1. Kaizen

33 13 8
                                    

"Tolong jemput jam 4 nanti ya pak," pinta Alana Thalassa, perempuan berumur delapan belas tahun dengan rambut coklat bergelombang yang sangat dikagumi oleh kebanyakan orang.

"Baik," balas sang supir lalu berpamit untuk pergi. Seraya berjalan menuju pintu masuk SMA Aksara, terdengar suara teriakan nyaring dari siswi-siswi yang memenuhi parkiran sekolah itu.

'Ya Tuhan cepatlah luluskan hamba dari sekolah ini, sejujurnya hamba lelah mendengar teriakan cewe-cewe ini' monolog Alana sambil memutar bola matanya lalu kembali berjalan.

Ia sudah terbiasa mendengar kehebohan seperti itu setiap pagi. Tentu saja itu ulah dari sekelompok lelaki dengan mobil sportnya yang menarik perhatian kaum hawa.

Bukan hanya karena mobilnya, wajah mereka pun sangat tampan bak pangeran dalam dunia fantasi. Mereka adalah Kaizen, sebuah geng mobil sport dengan lima anggota tetap. Sagara, Kavian, Nawares, Ravindra, dan Azran.

Seorang siswa perempuan berambut pendek yang sepertinya anak kelas sepuluh menarik tangan kanan salah satu anggota Kaizen, Sagara Dernanta. Anggota Kaizen yang terkenal paling tidak suka jika ada orang yang menganggunya.

"Minggir," ucap lelaki itu dengan suara datarnya. Seketika seisi parkiran itu berubah menjadi hening. Mata abu-abu gelapnya yang bersinar seperti kilat perak itu menatap siswi di sampingnya dengan sinis, menandakan bahwa ia tak suka dengan perlakuan yang diberikan oleh siswi itu.

"Ma..maaf kak," ucap perempuan itu lalu mundur empat langkah, jantungnya berdetak sangat cepat sangking takutnya.

"Kak Sagara nggak suka kalo ada orang yang nggak dikenal megang-megang dia, maafin dia ya," bisik Ravindra kepada siswi tersebut.

"Ravindra Alastar lo mau gua tinggal atau ikut?," tegas Sagara tanpa membalikkan badan.

"Tuh kan bapak Sagara udah ngamuk, duluan ya, dadah cantik," kata Ravindra dengan senyuman yang terurai jelas di bibirnya. Senyuman manis dari Ravindra sukses membuat wajah siswi itu merona seperti tomat.

"Yaelah vin, bisa ae lu modusnya, najis kata gua mah," sahut Azran, anggota Kaizen yang terkenal paling asik dan dermawan, kadang dia suka traktir satu kantin kalau moodnya sedang bagus.

Bahkan jika Azran memasuki kantin, para siswa langsung berseru "Kantin Kaget dateng woy" karena menurut mereka Azran mirip dengan orang yang ada di salah satu acara televisi yang suka bagi-bagi uang.

"Ah rese lu, iri aja jomblo," ucap Ravindra.

"Kesadaraan diri masing-masing aja sih kata gue, situ kan demen gombal doang tapi sebenernya jomblo juga," balas Azran tidak mau kalah.

"Woy udah gak? Bentar lagi bel, ribut aja kerjanya," ucap Kavian.

"Orang-orang kenapa deh hari ini, emosi mulu," gerutu Ravindra lalu menuruti temannya itu untuk masuk ke sekolah.

*****

"Alana lo tau gak?," tanya Claudia, teman terdekat Alana. Mata coklat hazelnya berbinar menunggu jawaban dari temannya itu.

"Nggak tau, kan belom di kasih tau," jawab Alana santai.

Claudia terdiam sejenak sebelum lanjut berbicara.

'Iya juga' batinnya.

"Hehehe, gue ada info yang bakal bikin lo seneng," ucap Claudia sambil memamerkan senyuman cantiknya. Bibir berwarna ceri dan gigi putihnya yang rapih membuat senyumannya semakin terlihat cantik.

"Iya apaan," jawab Alana dengan tatapannya yang masih tertuju ke ponselnya.

"Ruang musik udah selesai di renovasi tau, lo bisa main gitar lagi disana Lan," ujar Claudia.

Into HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang