Gadis itu duduk termenung sambil melamun di sebuah gazebo kosong depan fakultas ekonomi dan bisnis, sudah satu jam dia berada disana sambil menunggu pelanggannya datang. Hari ini entah kenapa Kay sangat tidak mood untuk keliling menjajakan dagangannya, ia bahkan hanya membuat sedikit.
Kay rindu, semalam susah tidur sebab terus kepikiran dengan mama dan papanya, bahkan bisa dibilang dia tidak tidur sama sekali. Melihat kebersamaan Yogan bersama bundanya membuat Kay merasa iri dan teringat dengan mamanya, dihadapkan oleh sebuah fakta bahwa dia tidak bisa melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Yogan dan bundanya.
Kenapa semua ini terjadi padanya? Kay masih butuh bimbingan kedua orangtuanya, meski masih ada neneknya. Ia masih membutuhkan keduanya, ia ingin keduanya melihat Kay sukses dan menikah, ia belum sempat menepati janjinya untuk memberangkatkan keduanya ke tanah suci namun Tuhan telah memanggilnya dahulu.
Andai hari itu Kay tidak meninggalkan kedua orangtuanya untuk menelepon, mungkin ia tidak akan selamat sendirian dan hidup dalam kesepian.
Malam itu mereka sedang dalam perjalanan pulang dari piknik, papanya meminjam mobil milik pamannya dan mereka pergi bertiga. Ia ingat melewati sebuah jalanan sepi yang sepertinya hanya mereka lah pelintas di malam itu, namun tiba-tiba mobil yang mereka naiki mogok dipinggir jalan dan membuat mereka turun sejenak untuk mengecek mesin mobil.
Papanya kurang tahu soal mesin mobil sehingga menyuruh Kay untuk menelepon pamannya, kebetulan lokasi rumah pamannya dengan lokasi mobil mogok hanya berkisar 3 km dan jika dilihat mereka akan keluar dari kesepian dan kegelapan dalam jarak beberapa meter lagi. Namun malam itu sinyal di ponsel Kay agak buruk sehingga dia harus sedikit menjauh untuk mencari sinyal. Setelah dapat Kay langsung menelepon pamannya. Namun bukannya mendengar suara beliau, Kay justru mendengar suara rusuh seperti dua benda yang bertubrukan dibarengi dengan mobil yang melesat didepan pandangannya.
Ia terkejut, matanya melotot, jantungnya berdegup kencang, dan tubuhnya merosot. Itu adalah mobil yang ditumpanginya bersama kedua orangtuanya, ditabrak oleh sebuah truk besar dari depan yang membuat mobil tersebut jalan mundur dengan papa dan mama Kay berada didepan mobil. Yang artinya, mereka terjepit.
Mobil itu terseret cukup jauh hingga sebuah ledakan terdengar. Semua terjadi begitu cepat didepan matanya, ia tak bisa melakukan apapun selain menangis sambil berusaha memberitahu pamannya. Bahkan kakinya seolah tak mampu untuk menghampiri kedua orangtuanya yang entah bagaimana keadaannya sekarang.
Tak lama pamannya datang dengan beberapa warga, ambulance, pemadam kebakaran, dan polisi, bahkan Kay tak beranjak dari posisinya. Ia tak sanggup melakukan apapun bahkan untuk menangis pun rasanya sulit, ia masih berusaha menyadarkan dirinya agar terbangun dari mimpi namun semua bukan mimpi. Kay bahkan tak bisa berpikir apapun lagi kala salah satu petugas kesehatan mengatakan bahwa kedua orangtuanya sudah meninggal dengan keadaan tubuh yang berantakan dan hangus terbakar.
Semenjak kejadian itu, Kay mogok makan dan mengurung diri di kamar selama hampir 5 bulan. Ia setres, depresi, melihat kecelakaan yang terjadi pada kedua orangtuanya didepan matanya secara langsung. Yang ia lakukan hanya menangis dan berteriak didalam kamar. Dia menyalahkan Tuhan, menyalahkan takdir, dan menyalahkan diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA✔️
FanfictionTreasure Series Season 1 ft. Kanemoto Yoshinori Treasure and Yoo Karina Aespa ________________________________________________ Akankah dia berhasil menaklukan hati gadis yang trauma dengan percintaan masa lalunya? Start: 21 Maret 2023 End: 29 Maret...