Happy reading🌱
Tak kuasa menahan amarah, Papa Rayen langsung mengambil sebuah pisau pemotong cake tadi dan segera ia memotong pergelangan tangan sang istri dengan kasar dan rasa tak berdesa dan kasian. Rayen dan Farel menjadi saksi mata kejadian perlakuan Papa Rayen.
"MAMAAAA!!!" teriak Rayen dan pergi kearah sang Mama.
"Sudah kubilang jangan kau undang amarah ku!" Tegas Papa Rayen,
Darah menetes di lantai dengan derasnya. Pergelangan tangan kanan Mama Rayen kini telah berpisah dengan tangannya. Tidak bisa dibayangkan betapa sakitnya rasa itu.
"MAS! BUNUH AKU MAS BUNUH!!! HANYA KARNA WANITA JALANG INI KAU TEGA BUAT AKU KAYAK GINI MASIII*
"Kurang puas dengan rasa sakit itu?"
"OM! SADAR OM! KASIAN RAYEN!! JANGAN MENTINGIN EGO OM!" sentak Farel yang tak bisa melihat Rayen dan Mamanya di perlakukan seperti itu.
"INI LAGI! KAMU BUKAN SIAPA² DI KELUARGA SAYA! JADI JANGAN
IKUT CAMPUR!!!*
*MASSS CU...." belum sempat Mama Rayen meneruskan ucapannya. tiba sa ja perutnya tertusuk oleh ujung pisau tadi. Akibat tusukan ttu, darah Mama Rayen mengalir dengan derasnya.
"R-rayen....!" Kata Mama Rayen lemas.
"MA! MAMAAAA! TAHAN MA! KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG! PA! AYO BAWA MAMA KE RUMAH SAKIT!!"
"Bawa sa ja sana sendiri. Papa mau pergi!" Kata sang Papa dan
langsung pergi bersama wanita itu dengan rasa tak bersalah.
"Ray, nyokap Lo!" Kata Farel yang melihat Mama Rayen sudah tak sadarkan diri. Segera Rayen mihat kendisi sang Mama. Farel yang juga ikutan panik langsung mengecek hembusan napas Mama Rayen.
"Ray... Nyokap Lo... Udah gak ada!" kata Farel nada pelan. Rayen yang mendengar itu tak percaya dan tangisannya semakin pecah.
"MAMAAAAAA!!!!!" Teriak Rayen memeluk sang Mama.
FLASHBACK OFF
"Dasar bajingan!!!" Kata Rayen mengingat perlakuan sang Papa pada Mamanya.
RAMEIN!!
VOTE!!
COMENT!!