TRAUMA | 07

320 60 0
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang sudah waktunya untuk Kay kerumah Yogan, membuat pesanan jajan dari bunda pemuda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang sudah waktunya untuk Kay kerumah Yogan, membuat pesanan jajan dari bunda pemuda tersebut.

Hari ini pagi-pagi sekali, Yogan sudah mendapat perintah dari bundanya untuk kerumah Kay, menjemput, mengantar, menemani, sekaligus menjadi asisten gadis itu membeli bahan-bahan yang diperlukan. Sedangkan Yogan langsung meluncur tanpa babibu dan tanpa mandi, nanti dulu sehabis pulang mengantarkan Kay. Toh parfum Yogan wanginya tiada tara.

Yogan dengan kaos oblong dan celana pendeknya sudah nyengir didepan rumah Kay, kali ini tidak menggunakan motor vespa kesayangannya karena sepertinya akan kekecilan jika digunakan untuk membawa barang-barang. Jadi Yogan harus pakai yang tempat penyimpanannya bisa digunakan untuk menyelundupkan gajah.

"Selamat pagi, Kay. Kamu sudah mandi? Aku belum mandi." ucap Yogan tanpa jeda.

Kay terkekeh, "Bangga sekali kamu belum mandi?" balasnya sedikit mengejek. Yogan nampak sangat menyombongkan dirinya yang belum mandi itu, seolah itu adalah suatu rekor dunia. Padahal rekor dunianya 'kan kalau Yogan mandi.

"Iya dong. Karena aku tetap ganteng meskipun belum mandi." Kay hanya tertawa kecil menanggapinya. Ia baru sadar kalau Yogan selain lucu-garing-ternyata juga tukang narsis.

"Udah ah, ayo berangkat. Nanti kalau kesiangan, yang jual di pasar hilang semua."

"Ga mungkin. Kalau ada aku, nanti semuanya bakal datang dan kasih kamu diskon." ucap Yogan sambil memberikan helm warna pink milik bundanya kepada Kay.

Sekarang kemanapun Yogan pergi, dia selalu membawa helm bundanya untuk berjaga-jaga kalau nanti dia membonceng Kay. Dia suka sih kalau Kay menggunakan helmnya, tapi masa iya dia harus pakai helm Aji terus? Bau tikus gosong, untung waktu itu Kay tidak menciumnya.

"Masa?"

"Iya, 'kan aku ganteng."

"Udah, Yo, ayo berangkat." kata Kay sambil menepuk pundak pemuda dihadapannya itu. Semakin ditanggapi lawakannya, semakin rontok recehannya.

Belanja sudah selesai, tak ada yang menarik sehingga Yogan memilih untuk skip adegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belanja sudah selesai, tak ada yang menarik sehingga Yogan memilih untuk skip adegan. Justru dia agak kesal, banyak yang memperhatikannya sambil sesekali berucap akan menjodohkan Yogan dengan putrinya. Tapi tak sedikit pula yang bilang-

TRAUMA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang