Part 16

38 14 2
                                    

Hwanwoong bangun dan menyiapkan pakaian yang akan ia gunakan bersama Youngjo untuk berkencan. Dua pakaian kasual untuk keduanya. Berjaga-jaga agar Youngjo tak lagi memakai kemeja rapi seperti akan pergi bekerja. Setelah itu dia mandi dan menyiapkan sarapan.

Youngjo dan Hwanwoong masuk ke dalam mobil bersiap untuk berkencan untuk pertama kalinya. Kedua orang tua Youngjo juga sangat senang saat tahu mereka akan berkencan.

"Selamat berkencan."

"Youngjo, kau ingin pergi kemana untuk tempat kencan kita yang pertama?"

"Keonhee memberitahuku jika bioskop tempat yang bagus untuk berkencan. Aku ingin mencoba pergi kesana. Kau mau kesana?"

"Kau belum pernah masuk bioskop?"

"Belum. Aku biasanya menonton film di rumah. Di rumah kan ada studio khusus untuk menonton film."

"Benar juga, ya sudah ayo kita pergi ke bioskop. Aku akan tunjukan jalannya."

Mereka tiba di bioskop, Hwanwoong memesan tiket film thriller dan membeli popcorn dan minuman. Merekapun masuk ke dalam bioskop.
Saat film dimulai, penonton lain berteriak saat ada adegan kejar-kejaran antara seorang wanita dan psycopat yang mengejarnya. Sedangkan Hwanwoong dan Youngjo terlihat biasa saja, karena mereka menyukai film thriller.

Setelah selesai menonton, Youngjo hendak membawa Hwanwoong ke restoran mahal yang sering dia kunjungi dengan rekan bisnisnya. Tapi Hwanwoong langsung menolak dan membawa Youngjo ke sebuah cafe yang baru saja dibuka. Dia bisa membayangkan seperti apa didalam sana, tempat itu lebih cocok menjadi tempat kencan buta.

Baru saja membuka pintu, tiba-tiba Youngjo mulai bersin-bersin. Dan dia tak mau berhenti. Hwanwoong melihat kedalam cafe yang ternyata banyak hewan berbulu didalamnya seperti kucing dan kelinci. Dia ingat jika Youngjo alergi bulu, Hwanwoong segera membawa Youngjo kembali ke mobil. Untung saja di dalam mobil tersedia obat alergi, dia segera memberikannya pada Youngjo. Dan tak lama bersin Youngjo mulai berhenti.

"Maaf ya, aku tak melihat dulu cafenya dan membuat alergimu kambuh."

"Ini bukan salahmu, aku juga tak melihat dulu dan asal masuk saja. Aku sudah baik-baik saja sekarang."

"Tidak. Sebaiknya kita pulang, kau harus istirahat."

"Aku tidak mau. Aku sudah menunggu hari ini, aku ingin pergi bersamamu dan menghabiskan waktu bersama."

"Kalau begitu kita cari tempat makan lain saja. Sebenarnya ada tempat yang sering aku kunjungi dengan teman-temanku dulu. Mau kesana? Tapi itu hanya kedai kecil."

"Tidak apa-apa, ayo pergi."

"Aku yang menyetir, kau duduk saja dulu."

Hwanwoong melajukan mobil Youngjo ke sebuah kedai yan jaraknya sekitar 30 menit. Sebuah kedai sederhana, tapi terlihat ramai oleh pelanggan. Hwanwoong dan Youngjo duduk ditempat kosong, dan dia memesan makanan pada penjual yang sudah mengenalnya.

"Kau datang lagi Hwanwoong, sudah lama kau tak datang."

"Iya paman, sudah lama aku tidak datang."

"Kau datang bersama pacarmu?"

"Tidak. Ini suamiku."

"Kau sudah menikah? Selamat ya, kau pintar memilih pasangan. Paman akan berikan 2 mangkuk sup sebagai hadiah."

"Terima kasih paman."

Tak lama makanan pesanan Hwanwoong datang, Youngjo terlihat menikmati makanannya.

"Tak kusangka tempat sederhana seperti ini punya makanan yang lezat."

"Syukurlah jika kau suka."

Setelah makan, Hwanwoong dan Youngjo berjalan-jalan dipinggir sungai Han. Mereka berjalan sambil berbincang, dan menikmati pemandangan. Banyak pasangan yang juga datang kesana. Tempat yang sederhana, tapi sangat menyenangkan. Mereka saling bergandengan tangan dan terlihat senang. Tiba-tiba hujan turun, membuat semua orang berlari mencari tempat berteduh. Hwanwoong dan Youngjo berteduh di depan mini market.
Hwanwoong mengajak Youngjo masuk ke mini market dan membeli 2 cup mie instan dan memberikan salah satunya pada Youngjo. Youngjo terlihat ragu memakan mie instan itu, bisa Hwanwoong tebak jika ini adalah pertama kalinya Youngjo memakannya. Saat suapan pertama Youngjo masih ragu, tapi setelah merasakannya dia langsung memakan habis mie instan itu. Dan membeli banyak mie untuk persediaan dirumah.

"Apa tidak terlalu banyak mie yang kita beli?"

"Ini pertama kalinya aku makan ini, dan aku baru tahu jika rasanya lezat. Aku bisa makan ini jika tak sempat makan siang."

"Kau tidak boleh terlalu banyak makan mie instan, dan jangan berpikir untuk memakannya saat makan siang. Jika tak sempat makan siang hubungi aku, aku akan kirimkan masakan buatanku untukmu."

"Ah iya aku lupa jika aku punya istri yang pintar memasak. Maaf ya, tiba-tiba hujan. Jadi kita tidak bisa melanjutkan kencan kita, mobil kita juga parkirnya cukup jauh."

"Tak apa, yang penting aku bisa menghabiskan waktu denganmu aku sudah senang. Aku tak akan melupakan kencan kita ini, kencan pertama dengan suamiku."

"Aku juga tak akan melupakannya." Ucap Youngjo.

Hujan akhirnya berhenti dan mereka melanjutkan kencan mereka hingga sore hari.

Dan setelah kencan yang menyenangkan mereka akan kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Youngjo dengan dokumen yang menumpuk di meja kerjanya, sementara Hwanwoong yang sibuk dengan para pelanggan dicafenya.

Tempat yang terakhir mereka datangi adalah toko yang berada tak jauh dari tempat Youngjo memarkirkan mobil. Disana menjual berbagai jenis aksesoris, seperti gelang, kalung, dan lainnya. Hwanwoong memilih gelang couple untuk dirinya dan Youngjo, sedangkan diam-diam Youngjo membeli sebuah kalung.

Mereka kembali ke rumah, dan setelah membersihkan diri Hwanwoong memberikan gelang couple pada Youngjo, dan memasangkannya.

"Anggap ini sebagai pengenang kencan kita yang pertama."

Youngjo tersenyum dan memasang gelang satunya pada Hwanwoong.

"Sekarang giliranku, tutup matamu."

Hwanwoong menutup matanya, dan Youngjo memasangkan kalung di leher Hwanwoong. Hwanwoong tersenyum dan merasa senang dengan hadiah pemberian Youngjo.
Dan hari itu ditutup dengan sebuah ciuman sebelum tidur.

Tbc

Love by married RavnWoong Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang