23. Kamu Targetku Selanjutnya

2.8K 193 1
                                    

~HAPPY READING~



(❂‿❂)

"Assalamualaikum, Mamaaaa...Salsa pulang" seru Salsa saat melangkah masuk ke rumahnya. 

"Mama lagi nonton apa, sih? Salsa pulang nggak disambut, ihhh" katanya sambil duduk di samping ibunya. 

"Oh, sayang, kamu sudah pulang. Mama lagi nonton berita" jawab Maya dengan mata masih tertuju pada layar televisi. 

"Berita apa, Ma?" tanya Salsa penasaran. 

"Ini berita tentang penemuan mayat seorang gadis. Wajahnya... tanpa kulit" ucap Maya pelan, raut wajahnya terlihat ngeri. 

"Astaghfirullah, kok bisa sekejam itu" Salsa terkejut mendengarnya. 

"Iya, Mama juga nggak habis pikir. Kasihan banget gadis itu. Pokoknya mulai sekarang, kamu sama teman-temanmu jangan pernah keluar sendirian, apalagi malam-malam" Maya memperingatkan putrinya dengan nada serius. 

Salsa mengangguk sambil tersenyum kecil. "Siap, Ma. Janji, deh" balasnya sambil memberi hormat dengan gaya bercanda. 

"Bagus. Sekarang sana ganti baju dulu" kata Maya lembut, mencoba mengalihkan suasana. 

"Okey, Ma" jawab Salsa sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar.

Setelah berganti baju, Salsa kembali ke ruang keluarga. Ia menemukan ibunya masih duduk di sofa, tapi kini terlihat sibuk membolak-balik layar ponselnya. 

"Ma, masih kepikiran berita tadi, ya?" tanya Salsa sambil duduk di samping ibunya lagi. 

"Iya, sayang. Kasus-kasus kayak gini bikin Mama takut. Mama cuma mau kamu aman" Maya menatap putrinya dengan penuh kasih. 

Salsa tersenyum menenangkan. "Mama nggak usah khawatir. Salsa selalu hati-hati kok, dan lagi, Salsa kan nggak pernah pergi sendirian malam-malam." 

"Bagus kalau begitu. Tapi Mama tetap nggak tenang kalau lihat berita-berita kayak tadi. Dunia makin nggak aman" Maya menghela napas panjang. 

...

Keesokan harinya di sekolah... 

"Pagi, bestie" sapa Nana dengan ceria saat melihat Salsa. 

"Pagi" balas Salsa sambil tersenyum. 

"Dila sama Nurul mana?" tanya Salsa sambil melirik ke sekeliling. 

"Mereka lagi ke WC, ganti baju" jawab Nana santai.  "Yaudah, yuk kita ke lapangan" ajak Nana sambil menggandeng lengan Salsa. 

"Eh, Dila sama Nurul gimana? Nggak nungguin mereka?" Salsa terlihat ragu. 

"Nggak usah, ntar juga mereka nyusul kok. " balas Nana sambil menarik Salsa untuk berjalan. 

Saat mereka berjalan melewati lorong sekolah yang agak sepi, tiba-tiba angin dingin berhembus menyapu wajah mereka. 

"Ihh, kok gue tiba-tiba merinding, ya?" Nana menghentikan langkahnya sambil memeluk tubuh. 

"Jangan-jangan si demit Tasya lagi muncul?" Nana melirik ke kanan dan kiri dengan cemas. 

"Nggak. Tasya lagi traveling ke Korea bareng Mbak Kun depan rumah gue. Mereka udah pergi dari dua hari yang lalu" Salsa menjawab sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana. 

"Terus kenapa gue bisa merinding begini?" Nana tampak semakin gelisah. "Udah deh, yuk cepet jalan" 

Baru beberapa langkah mereka berjalan, Salsa tiba-tiba berhenti di tempat, wajahnya berubah pucat. 

MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang