007

476 19 0
                                    

It's only two weeks but, I'm in love?

Di pagi yang cerah di Mansion Hades..

Pasutri baru tengah sibuk bercengkrama satu sama lain di ranjang.

"He-hentikan, " lenguhan manis dari bibir pria muda itu keluar.

"Hmm... aku bisa mencicipi manisnya kulitmu.. Ares.." gumam pria yang lebih tua itu sambil mencium-cium tengkuk Ares.

"Demi Gaia!!! Menjauhlah dariku!!! Dasar kau pemabuk siang bolong!!" Ares meronta dari pelukkan Hades.

Pagi yang cerah Ares dimulai dengan Hades yang menerobos kamarnya dalam keadaan mabuk, dan kini ia mencoba melepaskan pelukkan erat Hades.

"Sialan.. satu-satunya yang berani seperti ini... tidak, yang berani membuat Hades seperti ini, pasti 'Dia'!!" Ares membogem dagu Hades dan mengirim 'suami' nya itu terbang.
.
"Ohohoho... .masa iya???"

"Yah ampun tuan Dio, wine anda manis seperti biasa—"

"DIONYSUS!!"

Pintu terbanting, Ares dengan Night robe nya yang sudah sedikit 'kacau' berjalan menghampiri Dionysus, adik tirinya yang sibuk bercumbu dengan wanita dan pria di sekelilingnya.

"Ah... hai kakak, mau ikut klub-" sebuah hiasan meja berat yang terbuat dari kayu mencium wajah tampan pemuda berambut ungu itu.

"Kau mau mati dengan cara apa hah?!" Ares meraih tombak pajangan di dinding dan mendekati adik tiri nya itu.

"Kak... tu-turunkan ya.. tombaknya... ayo diskusi saja kita... tidak perlu seperti itu kan.. penyelesaiannya.. ahaha... kakk!!!" Tombak tajam itu melesat pas di samping kepalanya.

"Pilih... nyawamu atau... pergi dari rumahku," terlihat asap keluar dari mulut Ares dalam setiap perkataannya.
.
"Ya ampun kak.. kau ini orang nya gak bisa bercanda ya.." Dionysus saat ini di gantung di atas tombak yang tertancap di dinding.

"Haaa... apa yang kau lakukan pada paman kita, Hades?" Tanya Ares sambil menggelengkan kepalanya.

"Ahaha... aku hanya mengajaknya minum sejenak tapi nampaknya aku menuangkan wine dengan kadar alkohol yang tinggi.." jawab Dionysus.

"Kau ini benar benar..." gumam Ares. Keduanya terdiam disana, hening mukai merambat hingga Dionysus memulai pembicaraan.

"Kak... apa 'dia' sudah tahu tentang pernikahan mu?" Tanya Dio.

"Siapa?"

"Apollo, kau tau dia begitu brocon padamu, sampai-sampai ingin menikah denganmu, aku yakin, kalau dia tahu, dia pasti nangis kejang-kejang." Dionysus terkekeh membayangkan ucapannya.

".... soal itu, aku masih belum tahu sih, karena pernikahan yang tertutup jadi orang tertentu saja di undang.." Ares menjawab ia menatap cincin di tangannya.

"Heee.... kudengar kemarin Hermes diusir yah oleh paman? Mampus dia.. wkwkwkw," Dionysus mengalihkan topik.

"Ya... begitulah oh iya-"

"Ares!" Hades memotong pembicaraan dua kakak adik itu.

"Hm? Kenapa Hades?" Tanya Ares yang melihat Hades masuk ke ruangan dengan pakaian yang lusuh.

"Ayo mandi bareng.."

"Hah?!"

Setelah kejadian di kamar mandi kemarin, Hades nampaknya ketagihan mandi bareng Ares sambil curi-curi kesempatan.

"Ogah... mandi sendiri gih sana.." Ares mengusir paman/suaminya itu.

"Tapi aku maunya dengan mu.. sayang..." Hades mendekati istrinya dan menariknya ke pelukan.

ImpregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang