8. Finally, I Found You

136 5 0
                                    

"Taeyong-ah, bisakah kau menemani diriku pergi ke acara gallery?" Tanya Moonbin kepada sekertarisnya, yang saat ini tengah memeriksa berkasnya.

Taeyong yang tengah sibuk pun langsung berhenti dari kegiatannya, ketika dirinya mendengar ajakan dari atasannya ini. "Gallery? Perasaan tidak ada di jadwal-mu hari ini." Ujar Taeyong, memeriksa kembali jadwal atasannya.

"Aku lupa memberitahu dirimu. Jadi, bisakah?" Tanya Moonbin, meminta persetujuan sekertarisnya ini. Apakah sekertarisnya bisa, atau tidak. Kalau tidak, dia bakalan datang seorang diri.

"Kau bosnya. Untuk apa dirimu meminta persetujuanku?" Ujar Taeyong, yang dibalas kekehan oleh atasannya.

"I now your plan, babe. Tidak usah merendah di hadapanku, Nona Lee. Aku tau siapa dirimu yang sebenarnya. Kartu as milikmu ada padaku." Ujar Moonbin, memperingati sekertaris sekaligus temannya ini.

Taeyong hanya bisa menaikkan kedua alisnya, serta mengedihkan bahunya acuh. "Sampai kapan kau bertindak seperti ini?" Tanya Moonbin yang sangat penasaran akan hal ini.

"Tentu saja sampai mereka mengusik diriku, serta mengusik anakku." Ujar Taeyong, yang tidak main-main akan ucapannya.

"Lalu bagaimana dengan Mark, anak sulung-mu. Aku dengar dia terus mencari dirimu." Ujar Moonbin, yang emang terus memantau anak sulung dari temannya ini.

"Aku tau. Aku ingin sekali menemui dirinya. Namun aku tidak bisa, ada hal lain yang mesti aku urus dulu. Biarkan dia yang menemui diriku." Ujar Taeyong, yang bicara apa adanya.

"Baiklah. Jangan lupa panggil aku jika kau butuh bantuan." Peringat Moonbin, yang selalu ada di saat teman mungilnya ini membutuhkan sebuah bantuan.

"Tentu saja! Kajja!" Ajak Taeyong, yang sudah selesai merapihkan berkas serta kekacauan yang ada di mejanya. Mereka berdua pergi bersama ke gallery pameran yang baru buka.
---

Sampai di depan gallery, Taeyong langsung mengalungkan tangannya kepada atasannya, yang sudah lebih dulu mempersiapkan lengannya. Setelahnya, mereka mulai melangkahkan kakinya kedalam pameran.

"Ternyata banyak pembisnis yang datang ya." Bisik Taeyong, yang harus jinjit terlebih dahulu, agar atasannya ini bisa mendengar bisikannya.

Sedangkan Moonbin, ia harus merendahkan badannya agar bisa mendengar bisikan dari sekertarisnya ini. "Tentu saja, yang punya gallery juga orang pembisnis kalau kau lupa." Peringat Moonbin.

Mereka terus melihat-lihat isi gallery yang ada. Sampai pada akhirnya, suara teguran seseorang mengalihkan pandangannya. "Kita bertemu lagi, Nona Jung." Ujar Jaehyun yang baru saja datang.

Taeyong dan Moonbin pyn cepat-cepat membalikkan tubuhnya. Menatap pria yang baru saja memanggil Taeyong, mungkin. "Ah Tuan Jung, dan juga Nona Rose." Sapa Moonbin dengan tatapan remeh.

Taeyong juga langsung tersenyum,  melihat kearah dua orang yang baru saja datang. "Lama tidak bertemu dengan dirimu, Rose." Ujar Taeyong dengan senyumannya.

"Kalian sepasang kekasih?" Tanya Rose, menatap Taeyong dan juga Moonbin secara bergantian.

"Kenapa? Apakah kau berniat merebut diriku dari Taeyong?" Sindir Moonbin, yang memang sudah tau mengenai jalan cerita kehidupan sahabatnya ini.

"Mbin." Tegur Taeyong, yang tidak ingin mencari masalah di tempat ramai seperti ini. Ah tidak, mungkin belum mau.

"Yes, babe." Tegur balik Moonbin, yang entah kenapa membuat pria yang ada di hadapannya ini kesal melihat dirinya.

"Kalian ada waktu? Mau makan bersama kami?" Tawar Rose, mengalihkan perhatian semuanya.

"Boleh." Jawab Moonbin tanpa ragu, dan tanpa menunggu persetujuan perempuan mungil yang ada di sampingnya.

NOT LOVE, BUT OBSESSION 3 - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang