3. Red

23 9 5
                                    

Alana membuka kedua sepatunya dan menempatkannya di rak sepatu. Badannya terasa lelah, ia sangat ingin cepat-cepat berbaring di atas kasur. Namun ia tidak suka jika berbaring di atas kasurnya dengan kondisi badannya yang belum mandi.

Ia membuka pintu berwarna putih dengan hiasan bertulisan 'Alana's Room'. Alana menghirup udara kamarnya seraya memejamkan mata. Aroma cherry blossom dari candle light nya sangat menenangkan.

Saat hendak memasuki kamar mandi, ia mendengar suara getaran dari ponselnya. 'Ares?' batin Alana saat melihat notif dari kakak sepupunya. Ia segera menerima panggilan tersebut dan menempelkan ponselnya di telinga kanannya.

"Ya res?," tanya Alana.

"Besok malam lo ada acara kemana nggak?,"

Alana mengernyitkan dahinya. Seingatnya besok malam ia tidak ada jadwal apapun.

"Nggak ada res," jawab Alana.

"Dateng ke acara ultah gua yang ke 19 ya besok, di hotel XXX, jam 7 malem, i'll share the location," ucap Nawares.

"Ohh lo ulang tahun? Emm..dateng nggak yaa," ucap Alana dengan senyuman jahilnya.

"Dateng lah, tega lo gak dateng ke acara abang sendiri? Claudia udah gua undang. Ada Lili juga, besok siang dia balik dari Jogja. Makanya siang gua langsung jemput dia di airport dulu," ujar Nawares.

"Iya iya gue usahain dateng," jawab Alana.

"Dresscode black and red ya Lan, kalo nggak sesuai dresscode lo gak gua bolehin masuk" ucap Nawares.

"Iyaa res, yaudah ya gue mau mandi," ucap Alana. Setelah mendapat iya an dari Nawares ia langsung mematikan panggilan.

"Huft, akhirnya bisa mandi juga," ucap Alana kepada dirinya sendiri. Setelah mengambil handuk ia segera memasuki kamar mandinya.

*****

"Astaghfirullah, aing lupa ngasih tau anak-anak kaijen," ucap Nawares lalu menepuk jidatnya. Agar efektif dan cepat, ia langsung menelpon grup yang berisi anggota kaizen.

Setelah semuanya telah bergabung, ia berdehem sebelum memulai pembicaraan.

"Apaan res telpon-telpon, kangen? galau?," ucap Kavian. Mereka ber empat sudah hafal, jika Nawares menelpon satu grup tandanya antara ia hanya bosan, galau, atau memang ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.

"Buruan res gua mau kasi makan Lemon," ucap Ravindra. Lemon adalah nama kucingnya, ia sangat suka dengan kucing.

"Besok malem dateng ke acara ulang tahun gua ya, dresscodenya item sama merah, ntar gua share loc alamat hotelnya," jawab Nawares.

"Udah tua aja lu res," sahut Sagara.

"Lili udah balik emang?," tanya Azran.

"Besok siang gua jemput dia di airport," balas Nawares.

"Wih, banyak makanan nggak res?" tanya Ravindra.

"Itu sekalian lo bayarin nginep hotel kan?," tanya Kavian.

"Temen lo cantik-cantik nggak?," sahut Azran.

"Banyak mau setan, nggak ada ya nginep-nginep. Udah pokoknya besok jangan sampe nggak dateng," ucap Nawares.

"Lo mau kado apa?," tanya Sagara.

"Wah, aku sih nggak mau yang mahal-mahal, mclaren 720s boleh Sag," balas Nawares.

"Ngelunjak anjing," ucap Azran.

"Beliin yang hot wheels aja Sag," saran Kavian.

Percakapan mereka berlanjut sampai Ravindra teringat akan dirinya yang lupa memberi makan Lemon. Kucingnya itu sudah mengeong meminta babunya untuk memberikannya makan.

*****

Tok tok tok

Kegiatan Alana mengeringkan rambutnya dengan hair dryer harus terhentikan karena ada suara ketukan pintu.

"Iyaa sebentar," ucap Alana lalu bergegas membuka pintu kamarnya.

"Permisi non, itu di ruang tamu ada nona Claudia, katanya dia mau ketemu sama nona Alana," ucap seorang asisten rumah tangga.

Alana mengangguk lalu langsung berjalan ke ruang tamu, disana sudah ada Claudia dengan rambutnya yang di gerai namun ia tambahkan bando ala Korea sebagai aksesoris.

"Alanaa, siap-siap gih, kita pergi sekarang," ucap Claudia sambil tersenyum.

"Hah? Pergi kemana Clau, dadakan banget," ucap Alana dengan wajah kagetnya.

"Udah siap-siap aja sana, pake baju biasa aja, nanti gue kasih tau di mobil," balas Claudia.

Alana memutar bola matanya, ia menuruti saja kemauan temannya itu karena ia sedang malas berdebat. Alana memilih untuk memakai atasan hitam dengan celana jeans pendek tidak lupa dengan leather jacketnya.

Setelah ia merapihkan rambutnya dan memakai parfum, ia langsung mengambil tas selempangnya dan pergi menghampiri Claudia yang sudah menunggunya di mobil.

"Lo nyetir Clau?," tanya Alana seraya memasang sabuk pengamannya.

"Ya iyalah, emang lo tau kita mau kemana?," ucap Claudia.

"Emang kita mau kemana sih?," tanya Alana.

"Shopping dongg, kita harus beli dress buat ke acara Nawares besok," jawab Claudia lalu mulai menjalankan mobil putihnya.

Claudia memang jenius. Alana bahkan lupa kapan terakhir kalinya ia datang ke acara seperti itu. Jarang sekali Alana mau pergi ke acara seperti itu jadi Claudia tidak akan melewatkan kesempatannya untuk shopping dengan Alana.

Claudia sangat paham bahwa Alana pasti akan sulit memilih baju dan disitu lah ia pasti dibutuhkan. Alana juga tidak akan bisa menolak.

Sesampainya di pusat pembelanjaan, dua perempuan itu memasuki salah satu toko busana yang lumayan terkenal di kalangan remaja saat ini. Mulai dari dress, aksesoris, sampai ke sepatu pun ada di toko busana itu.

Seorang karyawan mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa yang sudah di sediakan. Claudia langsung mengambil buku yang berisi beragam model dress. Ia merekomendasikan Alana beberapa model dress, semuanya terlihat sangat cantik di matanya.

"I think you should wear red, yang ini cocok sama lo," ucap Claudia seraya menunjuk salah satu dress berwarna red wine kepada Alana.

"This one?," tanya Alana memastikan. Claudia mengangguk cepat. Ia segera memanggil karyawan tadi untuk mengambilkan dress yang ia pilihkan untuk Alana agar di coba terlebih dahulu.

Karyawan itu datang dengan dressnya yang masih di balut plastik dan mengajak mereka berdua untuk ke fitting room. Claudia mempersilahkan Alana untuk mencoba dress tersebut lalu ia kembali ke ruang tunggu.

Selagi menunggu, Claudia akhirnya mendapatkan dress yang pas untuknya, ia memilih mini dress berwarna hitam.

5 menit berlalu, akhirnya Alana keluar dari ruang ganti dengan penampilannya yang sangat berbeda.

Claudia merasa bangga akan dirinya karena dress itu memang sangat cocok di pakai Alana, seolah dress itu memang di ciptakan untuk Alana.

"Bravo! Ya ampun lo cantik banget Lan," puji Claudia seraya menggandeng tangan temannya itu.

Alana tersenyum, ia tidak berbohong, dress pilihan Claudia ini memang sangat cantik.

Setelah urusan mereka selesai, mereka kembali ke rumah dengan banyak tas belanja. Tas belanja itu berisi sepatu, aksesoris, tas, dan tentunya dress.

"Thank you yaa Clau buat hari ini, see you tomorrow night," ucap Alana seraya melambaikan tangannya.

Claudia tidak masuk ke dalam rumah Alana karena sudah pukul 9 malam dan ia harus segera pulang. Akhirnya ia berpamitan dengan Alana lewat kaca mobilnya.

To be continued...

*****

Ada yang penasaran gak nih sama dress nya Alana? Yuk vote dan komennya, jangan lupa follow ya! See you on the next chapter

Into HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang