"Jung Taeyong-ssi, bisakah kita bicara?" Ujar seseorang, ketika dirinya hendak masuk kedalam lobby.
Taeyong sendiri langsung menoleh, begitu mendengar suara baritone yang sangat ia kenal, memanggil dirinya. "Lee Taeyong." Ralat Taeyong, menatap lawan bicara yang ada dihadapannya.
"Jadi, apa mau anda, Tuan Jung yang terhormat?" Tanya Taeyong, yang masih stay menatap pria yang ada di hadapannya ini.
"Bisakah aku meminta waktu-mu sebentar, untuk bicara berdua?" Tanya Jaehyun, yang sangat ingin berbicara dengan wanita yang ada di hadapannya ini. Sebenarnya sih dari kemarin, namun baru kesampaian saat ini.
Bukannya langsung menjawab, Taeyong malah menaikkan tangannya, menatap jam yang ada di tangannya sejenak. Baru saja ia ingin membalas, suara seseorang sudah mengintrupsi dirinya. "Maaf. Tapi istriku tidak ada waktu untuk dirimu. Jam kerja istriku sudah di mulai." Ujar seseorang yang baru saja datang dengan gagahnya, merangkul pinggang miliknya dengan tangan kanannya, serta tangan kirinya yang ia masukkan kedalam saku.
"Moonbin?!" Cicit Taeyong yang sangat terkejut akan kedatangan atasannya yang sesungguhnya, Moon Bin.
Gimana ia tidak terkejut, kalau dirinya diberitahu bahwa atasannya ini akan pulang seminggu lagi. Tapi, nyatanya apa? Dalam waktu 3 hari, atasannya malah sudah ada disini.
"Aku tidak bertanya dengan anda, Tuan Moon. Aku berbicara kepada wanita yang ada di samping anda, Lee Taeyong." Ujar Jaehyun dengan santai, menatap wanita yang sangat ia rindukan.
Sementara Moonbin langsung menyeringai, begitu dirinya mendengar perkataan pria yang ada di hadapannya ini. "Baiklah. Aku akan mengizinkan kau berbicara dengan istriku." Ujar Moonbin.
"Tapi, kalau dia mau." Tambah Moonbin, menatap remeh pria bermarga Jung ini, yang merupakan partner perusahaan miliknya.
Semua mata jadi tertuju pada Taeyong. Entah mata pria bermarga Moon, maupun pria bermarga Jung. "Mian, Tuan Jung. Tapi benar apa kata atasanku. Aku harus bekerja." Ujar Taeyong, yang langsung dibalas senyuman kemenangan oleh atasannya.
Moonbin langsung memasang wajah songongnya. "Permisi, Tuan Jung. Aku dan istriku harus bekerja." Pamit Moonbin, yang masih merangkul erat pinggang wanita yang ada di sampingnya, seraya membawa masuk wanita mungil ini kedalam perusahaannya, bersama dengan dirinya.
Sementara Jaehyun yang melihat kepergian wanitanya dengan seorang pria pun, dirinya langsung merasakan perasaan kesal. Ia juga tidak tau perasaan apa ini. Intinya, dirinya tidak suka melihat kedekatan antara pria tadi, yang dengan lancangnya merangkul pinggang wanitanya, dan membawa masuk wanitanya.
Entah amnesia atau tidak tau diri yang ada di dalam pemikiran Jaehyun ini, sampai dirinya lupa kalau dia dan Taeyonf hanya lah sepasang mantan suami-istri, yang sudah tidak ada hak untuk cemburu satu sama lain. Terlebih Jaehyun yang 'mungkin' telah meninggalkan Taeyong.
"Tuan Jung, apakah kita jadi berangkat ke kantor?" Tanya sang supir, yang membuat tuannya terhentak kaget.
Jaehyun langsung bergegas masuk kedalam mobilnya, dan supir pun langsung menjalankan mobilnya, meninggalkan perkarangan perusahaan LY Coorporation.
Selama di perjalanan, Jaehyun terus memikirkan wanita mungilnya, Taeyong. Apakah wanita itu memang benar sudah menikah? Apakah pria bermarga Moon itu benar-benar suami dari wanitanya? Dan bagaimana kabar anaknya, Jeno? Apakah anaknya itu baik-baik saja?
Bagaimana bisa anaknya itu mengizinkan Eommanya menikah lagi? Apa anaknya mengenal dirinya sebagai ayahnya? Atau malah pria bermarga Moon itu? Atau mungkin, Taeyong sengaja tidak memberitahukan keberadaan dirinya, yang notabennya sebagai Appa kandung dari Jeno, dan malah memperkenalkan pria bernama Moonbin itu sebagai Appa-nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE, BUT OBSESSION 3 - JAEYONG
FanfictionINI CERITA KHUSUS JAEYONG SHIPPER AND JUNG FAMILY! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN FAMILY ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER BAIK JUNG JAEHYUN, LEE TAEYONG, MARK LEE, LEE...