008

382 20 4
                                    

It's finally Start..

Ares duduk mengelus perutnya di kursi pesawatnya, yang berada di First class.

Di sebelahnya, Hades sibuk mengerjakan dokumen nya.

Tak disangka mereka akan pulang ke New York, tempat tinggal Hades.

Ares benar benar gugup, ia tak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Hades nampaknya sangat sibuk, membuat Ares enggan mengajak nya berbincang.

Karena Bosan Ares memutuskan untuk memutar lagu untuk bayi nya dan ia pun tertidur.

Tak disangka.. begitu membuka mata taunya sudah sampai saja.
.
Di luar bandara, anak buah Hades telah datang untuk menjemput Bos mereka, nampaknya mereka kaget melihat istri bos mereka seorang pria.

"Apa?!" Tanya Ares menatap mereka membuat mereka menciut.

Semuanya mengalihkan wajahnya ke arah lain.

"Antarkan Ares ke rumah, aku masih ada kerjaan." Hades menarik lengan Ares dan mendorongnya ke anak buahnya membuat Ares sedikit kaget.

Ia tak sangka Hades yang selama sebulan bersamanya, bersikap sekasar ini padanya, ia melirik ke belakang, namun Hades segera pergi.

"Ayo, Tuan Ares," Anak buah Hades membantu Ares mengangkat barangnya.

Mencoba melupakan apa yang barusan terjadi.
.

Ares tiba di kediaman Hades, 5x lebih mewah dari tempat tinggal mereka di Venezia.

".... selamat datang, tuan Ares," sambut pelayan disana.

"Ah iya.."

"Mari saya antar ke ruangan.." ajak salah seorang maid.

"Oke.." Ares dengan nurut mengikuti Maid itu.

"Ini ruangan anda, apa anda ingin mandi?" Tanya Maid itu.

"Em.. tolong siapkan Air panas saja.." Maid itu mengangguk dan menyiapkan air panas.

Ares melepas pakaian luarnya, ia menyembunyikan perutnya di bandara dengan memakai pakaian berlapis, namun kini bisa terlihat perut Ares yang mulai membesar.

"...." maid itu hanya menatap Ares sejenak lalu berjalan keluar.

"... perutku sudah besar ya," gumam Ares mengelus perutnya, dia segera masuk ke kamar mandi dan berendam disana.

Banyak yang terjadi dalam sebulan lalu, tau-tau ia sudah punya anak saja.

"Hhmm.. Hades sedang apa ya?" Tanya Ares pada dirinya sendiri.

Terdengar keributan di luar sana, Ares segera bangkit dari rendamannya begitu mendengar keributan itu menuju ke ruangannya, ia segera mengambil hiasan di kamar mandi dan bersembunyi di balik pintu.

'Hahah... mana mana.. istri Hades? Aku ingin mencicipinya..'

Mendengar ucapan itu Ares sedikit geli.

'Apakah dia di... ahh.. kamar mandi..'

Suara itu mendekat ke kamar mandi dan membuka pintu secara tiba-tiba.

"Eh? Kosong?" Suara berat itu berasal dari pria paruh baya yang cukup besar.

Dengan cepat Ares menghantamkan Hiasan itu ke kepala pria itu lalu segera lari kabur dari kamar mandi.

Namun pria itu dengan cepat segera pulih dan menarik lengan Ares.

"Ahh!!!!" Ares yang ketakutan menghantamkan hiasan itu berkali-kali ke wajah pria itu.

"Hei hei.. kau bukan wanita, tapi.. fiuuh.. manis juga , tubuhmu," pria itu menhan tangan Ares, membuat Ares ketakutan.

"Hadess!! Aahh!!" Tanpa Ares sadari ia berteriak memanggil nama Hades.

ImpregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang