Happy reading🌱
"Ray! Kek lu tembak dedel!! Belum apa2 juga!!" Ketus Farel kaget ketika peluru itu meleset di tempat sasaran. Bukannya menjawab. Rayen hanya diam dan memandang Farel tajam, setajam pisau silet.
Seminggu berlalu. Dan seminggu juga farel dan Rayen tak pergi ke
sekolah. Aza bener-bener khawatir dengan keadaan mereka.
Berusaha untuk menelpen, tetapi sama sekali tak ada jawaban
dart mereka. Ntah alasan apa yang membuat Farel dan Rayen tak
pergi sekolah. Para guru tidak menghiraukan hal itu. Karena ini
sudah menjadi kebiasaan Farel dan Rayen yang sering sekali
hilang tanpa je jak kemudian memunculkan diri mereka lagi secara
tiba-tiba.
"Eh² guyss! Gue punya berita het!!!" Ucap Rania teman kelas Aza yang tiba-tiba datang tergesa-gesa memasuki kelos,
"Berita apaan?" Tanya salah satu teman kelas Aza.
"Ternyata Rayen sama Farel itu psyce!!!!"
"WHATTT?!!!" ucap All murid kompak.
Aza yang mendengar itu sentak kaget dan hampir keselek karena ia tengah minum.
"Yang bener Lu!"
"Jangan ngadi lu!!!"
"Buktinya apa kalau Rayen sama Farel psyc®?!!*
Tanya sembur para murid.
"Gue yakin kalau mereka itu psyce! Kemaren gue pergi lewat jalan pertigaan Kartini, dan gak sengaja gue liat Rayen sama farel lagi geteng karung besar di dekat hutan belantara sana, terus farel megang pisau yang banyak banget berceceran darah!!" Jelasnya.
"Jangan ngadi lu! Kan bisa a ja mereka lagi qurban!" Kata Rio sang ketua kelas.
"Heh Jamal! Masa iya qurban! Ini belum idul Adha weyy!" Ketus Reni
"Apa ini alasan mereka sering menghilang tanpa sebab?" Tanya Reni curiga.
"Bisa jadi! Eh tapi jangan ambil kesimpulan sendiri! Ntar yang ada jatehnya fitnah lagi! Mending kita tanya Aza aja, kan dia yang paling deket sama Rayen dan Farel!" Usul Rio.
"Za! Apa bener Rayen sama Farel psyco?" Tanya Rania.
Aza yang ditanya sama sekali bingung harus menjawab apa. Pasalnya, ia juga sama sekali tak mengetahui hal ini.
"Gue gak tau!" Jawab Aza seadanya.
RAMEIN!!
VOTE!!
COMENT!!