Hwanwoong dan Youngjo pergi ke rumah sakit dimana Seunghee di rawat. Hwanwoong membuka pintu kamar rawat Seunghee, terlihat gadis itu yang terlihat frustasi dengan keadaannya. Dia melihat Hwanwoong yang masuk ke kamarnya, membuat amarahnya meluap. Dia mengambil gelas yang berada di dekatnya dan melemparkannya tepat ke arah Hwanwoong.
Beruntung Youngjo ada di dekatnya dan segera menangkis gelas itu dengan tangannya."Apa yang mau kalian lakukan di sini? Kalian ingin mengolokku karena aku cacat sekarang. Kalian ingin melihat dengan mata kalian sendiri betapa menderitanya aku. Ini semua salahmu Hwanwoong, salahmu. Harusnya kau mati saat itu, jadi aku tak perlu cacat seperti ini. Kau yang membuatku seperti ini, aku akan membunuhmu s!@lan."
Dokter segera datang dan menyuntikan obat penenang, sedangkan Hwanwoong membawa Youngjo untuk di obati karena tangannya terluka.
Setelah di obati, Hwanwoong dan Youngjo masuk ke dalam mobil. Hwanwoong memegang tangan Youngjo, kedua matanya mulai berkaca-kaca.
"Uljima, tanganku baik-baik saja."
"Ini salahku. Harusnya aku tak meminta datang kemari, tanganmu tak akan terluka seperti ini. Dan Seunghee juga benar, sepertinya semuanya salahku. Seandainya saja aku menolak perjodohan kita waktu itu, kau akan tetap bersamanya. Dan dia tak akan lumpuh seperti ini."
"Jangan bicara seperti itu. Dia jadi seperti itu karena ulahnya sendiri, tak ada hubungannya denganmu. Kau adalah segalanya bagiku Hwanwoong, sekarang kau adalah sumber kebahagianku. Jangan bicara seperti itu. Kau tidak salah apapun, aku lah yanhg salah karena sudah sering membuatmu hampir celaka. Aku mencintaimu Hwanwoong, dan aku bahagia." Youngjo memeluk Hwanwoong.
Hwanwoong tak bisa menahan tangisnya, dia menumpahkan perasaannya di pelukan Youngjo.~~
Seoho sedang duduk santai di cafe, dia mencoba mengirim pesan pada Keonhee untuk mengajaknya nonton film bersama. Dia menunggu dengan gugup, menunggu apa jawaban Keonhee. Tapi sayangnya Keonhee tak bisa pergi dengannya karena ada pertemuan keluarga. Seoho menghembuskan nafasnya, sudah dia duga dia akan di tolak. Tapi ada pesan masuk lain, dan ternyata itu dari Keonhee.~mungkin akhir minggu ini aku ada waktu
Keonhee membaca kembali pesan dari Keonhee, dia bangun dan melompat senang. Setidaknya Keonhee mau mencoba pergi dengannya.Jeno melihat Seoho yang terlihat senang dan menghampirinya.
"Kau senang sekali ada apa?"
"Rahasia."
"Dasar menyebalkan."
~~
Hwanwoong kembali melakukan aktifitasnya di cafe seperti biasa. Dia berusaha untuk tak memikirkan apa yang terjadi di rumah sakit. Tapi tetap saja terkadang dia memikirkannya. Seunghee begitu membencinya sampai hampir mencelakai dirinya dan berakhir dengan kedua kakinya yang lumpuh. Bagaimana dia tak memikirkannya. Mungkin saja benar dia yang sudah mengganggu hubungan Youngjo dan Seungheen Jika dia tak datang di hidup Youngjo, mungkin nasib gadis itu tak akan seperti itu. Tapi jika dia tak bertemu dengan Youngjo, dia tak akan merasakan kebahagiaan yang selama ini dia rasakan. Bolehkan dia merasa bahagia di atas penderitaan gadis itu.
Hwanwoong tak sadar masakan buatannya gosong, untung saja ada Jaemin. Dia segera mematikan kompor dan membawa Hwanwoong menjauh.
"Ada apa Hwanwoong? Ini pertama kalinya masakanmu sampai gosong. Kau tak boleh melamun saat memasak, itu kan berbahaya."
"Maaf, aku sedang tak fokus."
"Sebenarnya ada apa? Kau mau ceritakan padaku?"
Hwanwoong menceritakan keresahannya pada Saint.
"Kau itu terlalu baik ya. Menurutku kau tak salah bahagia karena sudah bersama Youngjo. Seunghee seperti itu karena ulahnya sendiri. Dia berniat jahat padamu dan dia mendapat balasannya. Jangan terlalu memikirkanya, fokus saja pada kebahagiaanmu dengan Youngjo. Kau berhak bahagia dengannya karena kau mencintainya dengan tulus. Sedangkan Seunghee hanya memanfaatkannya selama ini. Jangan merasa bersalah padanya, karena pernikahanmu dengan Youngjo adalah sebuah takdir."
"Terima kasih Saint."
"Sekarang kau istirahat dulu, jangan sampai kau terluka. Biar aku yang bereskan masakan tadi."
~~
Hwanwoong menyiapkan makanan untuk Seunghee, dia berharap dengan masakan buatannya Stela tak akan terlalu membencinya.Dan sudah beberapa hari ini makanan buatannya habis di makan Seunghee, meskipun dia tak tahu jika Hwanwoonglah yang membuatnya.
Ibu Seunghee tersenyum anaknya mau makan beberapa hari ini. Dan setelah makanannya habis, sang ibu memberitahu jika selama ini Hwanwoong yang memberikan makanan untuknya. Seunghee tentu marah karena sang ibu menerima makanan itu begitu saja.
"Seunghee jangan salahkan Hwanwoong. Dia selalu merasa jika keadaanmu yang seperti ini adalah salahnya. Tapi jika di pikirkan apa yang di lakukan anak itu padamu. Apa dia mencelakaimu? Bukankah selama ini kau yang selalu mencoba menyakiti dia sampai berakhir seperti ini. Jika ingin menyalahkan orang lain, salahkan saja ibu. Karena ibu bukan seorang yang memiliki banyak harta kau jadi seperti ini. Maafkan ibu yang tak bisa seperti orang tua lainnya. Ibu tak bisa membelikanmu barang-barang mewah. Maafkan ibu karena ibu tak bisa mengajakmu berjalan-jalan keluar negeri. Ini semua salah ibu, jangan salahkan orang lain. Kau adalah putri ibu yang berharga, tolong jangan seperti ini. Ibu rindu putri ibu yang selalu tersenyum dan tak punya dendam pada orang lain. Jangan terus sakiti dirimu dan orang lain, ibu mohon hilangkan semua dendam dan amarahmu. Kembalilah menjadi putri ibu yang manis."
Seunghee termenung meilhat ibunya yang menangis, dia juga ikut menangis sambil memeluk sang ibu.
"Maafkan aku ibu, maaf."
Beberapa hari kemudian, Youngjo dan Hwanwoong mendapatkan kabar jika Stela meninggal dunia karena bunuh diri dengan menyayat tangannya. Hwanwoong dan Youngjo pergi ke rumah duka. Ibu Seunghee menyambut keduanya.
"Tolong maafkan putriku, dan berhenti menyalahkan dirimu. Kau tidak salah apapun. Bahagialah tanpa harus merasa bersalah. Ada titipan dari Seunghee sebelum dia tiada." Ibu Stela memberikan sebuah rekaman pada Hwanwoong.
Saat di rumah Hwanwoong dan Youngjo melihat rekaman itu.
"Youngjo, Hwanwoong, aku minta maaf. Selama ini aku selalu jahat pada kalian terutama padamu Hwanwoong. Aku selalu menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padaku. Padahal itu semua adalah akibat dari kesalahanku sendiri. Aku benar-benar minta maaf padamu Hwanwoong. Dan Youngjo maaf karena selama ini aku selalu memanfaatkanmu. Kalian memang di takdirkan bersama. Berbahagialah dan sekali lagi aku minta maaf."
Rekaman berakhir, Youngjo memeluk Hwanwoong yang terisak. Tak menyangka Seunghee akan meminta maaf padanya.
~~
Hwanwoong dan Youngjo kembali melanjutkan kehidupan mereka, Youngjo sedang membantu Hwanwoong di dapur saat tiba-tiba Hwanwoong merasa mual."Ada apa Hwanwoong?" Tanya Youngjo.
"Aku merasa mual saat mencium bau daging yang ku masak, kepalaku juga pusing."
"Jangan-jangan kau hamil." Ucap Dongju. Membuat yang lain terlihat terkejut.
"Kau hamil" Ucap Youngjo.
Tamat.
Gak deng canda..
Tbc.
Gimana nih setuju gak kalo ada Youngjo junior di story ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Love by married RavnWoong Ver.
RomanceRavn dan Hwanwoong tak saling mengenal , dan terjebak dalam perjodohan. Apa yang akan terjadi setelah mereka menikah.