Pagi-pagi Yogan sudah dibangunkan oleh suara berisik dari luar kamar. Ia perlahan membuka matanya untuk menyesuaikan cahaya lampu yang masuk menusuk ke matanya, Aji bilang dia tidak bisa tidur jika lampu dimatikan sehingga yang lain memilih untuk menurutinya ketimbang akhirnya tidak jadi tidur.
Ia sedikit meregangkan tubuhnya dengan posisinya yang masih telentang, kemudian beranjak bangun dengan rambutnya yang berantakan dan mulai panjang itu. Ia menggaruk kepalanya lalu merosot ke tengkuknya, tiba-tiba terasa gatal.
Matanya menatap kearah samping, nampak Jefran masih tidur dengan posisi meringkuk dan membelakanginya, sedangkan diatas dipan terdapat Aji dan Juna yang tertidur sambil berpelukan. Yogan dan Jefran memilih untuk tidur dibawah karena hawa di kampung halaman keluarga Juna itu lumayan panas, tapi semakin malam hawa panas itu berubah menjadi dingin hingga ia harus meringkuk semalaman, seperti yang dilakukan oleh Jefran saat ini. Untung Juna sudah memperingatkan untuk membawa selimut.
Saat sedang memperhatikan teman-temannya, fokusnya kembali disadarkan oleh suara yang menyebabkannya terbangun. Terdengar seperti sebuah keributan dari arah dapur.
Perlahan Yogan bangun, menggunakan sandal jepitnya yang dibeli dadakan sepuluh ribuan semalam dan menuju ke dapur. Disana ia sudah menemukan empat gadis yang dibawanya dari kota tengah sibuk dengan urusan dapur. Nampak Kay mengaduk sesuatu di panci, Gisella dengan segala strugglenya mengiris bahan masakan, Lia yang tengah menggoreng sesuatu, juga Yesha yang nampak menata meja sekaligus mencuci beberapa barang kotor yang sudah tak digunakan.
"Kalian bangun jam berapa?" pertanyaan Yogan itu berhasil membuat atensi para gadis tertuju kearahnya, nampak berhenti sejenak dengan kegiatan mereka lalu melanjutkannya kembali tanpa ada yang menjawab.
Yogan heran, perasaan dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Kasihan, dicuekin ayang.
"Gan, bangunin yang lain! Suruh mandi sekalian, habis itu kita sarapan. Kita harus ke rumah sepupu Juna habis ini." suruh Yesha sambil mengelap tangannya yang basah menggunakan kain.
"Gue baru bangun, udah disuruh." keluh Yogan yang malah melangkah mendekat untuk mengambil minum di ceret atom bening yang tutupnya berwarna hijau daun.
"Minta tolong, Yo. Setelah itu kamu mandi." sahut Kay dengan sedikit melirik ke belakang.
"Siap, nyonya. Sebentar, ya, aku minum dulu." sesuai ucapannya, Yogan langsung masuk kembali ke kamar dan melancarkan aksinya membangunkan dua kerbau dan satu koala usai minum segelas air putih.
"Giliran disuruh Kay langsung berangkat tuh anak." gumam Yesha yang didengar oleh lainnya.
"Sama kayak pacar lo. Emang bucin!" celetuk Gisella sambil mengupas bawang. Ia heran, kegiatannya sejak tadi hanya mengupas dan memotong tiada habisnya. Memang berapa masakan yang akan dibuat oleh Kay dan Lia?
"Aji juga, dong, Sel?"
"Nurut tapi ngeluh mulu, ngelakuinnya sambil nyerocos kayak beruk."
"Bener kata nenek, lo salah milik cowo. Mending lo sama sepupu gue aja, Sel." ejek Yesha yang kemudian mencuci baskom kotor. Sama herannya dengan Gisella, ia merasa sejak tadi ada saja benda kotor yang digunakan oleh Kay dan Lia. Memangnya tidak bisa menggunakan yang sudah digunakan lalu mencucinya nanti setelah benar-benar tak digunakan lagi? Ah sudahlah, urusannya hanya menjadi asisten chef dan makan jika sudah matang, setidaknya dia berkontribusi dalam membantu mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA✔️
FanfictionTreasure Series Season 1 ft. Kanemoto Yoshinori Treasure and Yoo Karina Aespa ________________________________________________ Akankah dia berhasil menaklukan hati gadis yang trauma dengan percintaan masa lalunya? Start: 21 Maret 2023 End: 29 Maret...