyatu. "Jay! This problem is not that big!" Napasnya memburu.

Jay diam. Namun, tetap menatap Yena dengan penuh amarah.

Yena lama-lama jengah. Menurutnya menyelundupkan Sullyoon bukanlah hal yang sangat fatal. Jay kali ini berlebihan. Tidak perlu Jay memarahinya hingga seperti ini.

"Oke! Oke! Aku minta maaf! Aku salah! Sudah kan?! Lagian kamu kenapa lebay banget sih?! Toh aku kan sudah menjelaskan kenapa Seol Yoon A bisa ada di dalam bis! Satu orang saja!"

"Kamu bisa tidak bedakan alasan pribadi dengan alasan kelompok?! Kita saat ini sedang mengurus program OSIS! Program inti OSIS, Yena! Kita di sini membawa nama sekolah! Acara kita susun sedemikian rupa sejak jauh-jauh hari! Kita atur siapa saja ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bisa tidak bedakan alasan pribadi dengan alasan kelompok?! Kita saat ini sedang mengurus program OSIS! Program inti OSIS, Yena! Kita di sini membawa nama sekolah! Acara kita susun sedemikian rupa sejak jauh-jauh hari! Kita atur siapa saja yang bisa ikut dan tidak! Anak-anak volunteer pun bisa ikut acara hari ini dengan seleksi! Dan kamu dengan mudahnya memasukkan Seol Yoon A sebagai peserta tambahan hanya karena Neneknya ada di panti ini?! Di mana profesionalitas kamu, Na?!" Murka Jay yang tidak terima dengan sentakan Yena.

"Belum ada siapapun yang tahu keberadaan Yoon A selain kita kok!"

"Bukan itu masalahnya, Yena!!! Argh!"

Jay bersandar pada tembok.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
An Impasse | Sullyoon JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang